Bijak dalam Berbeda

Ahmad Zarkasih, Lc, ahmad (2018) Bijak dalam Berbeda. Uin Raden Fatah Palembang, Fakultas Syariah dan Hukum (Desti).

[img]
Preview
Text
bijak dalam berdoa.pdf

Download (762kB) | Preview

Abstract

Dulu, kita mungkin pernah mendengar beberapa orang menyebut “kalo Indonesia mah, madzhabnya Syafi’i!”. ya. Kalimat ini sangat masyhur sekali. Tapi itu dulu. Penulis rasa, pernyataan seperti itu sudah tidak cocok untuk zaman sekarang walaupun tidak mutlak salah. Tidak salah, karena memang Islam datang ke negeri kita tercinta ini melalui para da’i-da’I hadramaut, yaman yang kesemuanya bermadzhab al-Syafi’iyyah. Karena sejak dulu, Islam berjalan di negeri ini dengan gaya dan wawasan al-Syafi’iyyah yang sangat kental sekali. Sejak kecil kita diajarkan bahwa anjing dan babi itu hewan najis. Najis sekali pokoknya. Hidupnya najis apalagi bangkainya. Maka bergaul dengan anjing atau bahkan babi bagi kebanyakan muslim Indonesia itu bukan sesuatu yang lazim. Karena sama saja berdekatan dengan najis. Sejak dulu, ibu-ibu Indonesia itu paham dan sadar bahwa tidak boleh dia masuk masjid jika dalam keadaan haidh. Itu ajaran al-Syafi’iyyah. Sejak dulu juga orang Indonesia sudah terbiasa bahwa bersentuhan dengan lawan jenis, termasuk istri itu membatalkan wudhu. Sejak kecil juga kita diajarkan untuk membaca surat al-fatihah dalam shalat dan bismillah-nya juga dibaca serta dikeraskan; karena memang begitu rukun shalat dalam madzhab al-Syafi’iyyah. Halaman 5 dari 28 muka | daftar isi Kita juga sejak lama sudah terbiasa bahwa kotoran hewan itu tidak boleh ada pada pakaian dan tempat shalat kita karena memang itu najis, baik hewan yang halal atau juga hewan yang haram dagingnya dimakan. Pokoknya kalau sudah kotoran, ya najis. Itu pendapat al-Syafi’iyyah. Nah. Untuk saat ini, rasanya pernyataan “indonesai mah, madzhabnya syafi’I” kurang lagi cocok. Melihat banyaknya amaliyah orang zaman now yang sudah tidak lagi syafi’iyyah oriented. Dan juga banyaknya pendapat-pendapat yang bertolak belakang dengan pendapat syafi’iyyah yang diamalkan dan diajarkan. Itu wajar memang. Karena seiring perkembangan zaman, keinginan orang Islam Indonesia untuk mempelajari ilmu agama membuat mereka akhirnya keluar dari Indonesia dan mempelajarinya dari sumber “asli”; yakni Negara-negara timur tengah, yang bukan tidak mungkin madzhab mayoritas di negeri sana tidak sama dengan negeri kita. Akhirnya ketika mereka pulang dari masa studinya, dan memabawa ilmunya ke negeri ini lalu mengajarkannya, di sini kemudian timbul perbedaan dan tentu bagi sebagaian orang menjadi masalah. Bahkan bukan hanya mengajar, sebagian orang malah mendirikan pesantren dan sekolah-sekolah yang di dalamnya diajarkan bukan kurikulumnya Indonesia, akan tetapi memakai kurikulum negeri di mana mereka memperoleh ilmu. Bahkan kitab dan pengajarnya pun di-import langsung dari negeri luar. Halaman 6 dari 28 muka | daftar isi Ini yang kemudian menjadikan Indonesia tidak lagi al-Syafi’iyyah. Dan ini bukan kesalahan apalagi keburukan. Karena memang perbedaan itu tidak bisa dibendung dan keinginan belajar ke laur negeri tidak bisa ditahan. Jadi, bukan perbedaannya yang dihabisi, akan tetapi pribadi kita masing-masinglah yang harus bersiap diri menghadapi perbedaan itu. Dan buku kecil ini adalah upaya penuls untuk berbagi kepada pembaca tentang sedikit informasi yang penulis punya terkait bagaimana bersikap di tengah perbedaan umat yang ada saat ini. Di dalam buku kecil ini, penulis sajikan beberapa contoh sikap dari ulama, julai zaman sahabat sampai ulama kekinian, bagaimana mereka menyikapi perbedaan yang terjadi dan mereka alami. Kaidah-kaidah yang ulama tetapkan untuk bersikap dalam perbedaan pun penulis serta dalam buku kecil ini. Tak lupa juga nasihat dari para ulama untuk kita dalam kebingungan menghadapi perbedaan yang ada. Akhirnya penulis memohon kepada Allah s.w.t., agar apa yang di dala buku kecil ini bisa bermanfaat dan menjadi tambahan amal kebaikan di akhirat.

Item Type: Book
Subjects: ?? KD ??
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Law
Depositing User: Users 347 not found.
Date Deposited: 21 Nov 2018 04:11
Last Modified: 21 Nov 2018 04:11
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/2426

Actions (login required)

View Item View Item