DILEMA POLITIS CALON TUNGGAL DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (OKU) TAHUN 2020

Lukman, Desti (2021) DILEMA POLITIS CALON TUNGGAL DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (OKU) TAHUN 2020. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
1.pdf

Download (150kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2.pdf

Download (131kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3.pdf

Download (192kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4.pdf

Download (172kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5.pdf

Download (47kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DPUSTAKA.pdf

Download (85kB) | Preview
[img]
Preview
Text
KOVER.pdf

Download (68kB) | Preview

Abstract

Pemilihan kepala daerah adalah bentuk dari kebebasan berpendapat masyarakat di daerah dalam sebuah sistem pemerintahan yang demokratis di suatu negara. Namun pilkada seringkali menimbulkan fenomena seperti adanya calon tunggal. Calon tunggal ini merupakan bentuk dari kemunduran demokrasi oleh karena tidak adanya persaingan dalam pemilu. Untuk itu penelitian ini bertujuan mengetahui tentang bagaimana faktor-faktor penyebab terjadinya calon tunggal, bagaimana pengaruh elite lokal dalam melangsungkan praktik politiknya atas pembentukan calon tunggal, bagaimana dampak dari adanya satu calon dalam pemilu kepala daerah, dan dampak dari kekosongan kepala daerah di Kabupaten OKU. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan data primer didapatkan melalui hasil wawancara disertai dokumentasi dan data sekunder didapatkan melalui media perantara seperti buku, jurnal, dan berita di internet yang terkait dengan bahasan peneliti. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya calon tunggal pilkada tahun 2020 di Kabupaten OKU merupakan bentuk dari dinamika politik lokal. Faktor-faktor lain yang menyebabkan munculnya calon tunggal ialah kegagalan calon independen dalam memenuhi syarat dari KPU. Selain itu, calon tunggal juga disebabkan oleh popularitas dan elektabilitas yang tinggi pada satu pasangan calon tunggal yang membuat partai memilih berkoalisi. Dalam aspek politis, kemunculan calon tunggal terjadi karena adanya monopoli politik agar partai-partai besar ikut berkoalisi membentuk calon tunggal tersebut dengan adanya money politic sebagai imbalannya. Calon tunggal menyebabkan kebebasan masyarakat untuk memilih pemimpin terbatas. Serta calon tunggal yang memenangkan pilkada kemudian berhalangan tetap sehingga menyebabkan kekosongan kepala daerah yang berdampak pada terhambatnya kebijakan pembangunan dan sulitnya penanda tanganan pensiun oleh staf pemerintahan yang tidak dapat di lakukan oleh plh.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Pemilihan Kepala Daerah, Elite Lokal, Calon tunggal
Subjects: 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 320 Ilmu politik > Proses-proses politik > Pemilihan umum
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > 67201 - Ilmu Politik
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN #3
Date Deposited: 11 Mar 2022 08:10
Last Modified: 11 Mar 2022 08:10
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/19688

Actions (login required)

View Item View Item