Prasetya, Jefry (2017) TINJAUAN FIQH JINAYAH TERHADAP PELAKSANAAN ADAT TEPUNG TAWAR DALAM PENYELESAIAN KASUS PEMBUNUHAN DI DESA TANJUNG DAYANG UTARA KECAMATAN INDRALAYA SELATAN KABUPATEN OGAN ILIR. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.
|
Text
Jefry Prasetya (12160028).pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Sesuai dengan kodratnya manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya (makhluk sosial), makhluk sosial ialah makhluk yang saling membutuhkan dengan makhluk lainnya. Setiap makhluk sosial tidak bisa terlepas dari kebutuhan, kebutuhan yang selalu berbeda terkadang timbul perselisihan dan pertentangan�pertentangan antara manusia. Pertentangan tersebut dapat menimbulkan kekacauan yang bisa mengakibatkan terjadinya tindak pidana pembunuhan, seperti pada masyarakat Desa Tanjung Dayang Utara menggunakan cara adat tepung tawar dalam menyelesaikan kasus pembunuhan. Masyarakat sosial terkadang memilih caranya sendiri dalam menyelesaikan permasalahan. pada dasarnya pembunuhan sudah di atur dalam Pasal 338 KUHP “barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana paling lama lima belas tahun.” Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana Pelaksanaan Adat Tepung Tawar Dalam Penyelesaian Kasus Pembunuhan Di Desa Tanjung Dayang Utara Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir. (2) Bagaimana Tinjauan Fiqh Jinayah Terhadap Pelaksanaan Adat Tepung Tawar Dalam Penyelesaian Kasus Pembunuhan Di Desa Tanjung Dayang Utara Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir. Bersasarkan perumusan masalah tersebut maka metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis empiris, yaitu suatu jenis penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. Jenis data yang digunakan jenis data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk uraian guna mendapatkan gambaran secara deduksi. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan purposive sampling yaitu penentuan sekelompok subjek yang di dasari oleh ciri-ciri tertentu yang di pandang mempunyai kaitan yang sudah di ketahui sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tindak pidana pembunuhan yang di selesaikan dengan cara adat tepung tawar tetap dikenakan Pasal 338 KUHP, sesuai dengan ketentuan yang sudah berlaku, namun dalam pengenaan peniadaan pidana tidak dapat di berlakukan dalam penerapan hukum pidana di Indonesia, karena bukan termasuk kedalam alasan pembenar dan alasan pemaaf. Adat tepung tawar ini bisa di laksanakan, tapi bisa untuk menjadi pertimbangan hakim untuk menjatuhkan pidananya nanti.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 300 Ilmu Sosial (Umum) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam (Jinayah) |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 13 Sep 2021 06:12 |
Last Modified: | 13 Sep 2021 06:12 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/10368 |
Actions (login required)
View Item |