Prasta, Indra (2022) PERSPEKTIF MAQASIDH AL-SYARIAH TERHADAP HAK WALI MUJBIR MENURUT MAZHAB SYAFI’I DAN MAZHAB HAMBALI. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.
|
Text
COVER.pdf Download (98kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (45kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (243kB) | Preview |
|
Slideshow
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (309kB) | Request a copy |
||
Slideshow
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) | Request a copy |
||
Slideshow
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (369kB) | Request a copy |
||
Slideshow
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (64kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK Islam mendorong orang untuk hidup dengan dukungan keluarga mereka. Keluarga seolah menjadi gambaran kecil dalam kehidupan yang stabil, perwujudan keinginan manusia tanpa menghilangkan kebutuhannya. Kehidupan individu manusia berada dalam siklus kehidupan yang mengalir ke arah yang berbeda. Memang sifat kebutuhan manusia dalam keluarganya dan menemukan kebahagiaan dalam hidup. Hakikat alam terlihat sederhana, namun pada kenyataannya sangat dalam dan penting. Esensi ini membuka pikiran dan mata orang. Manusia belum pernah ada di muka bumi ini sebelumnya, jadi kita harus tahu siapa yang menciptakan dan membawa kehidupan ke bumi ini. Allah memulai penciptaan ini dengan ikatan Rububiya. Allah mengikat mereka yang diciptakan dalam ikatan kekerabatan rahim sehingga keluarga pertama terdiri dari pria dan wanita yang lahir dari jiwa, kualitas, dan kodrat yang sama. Semua kembali ke garis keturunan Rububiyah dan kemudian ke keluarga. Pandangan mazhab Syafi`I dan mazhab Hambali tentang hak pelindung yang Maha Esa dari sudut Maqasid Syariah, hakikat pemberian adalah adanya kemaslahatan. Ia hanya menganggap pendapat-pendapat tersebut sebagai pilihan yang notabene adalah untuk kemaslahatan, kemaslahatan pengantin wanita atau kemaslahatan keluarga pengantin wanita pada umumnya. Mengenai persamaan dan perbedaan pandangan madzhab Syafi`i dan Hambali tentang wali yang terdapat pada madzhab Syafi`i bukunya Al-Umm menjelaskan tentang pernikahan anak perempuan tanpa seizinnya, wali mujbir hanya dimiliki dua orang, yaitu ayah dan kakek (ketika ayah sudah tidak ada). Sedangkan wanita yang boleh mereka nikahkan tanpa seizinnya hanyalah anak atau cucu yang masih perawan. Selama mengikuti mazhab Hambali, dipahami bahwa perwalian wajib adalah bagi wanita muda, baik wanita itu perawan atau janda, dan hal yang sama berlaku untuk wanita yang sudah dewasa tetapi tidak pandai hukum. Kata Kunci : Pernikahan, Wali Mujbir, Syafi’I, Hambali
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci : Pernikahan, Wali Mujbir, Syafi’I, Hambali |
Subjects: | Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74233 - Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | INDRA PRASTA |
Date Deposited: | 03 Jan 2023 04:45 |
Last Modified: | 03 Jan 2023 04:45 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/24410 |
Actions (login required)
View Item |