PRAKTIK PERCERAIAN DI DESA PRABUMULIH 1 KECAMATAN MUARA LAKITAN KABUPATEN MUSI RAWAS

KUSUMA, LIDIYA (2015) PRAKTIK PERCERAIAN DI DESA PRABUMULIH 1 KECAMATAN MUARA LAKITAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
bab 1 - bab 5.docx

Download (121kB)

Abstract

ABSTRAK     Penelitian ini berjudul Praktik Perceraian Di Desa Prabumulih 1 Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas. Tiga hal yang diangkat sebagai fokus penelitian. Pertama, bagaimana praktik perceraian masyarakat desa Prabumulih 1. Kedua, bagaimana pola perceraian masyarakat Prabumulih 1. Ketiga bagaimana hak anak akibat perceraian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana praktik perceraian masyarakat desa Prabumulih 1 apakah sudah sesuai dengan Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974.     Metode yang dipakai untuk penelitian ini menggunakan pendekatan studi lapangan (Field research). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Bahan data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara penulis kepada perangkat desa Prabumulih 1 terutama Tokoh Adat, Toko Pemerintah, Tokoh Agama, P3N dan Guru Agama, dan wawancara terhadap pasangan yang melakukan perceraian. Data sekunder adalah data yang penulis peroleh melalui studi pustaka yaitu dengan membaca dan mengumpulkan buku-buku yang berkenaan dengan masalah perceraian.     Tehnik analisis data adalah mengklafikasikan data yang telah ada, yakni data primer dan sekunder. Setelah data diklafikasi penulis berusaha menganalisi data primer dan sekunder . Kemudian setelah dianalisis, penulis berusaha untuk menyimpulkan. Tinjaun pustaka menunjukkan bahwa perceraian menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 perceraian dikatakan sah apabila dilakukan didepan sidang Pengadilan.     Dari penelitian ini didapatkan bahwa perceraian masyarakat Prabumulih 1 hanya sah menurut hukum Islam saja, tetapi tidak sah menurut Undang-undang No 1 Tahun 1974 karena hanya melapor kepada P3N saja dikarenakan berbagai macam alasan seperti, tempat pengadilan jauh dan memerlukan waktu yang cukup lama, memerlukan biaya yang tidak sedikit, banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi, kurangnya kesadaran masyarakat bahwa pentingnya perceraian di pengadilan. Dalam menjatuhkan talak masyarakat Prabumulih 1 menggunakan media rokok dan menulis surat sebagai bentuk memutuskan tali perkawinan. Ketiga, dalam masalah nafkah anak ayah tidak melaksanakan kewajiban untuk memberikan nafkah kepada anaknya.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Syariah dan Hukum > Hukum (Umum)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah)
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 13 Sep 2021 06:12
Last Modified: 13 Sep 2021 06:12
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/10370

Actions (login required)

View Item View Item