HARIANTO, ARI (2019) STERILISASI BAGI SUAMI ISTRI PENGIDAP HUMAN IMMUNODEFIENCY VIRUS / ACQUARED IMUNODEFIENCY SYNDROME (HIV/AIDS) DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.
|
Text
BAB I.pdf Download (554kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (244kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (554kB) | Preview |
Abstract
Menurut ilmu medis HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit menular yang media penularannya ada empat yaitu melakukan hubungan seksual dengan penderita, tranfusi darah, penggunaan jarum suntik, dan bayi yang di kandung oleh ibu yang positif HIV/AIDS.Untuk menghindari penularan HIV/AIDS dari ibu hamil kepada bayinya, maka disarankan kepada pasangan pengidap HIV/AIDS untuk tidak memperoleh keturunan. Sterilisasi (vasektomi/tubektomi) merupakan salah satu upaya untuk mencegah kehamilan dan sterilisasi merupakan salah satu metode kontrasepsi yang efektif dan bersifat permanen yaitu dengan cara mengakhiri kesuburan. Sterilisasi yang dilakukan kepada suami istri pengidap HIV/AIDS terjadi pertentangan antara tujuan perkawinan dan menjaga keturunan, menginggat bahwa mempunyai keturunan adalah tujuan perkawinan sedangkan menjaga jiwa dan tidak membahayakan diri dan orang lain juga sangat di anjurkan. Maka dari itu peneliti memberi judul : Sterilisasi Bagi Suami Isteri Pengidap Humam Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome Ditinjau Dari Hukum Islam.Penelitian ini bertujuan untuk menjawab mengenai Bagaimana akibat Virus (HIV/AIDS) secara fisikis terhadap pasangan suami isteri, Bagimana praktek Sterilisasi bagi pasangan suami isteri penderita (HIV/AIDS) dan Bagaimana pandangan hukum Islam tentang sterilisasi bagi pasangan suami isteri pengidap (HIV/AIDS). Penelitian ini mengunakan metode penelitian normatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi pustaka. Jenis data yang digunakan merupakan data kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer, sekunder, tersier. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Akibat dari virus HIV/AIDS terhadap fisikis suami isteri mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan penderita mudah terkena berbagai penyakit (2) Dalam praktek sterilisasi ini haruslah ada keterbukaan antara suami istri apabila ingin memutuskan untuk memakai kontrasepsi, baik kontrasepsi permanen (steriliasi) maupun bersifat sementara. Kontrasepsi pada laki-laki vasektomi (penutupan saluran air mani) dan pada perempuan tubektomi (pemotongan saluran telur) (3) Dalam hukum Islam sterilisasi ini dilarang ataupun haram hukumnya apabila dilakukan. Akan tetapi steriliasi ini boleh dilakukan apabila viii dalam keadaan darurah medis, sehingga apabila tidak dilakukan sterilisasi ini maka akan mengancam agama, jiwa, nasab, harta serta kehormatan. Maka dari itu dalam kaidah fiqih dikenal dengan Al�Qawaid Al-Khamsah : ad-darurah yuzaal (kemudaratan itu harus di tinggalkan). Dan apabila dua hal yang mafsadah bertentangan maka perhatikanlah yang mudaratnya lebih besar dengan melaksanakan yang mudaratnya lebih kecil. Hal tersebut dikarenakan sterilisasi bagi pengidap HIV/AIDS digunakan untuk kemaslahatan orang banyak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Subjects: | Syariah dan Hukum > Hukum (Umum) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah) |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 17 Sep 2021 04:25 |
Last Modified: | 17 Sep 2021 04:25 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/10900 |
Actions (login required)
View Item |