PERILAKU WANITA PADA MASA IHDAD (BERKABUNG) (STUDI KASUS DI DESA SUMBUSARI KECAMATAN MESUJI RAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR)

Sela Maharani, Febi (2019) PERILAKU WANITA PADA MASA IHDAD (BERKABUNG) (STUDI KASUS DI DESA SUMBUSARI KECAMATAN MESUJI RAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR). Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (506kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (472kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (416kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (449kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB KESIMPULAN DAN SARAN.pdf

Download (297kB) | Preview

Abstract

Wanita yang suaminya meninggal dunia hendaklah berihdad (berkabung) dengan ketentuan tidak keluar rumah, berhias, ataupun menggunakan sesuatu yang dapat menarik perhatian laki-laki terhadapnya. Cara ini ditentukan untuk menghormatikematian suami, akan tetapi tidak semua wanita di desa Sumbusari dapat berperilaku sesuai ketentuan ihdad, ada yang harus pergi keluar rumah dan berhias karena tuntutan kerja.Dari permasalahan diatas penulis merasa perlu meneliti lebihlanjut mengenai perilaku wanita yang sedang menjalai masa ihdaddi desa Sumbusari maka penulis tertarik mengangkat judul“Perilaku Wanita Pada Masa Ihdad (Berkabung) (Studi Kasus Di Desa Sumbusari Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir)”. Pokok masalah dalam penelitian ini yaitu. (1) Bagaimana perilaku wanita yang mengalami masa ihdaddi desa Sumbusari; (2) Bagaimana pandangan hukum Islam mengenai perilaku wanita yang mengalami masa ihdad di desa Sumbusari. Penelitian dalam skripsiini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif, sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder dan data yang telah diperoleh akan dianalisis secara deskriptif kualitatif kemudian akan disimpulkan secara deduktif. Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa di desa Sumbusari, wanita yang ditinggal mati suaminya ketika menjalani masa iddah (masa tunggu) dan ihdad (berkabung) ada yang menjalaninya dan berperilaku sesuai dengan ketentuan hukum Islam, namun tidak semuanya. Berdasarkan hasil penelitian ada juga wanita yang menjalani iddah atas kematian suaminya yang keluar rumah dan berhias, akan tetapi mereka masing-masing mempunyai alasan tersendiri. Baik karena tuntutan berkerja (karier), mencari nafkah karena tidak adanya warisan dari suami dan ada juga yang sengaja berhias dengan alasan karena sudah menjadi kebiasaannya sesehari-hari. Hukum islam dan KHI sudah jelas mengatur tentang ketentuan berihdadyaitu tidak keluar rumah dan tidak berhias. Bagi wania yang berkerja untuk mencari nafkah, dan jika tidak berkerja akan membahayakan diri dan keluarganya maka ia diperbolehkan, karena hal ini termasuk keadaan darurat, sebagaimana dalam kaidah fikih yaitu kemudharatan harus dihilangkan, dengan kata ia tetap berkewajiban memelihara dan menjaga diri agar tidak sampai menimbulkan fitnah. Dalam perilaku berhias, berpakaian, dan bersolek ia harus berusaha untuk sederhana, tidak boleh berlebihan. ix Kata Kunci: Wanita, Iddah, Ihdad

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: ?? Hukum ??
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah)
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 20 Sep 2021 07:18
Last Modified: 20 Sep 2021 07:18
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/11398

Actions (login required)

View Item View Item