AISYAH, MUTIARA (2022) MENELUSURI MISINTERPRETASI ANTARA SALAFI DAN WAHABI STUDI ANALISIS PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SALAFI DAN WAHABI DI INDONESIA. Undergraduate Thesis thesis, Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam.
|
Text
Skripsi Mutiara AisyahSAA (1)-dikonversi_compressed.pdf Download (498kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Istilah salafi dan wahabi kerap kali digunakan secara bergantian. Banyak kalangan yang bingung dengan perbedaan antara salafi dan wahabi sementara yang lain menyebutnya sebagai sesuatu yang sama. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Bagaimana sejarah gerakan salafi dan wahabi, sejarah munculnya gerakan salafi dan wahabi 2). Untuk mengetahui misinterpretasi antara salafi dan wahabi, bagaimana pandangan masyarakat tentang stigma salafi dan wahabi, serta relevansi dari ajaran salafi dan wahabi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pustaka (Library Research), dengan mengumpulkan buku-buku maupun karya ilmiah lainnya. Metode pendekatan yang digunakan penulis yaitu pendekatan fenomenologi dan pendekatan historis, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan datanya diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui buku karya Khaled Abou El Fadl yang berjudul Sejarah Wahabi dan Salafi Mengerti Jejak Lahir dan Kebangkitannya di Era Kita sedangkan data sekunder didapat melalui buku/kitab, skripsi, jurnal, artikel, media online dan literature lainnya. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu dimulai dengan menelaah seluruh data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu hasil telaah yang berasal dari buku-buku, skripsi, jurnal, artikel, dll. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa munculnya gerakan salafi di Indonesia yang mana didasari kembalinya beberapa pemuda Sumatera Barat yang pergi haji dan sekaligus menuntut ilmu di kerajaan Arab Saudi pada awal abad ke-19 dengan dipengaruhi oleh ide dan gerakan pembaruan yang dilancarkan oleh Muhammad ibn ‘Abd Wahab di kawasan Jazirah Arabiah. Sedangkan gerakan wahabi di Indonesia pada awal abad ke-20 pada saat kepemimpinan Abdul‘aziz bin Ibnu Saud menghidupkan kembali ideologi wahabi. Pendiri negara Saudi modern, menganut teologi puritan kaum wahabi dan menggabungkan dirinya dengan daerah Najd. Adapun Misinterpretasi yang terjadi antara salafi dan wahabi, yaitu masyarakat menganggap salafi dan wahabi dua kelompok yang sama dikarenakan tujuan mereka sama untuk memurnikan ajaran Islam, namun masyarakat kurang menerima adanya salafi, sebagaimana kebanyakan masyarakat melakukan ibadah seperti yang diajarakan oleh nenek moyangnya. Karena adanya misinterpretasi antara salafi dan wahabi, maka terdapat pula beberapa problematika di dalam masyarakat, terutama untuk menerima eksistensi salafi di kalangan masyarakat. Tidak hanya di kalangan masyarakat awam, namun banyak juga ormas-ormas yang tidak menerima adanya salafi di tengah kehidupan masyarakat. Kata Kunci: Misinterpretasi, Salafi dan Wahabi, Indonesia
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Subjects: | Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama - Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76234 - Studi Agama-agama |
Depositing User: | MUTIARA AISYAH 1730301068 |
Date Deposited: | 15 Dec 2022 07:54 |
Last Modified: | 15 Dec 2022 07:54 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/24090 |
Actions (login required)
View Item |