MAKNA SOSIAL PEREMPUAN DALAM TRADISI UANG PANAI PADA PERNIKAHAN ADAT BUGIS (Etnografi Komunikasi pada Masyarakat Bugis-Makassar di Makartijaya Kabupaten Banyuasin)

Rahmah, Siti (2020) MAKNA SOSIAL PEREMPUAN DALAM TRADISI UANG PANAI PADA PERNIKAHAN ADAT BUGIS (Etnografi Komunikasi pada Masyarakat Bugis-Makassar di Makartijaya Kabupaten Banyuasin). Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
1.pdf

Download (557kB) | Preview
[img] Text
2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (227kB)
[img]
Preview
Text
3.pdf

Download (420kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
5.pdf

Download (97kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (186kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (215kB) | Preview
[img]
Preview
Text
MAKNA SOSIAL PEREMPUAN DALAM TRADISI UANG.pdf

Download (198kB) | Preview

Abstract

Uang panai’ merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan hingga saat ini, khususnya Masyarakat Desa Makarti Jaya. Uang panai’ merupakan salah satu syarat sahnya terjadinya suatu pernikahan pada masyarakat Bugis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui makna sosial perempuan dalam tradisi uang panai’. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, jurnal, buku dan dokumentasi warga Desa Makarti Jaya Banyuasin. Teori yang digunakan adalah Interaksionisme Simbolik yang dikemukakan oleh Herbert Blummer. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa uang panai’ merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak mempelai laki-laki kepada pihak mempelai perempuan jika ingin melangsungkan suatu pernikahan. Uang panai’ merupakan simbol penghargaan kepada mempelai perempuan, selain itu juga uang panai sering dijadikan sebagai siri’ (harga diri) bagi seorang perempuan. Tinggi rendahnya derajat seorang perempuan di dalam masyarakat dapat dihargai dengan uang yang diberikan pada saat pernikahan / mahar. Tinggi rendahnya jumlah uang panai tergantung pada strata sosial seseorang, seperti berasal dari keturunan bangsawan yang memiliki gelar adat (karaeng, andi, opu, puang dan petta), tingkat pendidikan, jabatan, ekonomi maupun kedudukan di dalam masyarakat. Semakin tinggi strata sosial perempuan maka semakin tinggi pula uang panai’ yang harus diberikan. Kata kunci : Mahar – Pernikahan – Panai

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Mahar – Pernikahan – Panai
Subjects: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > 70201 - Ilmu Komunikasi
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN #3
Date Deposited: 19 May 2022 04:58
Last Modified: 19 May 2022 04:58
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/20413

Actions (login required)

View Item View Item