SEMBOYAN “MATI DEM ASAK NGETOP” MASYARAKAT SEKAYU TINJAUAN SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE

Khasanah, Dini (2022) SEMBOYAN “MATI DEM ASAK NGETOP” MASYARAKAT SEKAYU TINJAUAN SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE. Undergraduate Thesis thesis, UIN Raden Fatah Palembang.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI DINI KHASANAH fix.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
SKRIPSI DINI KHASANAH fix.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
SKRIPSI DINI KHASANAH fix.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
SKRIPSI DINI KHASANAH fix.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
SKRIPSI DINI KHASANAH fix.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
SKRIPSI DINI KHASANAH fix.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
SKRIPSI DINI KHASANAH fix.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
SKRIPSI DINI KHASANAH fix.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
SKRIPSI DINI KHASANAH fix.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul Semboyan “Mati Dem Asak Ngetop” Masyarakat Sekayu Tinjauan Semiotika Ferdinand de Saussure. Dalam penelitian ini ingin mengungkap bagaimana realita makna semboyan dalam masyarakat kelurahan Balai Agung. Dan bagaimana tinjauan makna semboyan mati dem asak ngetop dalam semiotika Ferdinand de Saussure. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui realita makna semboyan dalam masyarakat kelurahan Balai Agung danbagaimana tinjauan makna semboyan mati dem asak ngetop dalam semiotika Ferdinand de Saussure. Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan (Field research), dengan menggunakan metode kualitatif. Yaitu dengan interview atau wawancara, observasi, dokumentasi. Dan menggunakan metode interpretasi, metode deskripsi. Sedangkan teknik yang digunakan dalam analisis data adalah analisis deskripsi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Semboyan mati dem asak ngetop dalam bahasa Indonesia memiliki arti “Biar Mati Asal Terkenal” atau “Tak Apa Mati Asal Tersohor”. Ungkapan mati dem asak ngetop ini memiliki sejarah yang sangat unik di mana ia terbentuk dari watak tradisional masyarakat Musi Banyuasin yang humoris dan komedikal. Dalam sebuah kisah yang dituturkan H. Musa, seorang budayawan kabupaten Musi Banyuasin, asal-usul ungkapan mati dem asak ngetop terlahir dari sebuah peristiwa lucu yang dialami 2 orang pemuda yang hendak bertamu ke rumah seorang gadis. Dalam tinjauan empat konsep semiotika Ferdinand de Saussure, signified atau makna sesungguhnya dari semboyan mati dem asak ngetop bukanlah ungkapan semangat yang siap mati konyol dalam situasi dan kondisi apapun melainkan ungkapan semangat terhadap situasi dan kondisi yang memang masuk atau sesuai dengan kemampuan seseorang yang dapat menghadirkan kebaikan bagi orang tersebut atau bagi banyak orang. Kata Kunci : Semboyan, Mati Dem Asak Ngetop, Semiotika, Ferdinand de Saussure.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam
Depositing User: DINI KHASANAH 1820302017
Date Deposited: 28 Dec 2022 01:27
Last Modified: 28 Dec 2022 01:27
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/24308

Actions (login required)

View Item View Item