MENURUT PANDANGAN IBNU HAZM DAN IMAM NAWAWI SKRIPSI Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah HUKUM AQIQAH MENURUT PANDANGAN IBNU HAZM DAN IMAM NAWAWI SKRIPSI Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2018 i HUKUM AQIQAH MENURUT PANDANGAN IBNU HAZM DAN IMAM NAWAWI

galuh abdi sucipto, galuh (2018) MENURUT PANDANGAN IBNU HAZM DAN IMAM NAWAWI SKRIPSI Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah HUKUM AQIQAH MENURUT PANDANGAN IBNU HAZM DAN IMAM NAWAWI SKRIPSI Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2018 i HUKUM AQIQAH MENURUT PANDANGAN IBNU HAZM DAN IMAM NAWAWI. Diploma thesis, perpustakaan syariah dan hukum.

[img]
Preview
Text
Skripsi_Galuh Abdi Sucipto_14150035.pdf

Download (902kB) | Preview

Abstract

Aqiqah menurut bahasa ﻋّﻖ -ﯾﻌّﻖ -ﻋﻘﺎً artinya mengaqiqahkan anak, menyembelih kambing. Sedangkan Menurut syariat aqiqah adalah hewan yang disembelih karena kelahiran bayi. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kepustakaan (Library research) mencari bahan pustaka yang berkaitan dengan hukum aqiqah. Dalam teknik pengumpulan data, penulis mengunakan metode dokumentasi yaitu dengan mencari dan menelaah berbagai buku dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan aqiqah. dengan sumber data primer dan skunder, data primer yaitu kitāb- kitāb Imam Nawawi dan Ibnu Hazm sedangkan data skunder yaitu buku-buku yang berkaitan dengan hukum aqiqah, supaya agar dapat dikaji secara komprehensif. Setelah data-data hasil kepustakaan terkumpul, kemudian penulis menganalisis dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara menguraikan semua permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan aqiqah secara tegas dan jelas. Teknis yang digunakan dengan penelitian ini ialah metode contens analisis, yaitu menganalisis dengan cara memahami pesan-pesan yang terkandung di dalam data yang diperoleh. Setelah itu, data-data tersebut akan dibandingkan secara deskriptif komparatif yaitu dibandingkan antara pendapat Ibnu Hazm dan Imam Nawawi tentang hukum aqiqah. Adapun hasil penelitian ini, Menurut Ibnu Hazm hukum aqiqah itu adalah wajib bagi seorang wali untuk mengaqiqahi si anak tersebut, apabila mempunyai kelebihan dari makanan pokok. Karena Ibnu Hazm melihat kepada zahir hadits tentang aqiqah, bawasannya dalam hadits tersebut ada suatu perintah dari Rasulullah untuk beraqiqah. Sedangkan Imam Nawawi mengatakan hukum aqiqah adalah sunnah, bagi yang mempunyai kelebihan, karena Rasulullah SAW pernah melakukannya, untuk Hasan dan Husain. Kata kunci : Hukum Aqiqah Menurut Pandangan Ibnu Hazm dan Imam Nawawi

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? Z665 ??
Depositing User: Users 347 not found.
Date Deposited: 04 Dec 2018 07:40
Last Modified: 04 Dec 2018 07:40
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/2457

Actions (login required)

View Item View Item