STATUS DAN KEDUDUKAN HUKUM ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN BEDA KEWARGANEGARAAN DALAM PERSPEKTIF PASAL 6 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAANDAN HUKUM ISLAM

DAMAYANTI, ALFINA (2021) STATUS DAN KEDUDUKAN HUKUM ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN BEDA KEWARGANEGARAAN DALAM PERSPEKTIF PASAL 6 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAANDAN HUKUM ISLAM. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
1.pdf

Download (287kB)
[img] Text
2.pdf

Download (453kB)
[img] Text
3.pdf

Download (328kB)
[img] Text
4.pdf

Download (87kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (84kB)
[img] Text
DPUSTAKA.pdf

Download (246kB)
[img] Text
KOVER.pdf

Download (57kB)

Abstract

Perkawinan Campuran merupakan Perkawinan antara warga negara Indonesiadengan warga negara asing yang tunduk pada hukum yang berlainan.Masalah Penelitan ini secara khusus membahas mengenai bagaimana status dan kedudukan hukum anak hasil perkawinan campuran dan apa perbedaan serta persamaan dalam perspektif Pasal 6 ayat (1) undang-undang No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan dan Hukum Islam Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah penelitiankepustakaan atau studi dokumen yang bersifat kualitatif. Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu suatu penelitian dengan cara menuliskan, mengklarifikasi dan menjadikan data yang diperoleh dari berbagai sumber tertulis.Sifat Penelitian ini yaitu deskriptif analisis, yakni dengan menggambarkan masalah, mengumpulkan, menyusun, dan menyeleksi data lalu, data-data yang terkumpul dianalisis dan diinterpretasikan. Hasil dari Penelitian ini yaitu berdasarkan penjelasan Pasal 6 Ayat (1) Undang-undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan dan Hukum Islam terdapat persamaan dan perbedaan, persamaannya yaitu sama-sama menerapkan konsep keturunandari sisi kelahiran. Kemudian perbedaannyayaitu dalam hal memberikan hak untuk anak. Dimana menurut Pasal 6 Ayat (1) ) Undang-undang No. 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan anak diberikan hak untuk memilih kewarganegarannya saat ia mencapai usia 18 (delapan belas) tahun atau waktu paling lambat 3 (tiga) tahun atau sudah kawin, sedangkan hukum Islam akan melihat terlebih dahulu status perkawinan orangtuanya sah atau tidak karena hukum Islam menerapkan konsep perwalian. Kata Kunci : Perkawinan campuran, Kewarganegaraan, Status anak

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74233 - Perbandingan Mazhab
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 13 Jan 2022 04:43
Last Modified: 13 Jan 2022 04:43
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/19026

Actions (login required)

View Item View Item