Ummatan Wasathan dalam Al Quran serta implikasiny terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di indonesia

KUSUMA, TRI SATRIA HADI (2021) Ummatan Wasathan dalam Al Quran serta implikasiny terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di indonesia. Other thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
SKRIPSI TRI SATRIA HK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini secara spesifik berjudul “Ummatan Wasathan dalam Al- Quran serta Implikasinya terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia”, yang berisi kajian teks dan konteks terhadap surah Al-Baqarah ayat 143 serta menggali upaya-upaya yang dilakukan Rasulullah Saw setelah hijrah dari Makkah ke Madinah untuk mewujudkan ummatan wasathan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya umat Islam di Indonesia masa kini untuk mewujudkan masyarkat yang memiliki keunggulan dan kekuatan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, teknologi sosial dan politik, menjunjung tinggi nilai keadilan dan persaudaraan serta tolernasi, melakukan perbaikan dan perubahan ke arah yang lebih baik dan maju. Adapun sub-sub masalah yang akan peneliti kaji ialah bagaimana makna ummatan wasathan dalam Al-Quran? Dan bagaimana Implikasinya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia?. Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap makna ummatan wasathan yang kemudian akan mewujudkan masyarakat Islam yang adidaya. Penelitian yang dilakukan ini merupakan library rescearch (peneltian kepustakaan). Metode yang digunakan ialah pendekatan tafsir tahlili, yaitu mengkaji surah Al-Baqarah ayat 143 secara terprinci dengan menganalisa kosakata, asbab nuzul ayat, munsabah ayat dan konteks sejarah turunnya ayat tersebut. Pengumpula data yang dilakukan dengan mengutip, mengadur dan menganalisa literatur-literatur yang representatif dan relevan dengan masalah yang dibahas yang kemudian mengulas dan menyimpulkannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa kata ummah bermakna pengikut suatu agama, masyarakat. Kemudian wasathan dimaknai dengan penengah, berdaya, terbaik. Maka ummatan wasathan adalah masyarakat Muslim yang penengah, berdaya, yang memiliki kekuatan dan keunggulan. Asbab nuzul ayat berkaitan dengan pemindahan kiblat shalat dari Bait Maqdis ke Ka’bah Makkah mengisyaratkan bahwa umat Muslim telah memiliki blok sendiri. Artinya umat Muslim tidak bisa dipengaruhi oleh ekstrim kiri dan kanan. Rasulullah Saw telah memiliki upaya untuk membentuk umat Muslim yang unggul. Formulasi yang dilakukan Rasulullah Saw ialah mempererat persaudaraan umat Musllim yaitu antara Muhajirin dan Anshor, menunjung nilai keadilan dengan menjaga amanah, mensejaterakan masyarakat Madinah dan toleransi. Shidiq, amanah, fatanah dan tabligh merupakan sifat yang harus merekat pada setiap Muslim agar bisa mewujudkan masyarakat yang dicita-cita oleh Rasulullah Saw. Pembahasan tentang “ummatan wasathan dalam Al-Quran serta implikasinya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia” merupakan hal yang penting dihayati, mengingat bahwa Muslim di Indonesia merupakan penduduk mayoritas yang seharusnya ikut serta dalam memajukan Bangsa sesuai cita-cita pendiri bangsa. Namun kenyataannya kini Muslim di Indonesia hanya penonton, karena lemahkan mereka diberbagai bidang.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76231 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S1)
Depositing User: TRI SATRIA HADIKUSUMA 1523320007
Date Deposited: 26 Dec 2022 01:32
Last Modified: 26 Dec 2022 01:33
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/24291

Actions (login required)

View Item View Item