KRITERIA VISUM ET REPERTUM DAN UPAYA YANG DILAKUKAN PENYIDIK DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM

RAMADONA, BINTANG (2019) KRITERIA VISUM ET REPERTUM DAN UPAYA YANG DILAKUKAN PENYIDIK DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
HALAMAN JUDUL SKRIPSI 1.pdf

Download (13MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I SKRIPSI.pdf

Download (163kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II SKRIPSI .pdf

Download (311kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III SKRIPSI.pdf

Download (213kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV SKRIPSI.pdf

Download (83kB) | Preview

Abstract

Pembuktian terhadap unsur-ubsur tindak pidana yang termuat dalam visum et repertum menentukan langkah yang di ambil oleh penyidik dalam mengusut suatu tindak pidana yang berkaitan dengan tubuh dan nyawa manusia. Alat bukti yang berupa visum dokter tersebut untuk sementara waktu disimpan di bawah penguasaan aparat penegak hukum yang berwenang untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pembuktian di persidangan, Bedasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka yang akan menjadi pokok permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:Bagaimanakah ktiteria Visum et repertum yang dapat dikategorikan sebagai keterangan ahli dalam perkosaan?, Apakah Faktor-Faktor yang dapat diupayakan penyidik untuk mengungkap tindak pidana pemerkosaan dalam hal Visum Et Repertum tidak memuat tanda kekerasan terhadap korban pemerkosaan. JenisPenelitianini yang bersifat Jenis penelitian yaitu studi Adapun jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian Normatif dengan menelusuri prinsip hukum dan sistematika hukum, terutama yang bersangkut paut dengan permasalahan penelitian hukum normatif sehingga tidak menguji hipotesis. Sedangkan hasil penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : Kriteria Visum Et Repertum yang dapat dikategorikan sebagai keterangan ahli dalam pemerkosaan meliputi: Keterangan ahli, Surat, Petunjuk. Faktor-faktor yang dapat diupayakan penyidik untuk mengungkap tindak pidana pemerkosaan apabila dalam hal Visum Et Repertum tidak sepenuhnya mencantumkan keterangan mengenai tanda kekerasan pada diri korban, maka akan dilakukan upaya/tindakan oleh penyidik untuk menemukan dan membuktikan adanya unsur tersebut atau unsur ancaman kekerasan, seperti pemeriksaan terhadap pelaku, saksi-saksi, dan korban untuk mendapatkan keterangan selengkap mungkin, pemeriksaan dan penyitaan benda-benda yang dapat menjadi barang bukti terjadinya tindak pidana pemerkosaan khususnya yang menunjukkan terjadinya unsur kekerasan terhadap korban, serta bila perlu dilakukan pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara.Kedudukan Visum Et Repertum sebagai penerapan ijtihad bagi hakim untuk memperoleh kebenaran dan keadilan sehingga dengan adanya keadilan itu dapat menciptakan kemaslahatan untuk umat manusia oleh sebab itu menggunakan Visum Et Repertum dijadikan sebagai salah satu alat bukti untuk menyelesaiakan masalah kematian yang dibolehkan oleh syara’ sebab merupakan realisasi dari tujuan syariat islam. Visum Et Repertum viii yang dianalisis oleh penulis dijadikan pembuktian dalam tindak pidana perkosaan hukum islam tidak melarang adanya Visum Et Repertum terhadap diri korban perkosaan demi kepentingan peradilan dan Visum Et Repertum kekuatanya dalam hukum Islam sama dengan kekuatan pembuktian dengan menggunakan empat orang saksi. Kata kunci : Visum Et Repertum, Mengungkap, Tindak Pidana, Perkosaan

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: ?? Hukum-Pidana-Islam ??
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam (Jinayah)
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 27 Sep 2021 04:47
Last Modified: 27 Sep 2021 04:47
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/12071

Actions (login required)

View Item View Item