EKSISTENSI TRADISI TUNGGU TUBANG DI DESA SUGIHAN KECAMATAN MUARADUA KISAM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

Elbit Zulkarnain, Mahasiswa and Drs. Masyhur, M. Ag., Ph. D, Pembimbing 1 and Dr. Amilda, M.Hum, Pembimbing 2 (2021) EKSISTENSI TRADISI TUNGGU TUBANG DI DESA SUGIHAN KECAMATAN MUARADUA KISAM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN. Other thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
ELBIT SKRIPSI (1654200014) PDF.pdf

Download (12MB) | Preview

Abstract

INTISARI Kajian Sejarah Islam Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Skripsi, 2021 Elbit Zulkarnain, Eksistensi Tradisi Tunggu tubang di Desa Sugihan Kecamatan Muaradua Kisam Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. V+81 hlm+Lampiran Penelitian ini mendeskripsikan mengenai tradisi tunggu tubang di Desa Sugihan Kecamatan Muaradua Kisam Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Penelitian ini menggunakan data kualitatif. Pokok dari penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana proses pelaksanaan tradisi tunggu tubang di Desa Sugihan, Kecamatan Muaradua Kisam, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan; 2) Bagaimana eksistensi tradisi tunggu tubang di Desa Sugihan, Kecamatan Muaradua Kisam, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi tunggu tubang dan untuk mengetahui bagaimana eksistensi tradisi tunggu tubang di Desa Sugihan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsionalisme dari A. R. Radcliffe-Brown karena budaya yang dipertahankan diperlukan oleh masyarakat yang menjalankannya. Kemudian menggunakan pendekatan budaya bertujuan untuk mendiskripsikan tradisi yang sudah berlangsung turun temurun. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tradisi tunggu tubang yang berada di Desa Sugihan masih mengikuti ketentuan adat Suku Semende dari para leluhurnya yang berasal dari Semende Darat Kabupaten Muara Enim. Anak perempuan tertua yang berstatus sebagai tunggu tubang menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik, hal ini dilakukan terus menerus sampai dengan generasi sekarang. Tradisi tunggu tubang di Desa Sugihan bisa eksis dan bertahan sampai sekarang dikarenakan memiliki fungsi yang baik bagi masyarakatnya, antara lain; 1) Rumah tunggu tubang memiliki fungsi sebagai tempat berkumpul para apit jurai (keluarga besar), tempat musyawarah apit jurai, dan tempat berpulangnya para apit jurai yang merantau; 2) Mengangkat derajat bagi kaum perempuan sehingga mengurangi kasus-kasus yang merugikan perempuan; 3) Menguatkan hubungan solidaritas antar keluarga apit jurai. Kemudian eksistensi tradisi tunggu tubang juga didukung oleh beberapa peran seperti peran orang tua dalam mendidik anak (calon tunggu tubang), peran apit jurai dalam mendidik dan mengawasi tunggu tubang, dan peran lembaga adat yang menjalankan tugasnya dengan baik. Kata-kata kunci: -Tradisi Tunggu tubang, -Eksistensi, -Desa Sugihan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Fakultas Adab
Date Deposited: 19 Nov 2021 07:04
Last Modified: 19 Nov 2021 07:04
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/18337

Actions (login required)

View Item View Item