GHĀYATUT TAQRĪB FIL IRṠI WAT TA’ṢIB KARYA AL-HĀJJ MUHAMMAD NŪRUDDĪN IBNU AL-MARHŪM AL-HĀJJ ABDULLAṬĪF TAHUN 1296 H (SUNTINGAN TEKS DAN ANALISIS SETTING YANG MELATARBELAKANGINYA)

Rahmat, Bashiruddin (2021) GHĀYATUT TAQRĪB FIL IRṠI WAT TA’ṢIB KARYA AL-HĀJJ MUHAMMAD NŪRUDDĪN IBNU AL-MARHŪM AL-HĀJJ ABDULLAṬĪF TAHUN 1296 H (SUNTINGAN TEKS DAN ANALISIS SETTING YANG MELATARBELAKANGINYA). Tamaddun. ISSN 1412-9027

[img]
Preview
Text
Lengkap Artikel Bashiruddin Rahmat A5-3.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Naskah kitab Gāyatut Taqrīb fil Irṡi wat Ta’ṣīb karya H. Muhammad Nuruddin Bin Haji Abdullathif merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat penting bagi masyarakat muslim Sumatera Selatan. Karena di balik keberadaan karya tulis tersebut, tentu terdapat fakta tentang sejauh mana peradaban dan perkembangan pola fikir masyarakat pada waktu itu. Karena sebuah teks, tentu tidak lah berdiri sendiri dan selalu ada konteks yang mempengaruhi lahirnya sebuah ujaran. Oleh karena itu, sebagai salah satu peninggalan sejarah, penelitian terhadap naskah tersebut perlu dilakukan, guna mengungkap konteks apa saja yang mempengaruhi keberadaan naskah sebagai data sejarah yang membuktikan adanya aktifitas peradaban di masa lalu. Penelitian ini bersifat liberary research, yang berarti bahwa data yang diperoleh bersumber dari data perpustakaan. Objek kajian dari penelitian ini berorientasi pada historis geografis, yang mangacu pada data primer dan data sekunder. Dalam hal pengumpulan data, penelitian ini menggunakan pendekatan filologi tentang studi manuskrip, yang mencakup tahapan-tahapan penelitian yang harus dilalui secara berurutan sesuai dengan tata tertib berikut: 1) Penentuan naskah; 2) Inventarisasi naskah; 3) Deskripsi naskah; 4) Suntingan Naskah; 5) Transliterasi; dan 6) Analisis kandungan naskah. Diantara intisari yang dihasilkan dari penelitian ini adalah: 1. Naskah kitab Gāyatut Taqrīb fil Irṡi wat Ta’ṣīb yang bersifat ringkas ini dihadirkan oleh penulis untuk menjawab kebutuhan umat Islam Sumatera Selatan yang mayoritasnya saat itu adalah kaum pemula dalam hal memahami ilmu-ilmu ke-Islaman. 2. Pemikiran fiqih mazhab Syafi’i yang terdapat di dalam naskah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal yaitu karakter ajaran Islam yang berkembang di Indonesia yang identik dengan mazhab syafi’i, dan faktor internal, yang didapat oleh penulis ketika sedang menempuh studi di Mekkah. Kata kunci: Faraid, Melayu, Sumatera Selatan, Syafi’i, Mekkah.

Item Type: Article
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Pascasarjana > Program Magister > 76102 - Studi Islam (S2)
Depositing User: Fakultas Adab
Date Deposited: 21 Oct 2021 07:31
Last Modified: 17 Jan 2022 05:07
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/17905

Actions (login required)

View Item View Item