MAKNA TASBIH DALAM AL-QUR’AN(Kajian Terhadap Surah-surah yang diawali dengan Ungkapan Tasbih). (Skripsi)

Andriyani, Desi (2016) MAKNA TASBIH DALAM AL-QUR’AN(Kajian Terhadap Surah-surah yang diawali dengan Ungkapan Tasbih). (Skripsi). Other thesis, UIN Raden Fatah Palembang.

[img]
Preview
Text
Desi Andriyani.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini secara spesifik berjudul “Makna Tasbih Didalam al-Qur’an (Kajian Terhadap Surah-surah yang diawali dengan Ungkapan Tasbih)”. Adapun latar belakang penelitian ini bermula dari banyaknya ayat-ayat yang berbicara mengenai tasbih kepada Allah SWT, dimana semua yang ada dilangit dan dibumi beserta isinya bertasbih kepadaNya. Terlebih lagi, terdapat delapan surah yang diawali dengan ungkapan tasbih. Oleh karena itu, didalam skripsi ini akan dibahas mengenai : 1.Bagaimanakah makna tasbih dalam al-Qur’an? 2.Adakah relevansi tasbih yang terdapat diawal surah terhadap isi kandungan surahnya? Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif berupa penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci (key instrument). Dimana, penelitian ini bersifat deskriptif yaitu dengan cara menguraikan, menyajikan atau menjelaskan secara tegas dan sejelas-jelasnya terhadap seluruh permasalahan yang ada, kemudian disimpulkan secara induktif, yaitu dengan cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus ke umum, sehingga hasil penelitian ini dapat dipahami dengan mudah bagi para pembaca. Untuk itu, penelitian ini menggunakan metode maudhu’i yaitu menghimpun ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai maksud yang sama dalam arti yang sama-sama membicarakn satu topik masalah dan menyusunya berdasarkan kronologi sebab turunnya ayat-ayat tersebut, kemudian memberikan keterangan dan penjelasan serta mengambil kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembahasan ini maka didapatkan kesimpulan bahwa tasbih tidak hanya bermakana sekedar pensucian Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagiNya. Seperti, menyamakanNya dengan sesuatu, menyatakan bahwa Dia beranak, dan mempunyai sekutu. Sebagaimana yang tertera dalam tasbih di awal surah an-Nahl, al-Jumu’ah, As-Shaff serta surah al-A’la. Atau mengartikan tasbih dalam pengertian berzikir dengan menggunakan nama-namaNya yang indah dan sifat-sifatNya yang agung, seperti yang tertera dalam Asmaul husna, dengan cepat dan berulang. Lebih dari itu, tasbih menggambarkan tentang kekuasaan Allah terhadap semua ciptaanNya. Sebagamana yang diungkapkan melalui surah al-Hasyr dan at-Thaghabun. Selain itu, tasbih juga bermakna sebagai gambaran kebesaran Allah SWT, sebagaimana yang penulis pahami melalui tasbih pada surah al-Hadid. Adapun suah al-Isra’, memiliki dua makna yaitu sebagai ungkapan kesucian sekaligus kekuasaanNya. Penulis juga menemukan adanya relevansi antar tasbih diawal surah dengan isi kandungan surahnya. Dimana, tasbih yang terdapat di permulaan surah (fawatih as suwar) bukan hanya sebagai pengindah saja. Tetapi juga mewakili isi kandungan surah-surahnya. Dari semua surah-surah yang diawali ungkapan tasbih tersebut, lima surah (Q.S. al-Hadid, Q.S. al-Hasyr, Q.S. ash-Shaff, Q.S. al-Jumu’ah, dan Q.S. ath-Thaghabun) menyatakan bahwa segala sesuatu di langit dan dibumi bertasbih kepadaNya sejak dahulu, sekarang, dan masa yang akan datang. Dia-lah yang memiliki semua kekuasaan dan yang Maha bijaksana

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: Makna Tasbih Al-Qur'an
Subjects: 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 300 Ilmu Sosial (Umum)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 14 Apr 2016 02:10
Last Modified: 15 Apr 2016 08:45
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/110

Actions (login required)

View Item View Item