TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SANKSI BAGI PELAKU PENYALAHGUNAAN DAUN GANJA (CANNABIS SATIVA) SEBAGAI PUPUK ORGANIK DI DESA BANDAR AJI KABUPATEN EMPAT LAWANG

MUHAMMAD ADIL SIDDIQ, ADIL (2022) TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SANKSI BAGI PELAKU PENYALAHGUNAAN DAUN GANJA (CANNABIS SATIVA) SEBAGAI PUPUK ORGANIK DI DESA BANDAR AJI KABUPATEN EMPAT LAWANG. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
ABSTRAK.docx

Download (13kB)
[img] Text
BAB I.docx
Restricted to Registered users only

Download (31kB) | Request a copy
[img] Text
BAB II.docx
Restricted to Registered users only

Download (55kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.docx
Restricted to Registered users only

Download (327kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.docx
Restricted to Registered users only

Download (34kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.docx
Restricted to Registered users only

Download (20kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berjudul Tijuauan Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi bagi Pelaku Penyalahgunaan Daun Ganja (Cannabis Sativa) Yang Digunakan Sebagai Pupuk Organik Di Desa Bandar Aji Kabupaten Empat Lawang. Permasalahan yang akan dibahas ialah seharusnya pemanfaatan daun ganja itu dilarang sesuai pada Pasal 6 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, yang membahas narkotika golongan pertama ialah ganja tidak bisa digunakan sebagai obat/terapi, namun hanya bisa digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan saja, namun ada di antara penduduk bandar aji yang menanam ganja dan menggunakannya sebagai pupuk organik. Maka penulis merumuskan masalah dalam dua hal, yaitu bagaimana penerapan sanksi bagi pelaku penyalahgunaan daun ganja sebagai pupuk organik di desa bandar aji lalu bagaimna pandangan hukum islam terhadap penerapan sanksi bagi pelaku penalahgunaan daun ganja sebagai pupuk di desa bandar aji. Adapun hasil dari penelitian ini penulis mendapatkan tidak adanya undang-undang yang menjelaskan ganja yang mana narkotika golongan satu, tidak diperbolehkan untuk digunakan pemanfaatannya sebagai pupuk layaknya undang-undang yang tidak melarang ganja digunakan sebagai bumbu masak di Aceh. Hasil kesimpulan daripada penelitian ini, pertama bahwa pelaku dikenakan pasal 111 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika karena telah tebukti menanam ganja yang dikenakan hukuman delapan tahun penjara. Kedua menurut hukum islam pelaku dikenakan hukuman takzir karena dari awal permasalahan menjadi di luar suatu ketentuan hukum had, bahwa narkotika diqiaskan dengan khamer, namun ganja pada permasalahan ini tidak dikonsumsi secara langsung hingga menyebabkan hilangnya akal. Sebagian ulama berpendapat pula bahwa hukuman dari penyalahgunaan narkotika adalah takzir karena efek samping dari narkotika lebih berbahaya dari pada efek samping dari khamer.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam (Jinayah)
Depositing User: MUHAMMAD ADIL SIDDIQ
Date Deposited: 06 Sep 2022 02:33
Last Modified: 06 Sep 2022 02:33
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/22207

Actions (login required)

View Item View Item