Kehidupan Kaum Priyayi di Kota Palembang (1821-1881 M/ 1236-1229 H)

SAPUTRA, M. REGA (2021) Kehidupan Kaum Priyayi di Kota Palembang (1821-1881 M/ 1236-1229 H). Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
1.pdf

Download (155kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2.pdf

Download (308kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3.pdf

Download (348kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4.pdf

Download (268kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5.pdf

Download (14kB) | Preview
[img]
Preview
Text
KOVER.pdf

Download (34kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DPUSTAKA.pdf

Download (124kB) | Preview

Abstract

Priyayi merupakan sekelompok orang yang mempunyai kedudukan terhormat di tengah masyarakat, dalam hal ini karena mereka termasuk golongan keturunan sultan atau kaum ningrat (garis keturunan) maupun orang yang berkedudukan karena diangkat oleh sultan. Priyayi ini terdiri dari tiga tingkatan, yakni: pangeran, raden, dan masagus. Priyayi sudah ada di zaman Kesultanan Palembang dan membawa kontribusi yang sangat besar baik itu dari segi sosial, politik, agama, budaya, pendidikan, serta ekonomi karena mereka keturunan bangsawan. Sejak peristiwa dibumihanguskan pendudukann loji Belanda di Sungai Aur menyebabkan kehidupan kaum priyayi Palembang mengalami kegoyahan. Dengan itu Kesultanan Palembang Darussalam mengalami kekalahan atas Belanda pada tahun 1821 dan di mulainya kemerosotan kehidupan kaum priyayi Palembang. Oleh karena itu, dalam penulisan skripsi ini penulis mengangkat judul mengenai “Kehidupan Kaum Priyayi di Kota Palembang (1821-1881 M/ 1236-1229 H)”. Skripsi ini membahas mengenai tiga permasalahan, yaitu: bagaimana kondisi umum Palembang pada masa Kesultanan Palembang Darussalam, bagaimana kolonialisme barat dan kejatuhan Kesultanan Palembang Darussalam, dan bagaimana dampak-dampak kejatuhan Kesultanan Palembang Darussalam terhadap kehidupan kaum priyayi Palembang.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Kehidupan Kaum Priyayi di Kota Palembang bagaimana kehidupan kaum priyayi Palembang tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah (history), karena penelitian tersebut termasuk dalam kajian masa lalu yang meliputi heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Dalam jenis data yang peneliti dapat, skripsi ini menggunakan bantuan dari kepustakaan dan juga data wawancara. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori stratifikasi sosial dan fungsional struktural untuk mengungkap bagaimana kehidupan kaum priyayi Palembang masa runtuhnya kesultanan. Hasil dari penelitian skripsi ini menjelaskan secara terperinci, sistematis dan deskriptif mengenai kehidupan kaum priyayi Palembang pasca runtuhnya Kesultanan Palembang Darussalam dari segi politik, sosial keagamaan, dan ekonomi. Dari segi politik, adanya pelemahan posisi priyayi di Palembang, perubahan struktur jabatan, dan munculnya perlawanan dari kaum priyayi. Dari segi sosial keagamaan, adanya perkembangan tarekat dan munculnya Pan-Islamisme di Palembang. Dari segi ekonomi, kaum priyayi melakukan pergolakan untuk melawan pemerintahan Belanda karena hak dan kewajiban seperti uang pensiun serta berlakunya pajak bagi kaum priyayi.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Kaum Priyayi, Kesultanan Palembang, Perubahan.
Subjects: Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > 80230 - Sejarah Peradaban Islam (S1)
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN #3
Date Deposited: 18 Mar 2022 07:26
Last Modified: 18 Mar 2022 07:26
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/19810

Actions (login required)

View Item View Item