TRADISI “NGERSAYE” DALAM MASYARAKAT PETANI DI KABUPATEN EMPAT LAWANG: Perspektif Exchange Theory

AFRIYANTI, RISKA (2014) TRADISI “NGERSAYE” DALAM MASYARAKAT PETANI DI KABUPATEN EMPAT LAWANG: Perspektif Exchange Theory. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
BAB I (27april2014).docx

Download (55kB)
[img] Text
BAB II (27 afril 2014).docx

Download (1MB)
[img] Text
BAB III (27 Maret 2014).docx

Download (3MB)
[img] Text
BAB IV (27 Maret 2014).docx

Download (61kB)
[img] Text
BAB V.docx

Download (22kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Tradisi Ngersaye dalam Masyarakat Petani di Kabupaten Empat Lawang: Perspektif Exchange Theory”. Tradisi ngersaye merupakan kegiatan sangitulongi/ setulongan (tolong-menolong). Cakupan ngersaye dalam kajian ini hanya dalam bidang pertanian seperti pembukaan lahan, nugal, nanam, panen dan nebas nebang yang dilakukan oleh masyarakat petani dengan ngersaye agar pekerjaan cepat selesai dan lebih ringan. Pokok permasalah difokuskan pada bagaimana struktur masyarakat Kabupaten Empat Lawang dan relevansinya dengan sistem tradisi ngersaye, bagaimana pelaksanaan tradisi ngersaye dan nilai-nilai apa yang terkandung dalam tradisi ngersaye, dan apa relevansi falsafah hidup masyarakat Kabupaten Empat Lawang dengan tradisi ngersaye. Penelitian ini bermaksud untuk memahami dan menggambarkan fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, motivasi dan tindakan dalam tradisi ngersaye. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Kabupaten Empat Lawang adalah petani. Dalam menyelesaikan pekerjaan dalam bidang pertanian masyarakat cenderung saling tolong-menolong agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan lebih ringan. Tradisi inilah yang dinamakan ngersaye. Dalam kaitannya dengan falsafah hidup Kabupaten Empat lawang yaitu sangi keruani sangi kerawati, ada kaitan dengan tradisi ngersaye. Artinya antar masyarakat dituntut untuk saling mengetahui satu sama lain kemudian setelah mengetahui maka dituntut juga untuk membantu apabila ada sesuatu yang harus dibantu. Seperti halnya yang terjadi dalam tradisi ngersaye dalam masyarakat petani. Penelitian ini lebih menekankan pada apa yang melatarbelakangi orang ikut serta dalam tradisi ngersaye yaitu dalam aktivitasnya terdapat exchange theory (pertukaran sosial). Untuk itu penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan sosiologi. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sumber sekunder. Data diperoleh menggunakan metode Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah diperoleh data dikelola berdasarkan tahapan-tahapan, diantaranya editing, codeing, dan interpretasi. Di dalam kajiannya tentang Exchange Theory Homans berpendapat bahwa orang yang terlibat dalam suatu kegiatan tolong-menolong cenderung dimotivasi oleh suatu ganjaran. Tampaknya, pendapat Homans tersebut perlu dikaji kembali ketika dihadapkan dengan kegiatan ngersaye. Di dalam ngersaye orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak semata-mata karena ada ganjaran atau mengharapkan ganjaran. Dengan kata lain, orang-orang yang terlibat dalam ngersaye karena ada rasa empati, khususnya mereka yang memiliki hubungan kekerabatan yang kuat. Dalam hal ini Homans mengabaikan peran-peran kekerabatan itu.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 300 Ilmu Sosial (Umum)
?? L1 ??
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > 80230 - Sejarah Peradaban Islam (S1)
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 28 Sep 2021 06:34
Last Modified: 28 Sep 2021 06:34
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/13888

Actions (login required)

View Item View Item