PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ANAK TUKANG PIJAT TUNA NETRA DI SEDUDUK PUTIH PALEMBANG

AL AMBARI, MUHAMMAD (2014) PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ANAK TUKANG PIJAT TUNA NETRA DI SEDUDUK PUTIH PALEMBANG. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
BAB I.docx

Download (67kB)
[img] Text
BAB II.docx

Download (86kB)
[img] Text
BAB III. ambari. asli. edit.docx

Download (79kB)
[img] Text
BAB IV. ambari, edit baru. - perbaikan.docx

Download (59kB)
[img] Text
BAB V. ambari.docx

Download (47kB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Problematika Pendidikan Anak Tukang Pijat Tuna Netra di Seduduk Putih Palembang. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Problema apasajakah yang dihadap itukang pijat tuna netra dalam pelaksanaan pendidikan bagi anak mereka yang tidak menyandang cacat netra? 2) Problema apa sajakah yang dihadapi sebagai tukang pijat tuna netra dalam pelaksanaan pendidikan bagi anak mereka yang menyandang cacat netra? 3) Upayaapa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi kedua permasalahan di atas?    Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga penyandang cacat netra yang tinggal di komplek Pertuni yang berjumlah 140 kepala keluarga (KK). Informan dalam penelitian ini berjumlah 35 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif.    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problema pendidikan tukang pijat yang mempunyai anak awas (tidak tuna netra) terdiri dari problema di lingkungan keluarga berupa ketidakmampuan mereka untuk mengajarkan pelajaran sekolah anak mereka yang menggunakan buku awas. Problema pendidikan di sekolah sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi orang tua yang tidak mencukupi pembiayaan ongkos sekolah (biaya transportasi ojek dan uang jajan), serta pembiyaan yang takterduga seperti pembelian buku dan seragam sekolah serta perlengkapan sekolah. Problema di masyarakat adalah sulitnya mengontrol mobilitas anak-anak mereka.    Problema tukang pijat yang mempunyai anak tuna netra dibagi dalam tiga lingkungan, problema di lingkungan keluarga tidak terlalu menjadi hambatan yang berarti dan lebih mudah dilaksanakan, karena mereka sama-sama menyandang tuna netra. Orang tua dapat mengajarkan anaknya menulis dan membaca Braille. Problema di lingkungan sekolah sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi orang tua, namun pengeluarannya tidak terlalu besar karena lingkungan sekolah mereka dekat dengan tempat tinggal mereka. Problema di lingkungan masyarakat tidak menjadi problema yang serius, karena mereka mengikuti pendidikan agama program luar sekolah yang dilaksanakan oleh Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Netra (PRPCN).    Upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika tersebut adalah dengan mencari tambahan pelanggan, membuka warung manisan dan membuka warung sayur yang dikelola oleh paraistri yang tidak menyandang tuna netra, menjadi pemain musik (organ) pada acara pernikahan, syukuran dan khitanan serta menjadi pengamen. Dari pengamatan di lokasi penelitian juga ditemukan ada pasangan suami istrituna netra yang laki-laki berprofesi sebagai tukang urut, sedangkan yang perempuan berprofesi sebagai pengamen, begitupun sebaliknya. Selain itu, ada juga tukang pijat penyandang cacat netra yang keduanya menjadi tukang pijat.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: ?? L1 ??
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 86232 - Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 28 Sep 2021 06:30
Last Modified: 28 Sep 2021 06:30
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/13797

Actions (login required)

View Item View Item