SOLIKHAH, MARATUS (2019) KONSEP WUJUD TUHAN MENURUT SYEIKH IBNU ‘ATHAILLAH DALAM KITAB AL-HIKAM (Analisis Epistemologi). Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.
|
Text
2_BAB I.pdf Download (416kB) | Preview |
|
|
Text
3_BAB II.pdf Download (413kB) | Preview |
|
|
Text
4_BAB III.pdf Download (306kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul : Konsep Wujud Tuhan Menurut Syeikh Ibnu ‘Athaillah Dalam Kitab Al-Hikam (Analisis Epistemologi). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana konsep wujud Tuhan menurut Syeikh Ibnu „Athaillah dalam kitab Al-Hikam dan Bagaimana Pemikiran epistemologi Syeikh Ibnu „Athaillah mengenai wujud Tuhan ? ” Penelitian ini merupakan penelitian library research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku literatur. Adapun sumber data dalam penelitian ini ditinjau dari pendekatan filosofis yang terbagi menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber-sumber sekunder. Sumber primer yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kitab Al-Hikam yang merupakan karya populer Syeikh Ibnu „Athaillah sebagai tokoh kajian dalam penelitian ini. Adapun sumber-sumber sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian ini berupa literatur-literatur yang membahas mengenai konsep pemikiran Syeikh Ibnu „Athaillah tentang wujud Tuhan yang ditinjau dalam epistemologinya. Konsep wujud Tuhan menurut Syeikh Ibnu „Athaillah dalam kitab Al�Hikam yaitu wujud Tuhan itu jelas dan dapat disaksikan dengan mata batin („ainul bashirah) para kaum ‘arif. Untuk dapat mengetahui wujud Tuhan, Syeikh Ibnu „Athaillah mengemukakan tiga tahapan dalam mengenal Tuhan, yaitu su’a’ul bashirah, ‘ainul bashirah dan haqqul bashirah. Dari mengenal Tuhan, maka seorang hamba dapat mengetahui wujud Tuhan dengan melalui cara (epistemologi) suluk dengan dilaluinya melalui ibadah mu’amalah. Adapun epistemologi Syeikh ibnu „Athaillah dalam mengkaji wujud Tuhan, Syeikh Ibnu „Athaillah menggabungkan antara epistemologi burhani dengan epistemologi ‘irfani. Epistemologi burhani yang diwakili oleh para filosof dengan dalil “wujud alam semesta menunjukkan wujud Tuhan”. Sedangkan epistemologi ‘irfani diwakili oleh para sufisme dengan dalil “wujud Tuhan menunjukkan wujud alam semesta. Di dalam kitab Al-Hikam, Syeikh Ibnu „Athaillah lebih condong terhadap epistemologi ‘irfani. Dari analisa yang penulis lakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa konsep wujud Tuhan perspektif epistemologi Syeikh Ibnu „Athaillah dalam kitab Al-Hikam adalah wujud Tuhan itu Jelas dan dapat diketahui dengan mata batin. Jelas yang dimaksudkan adalah pada tahap ini, para kaum sufi telah mencapai kepada maqam ma’rifat, maka Cahaya Kebenaran akan tampak Jelas. Tetapi sebatas cahaya kebenarannya, bukan Dzat atau wujud_Nya. Hal ini karena dalam dunia tasawuf, para sufi pada umumnya telah mencapai maqam ma’rifat yang bisa menyaksikan wujud Tuhan dengan hati secara langsung (Musyahadah mubasyarah). Mereka para kaum sufisme melihat Allah dengan mata batinnya yang disebut ‘Ainul bashirah. Adapun epistemologinya dilalui dengan jalan suluk yang dilakukan dengan ibadah mu’amalah. Kata-kata kunci : Epistemologi, Wujud, Tuhan, Suluk, Mu‟amalah, Ma‟rifat, Sufisme, Filosof, Al-Hikam
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Subjects: | ?? BL ?? |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76232 - Aqidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat |
Date Deposited: | 17 Sep 2021 06:30 |
Last Modified: | 17 Sep 2021 06:30 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/10990 |
Actions (login required)
View Item |