TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN SEWA BELI PERUMAHAN BARCELONA KENTEN PALEMBANG.[SKRIPSI]

Wasaluwa, Wasaluwa (2017) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN SEWA BELI PERUMAHAN BARCELONA KENTEN PALEMBANG.[SKRIPSI]. Diploma thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
Wasaluwa (13170094).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Perjanjian sewa beli merupakan suatu perjanjian dimana pihak pertama mengikatkan diri dengan pihak kedua untuk menyerahkan benda selama waktu tertentu dan setelah uang sewa berakhir dibayar pihak kedua menjadi pemilik benda tersebut. Tujuan dari IMBT (ijarah al-muntahiya bi Al-Tamlik) adalah untuk pengadaan barang dan pembiayaan impor, karena dalam bentuk ini bank setelah membiayai pengimporan barang sesuai dengan pesanan nasabah maka yang dilakukan oleh bank adalah langsung melakukan penyewaan pada nasabah untuk jangka waktu tertentu dan pada akhir pembayaran nasabah memiliki aset tersebut. Bank-bank Islam yang mengoperasikan produk al-ijarah, karena pada umumnya bank-bank Islam lebih banyak menggunakan IMBT (ijarah almuntahiya bi Al-Tamlik). Jenis penelitian ini adalah studi lapangan (field research) dan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yaitu data yang diperoleh dari buku yang merupakan data sekunder yang berhubungan dengan judul dan pokok permasalahan, adapun untuk menganalisis data penulis menganalisis data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa dengan menggunakan metode Diskriptif Kualitatif, maksudnya adalah menggambarkan, menguraikan, atau menganalisa seluruh permasalahan yang dibahas dengan tegas dan sejelasjelasnya. Kemudian dari penjelasan tersebut ditarik suatu simpulan secara deduktif yaitu menarik suatu simpulan dari pernyataan yang bersifat umum (landasan teori) ke khusus (perjanjian sewa beli) sehingga penyajian hasil penelitian dapat dipahami dengan mudah. Dari hasil penelitian tersebut yang kemudian ditinjau dari hukum Islam dapat disimpulkan bahwa sewa beli rumah tersebut sudah pasti termasuk dari transaksi yang dilarang oleh syariat Islam. Di satu sisi dalam sewa beli tersebut terdapat unsur two in one (dua akad sekaligus sewa dan beli) atau dalam bahasa arabnya di kenal dengan sebutan shafqatain fi al-shafqah yang dalam hukum Islam dilarang dikarenakan terdapat unsur gharar yakni ketidakjelasan mengenai akad mana yang berlaku (sewa atau beli) dan disisi lainnya dalam hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan unsur riba didalamnya karena dilakukan secara kredit. Oleh karena itu perbankan Islam membuat produk IMBT (ijarah al-muntahiya bi Al-Tamlik) sebagai jalan keluar yang ditawarkan kepada debiturdebitur yang ingin melakukan pembiayaan secara syari’ah. Walaupun sebenarnya adanya pihak pembiayaan sewa beli sangat membantu jika masyarakat yang tidak mampu membeli rumah secara tunai tapi membeli dengan mengangsur untuk memperoleh rumah yang diinginkan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? BL ??
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 01 Nov 2017 04:06
Last Modified: 01 Nov 2017 04:06
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/1436

Actions (login required)

View Item View Item