PROSES PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA HOAKS DENGAN MENGGUNAKAN AKUN PALSU DI MEDIA SOSIAL (Studi Polisi Daerah Sumatra Selatan)

ISKANDAR, NUR MUHAMMAD (2019) PROSES PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA HOAKS DENGAN MENGGUNAKAN AKUN PALSU DI MEDIA SOSIAL (Studi Polisi Daerah Sumatra Selatan). Undergraduate Thesis thesis, UIN Raden Fatah Palembang.

[img]
Preview
Text
cover dan daftar isi pdf.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I Pdf.pdf

Download (405kB) | Preview
[img] Text
BAB II pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (438kB)
[img]
Preview
Text
BAB III pdf.pdf

Download (245kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV pdf.pdf

Download (349kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V pdf.pdf

Download (565kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul Proses Penyidikan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Hoaks Dengan Menggunakan Akun Palsu Di Media Sosial (Studi Polisi Daerah Sumatra Selatan). Dua hal yang diangkat sebagai fokus penelitian. Pertama, bagaimana proses penyidikan terhadap pelaku tindak pidana hoaks dengan menggunakan akun palsu di media sosial. Kedua, bagaimana pandangan hukum islam terhadap proses penyidikan kejahatan hoaks di media sosial. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah bahan hukum primer, sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung pihak yang diperlukan datanya. Data pokok yang diperoleh dengan menggunakan penelitian secara langsung terhadap objek penelitian yang akan diteliti, yaitu aparat Kepolisian yang bertugas di Dirreskrimsus Polda Sumatra Selatan. Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari pihak yang diperlukan datanya diperoleh dari literatur dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Teknik analisis data adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan diidentifikasikan. Data yang telah di olah akan dianalisis secara kualitatif dimana dideskripsikan dalam bentuk penjelasan dan uraian-uraian kalimat, setelah data dianalisis dan ditarik kesimpulan dengan cara induktif, yaitu suatu cara berfikir yang dilakukan pada fakta yang bersifat umum kemudian dilanjutkan dengan keputusan yang bersifat khusus. Proses penyidikan terhadap pelaku tindak pidana hoaks dengan menggunakan akun palsu di media sosial melalui laporan dari masyarakat lalu kepolisian terlebih dahulu menerbitkan administrasi penyelidikan kemudian melakukan koordinasi dengan penyidik /penyidik pembantu Subdit Siber, selanjutnya Lakukan penyelidikan, lakukan profiling, lakukan patroli siber, dan optimalkan koordinasi/jaringan terkait, Lakukan klarifikasi dengan para saksi maupun terduga pelaku, guna menemukan persesuaian terhadap alat bukti yang ada sehingga mengarah kepada terduga pelaku. Pandangan hukum pidana Islam terhadap proses penyidikan kejahatan hoaks tersebut adalah hukum nya wajib karena harus benar-benar mempunyai bukti yang kuat sehingga tidak merugikan terduga pelaku. Kata Kunci : Media Sosial, Penyidikan, Hukum Pidana Islam

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Media Sosial, Penyidikan, Hukum Pidana Islam
Subjects: Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam (Jinayah)
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 05 Oct 2021 02:40
Last Modified: 27 Apr 2022 02:22
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/15260

Actions (login required)

View Item View Item