KEDUDUKAN MAHAR DALAM PROSES PERNIKAHAN PERSPEKTIF FIQH MUNAKAHAT (STUDI KASUS DI DESA PEMULUTAN ILIR KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATEN OGAN ILIR)

JANNATIN ALIAH, 13140028 (2017) KEDUDUKAN MAHAR DALAM PROSES PERNIKAHAN PERSPEKTIF FIQH MUNAKAHAT (STUDI KASUS DI DESA PEMULUTAN ILIR KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATEN OGAN ILIR). Diploma thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
JANNATIN ALIAH (13140028).pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Kedudukan Mahar Dalam Proses Pernikahan Perspektif Fiqh Munakahat (Studi Kasus Di Desa Pemulutan Ilir Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir)”. Dalam melaksanakan suatu ketentuan yang di tetapkan Allah SWT. sebagai kewajiban calon suami dalam pelaksanaan akad nikah, yakni mengenai mahar atau maskawin. Dua hal yang diangkat sebagai fokus penelitian. Pertama, Bagaimanakah pemberian mahar dalam proses pernikahan pada masyarakat Desa Pemulutan Ilir Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir. Kedua, Bagaimanakah pemberian mahar dalam proses pernikahan pada fiqh munakahat. Syari‟at Islam mengajarkan bahwa mahar itu adalah pemberian wajib dari calon suami kepada calon istri sebagai ketulusan hati calon suami untuk menimbulkan rasa cinta kasih bagi seorang istri kepada calon suaminya. Atau, suatu pemberian yang diwajibkan bagi calon suami kepada calon istrinya, baik dalam bentuk benda maupun jasa (memerdekakan, mengajar), sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur‟an surah An-Nisa‟ ayat 4. Di desa ini pemberian mahar harus berupa emas yang kadarnya cukup besar yang terkadang melebihi kemampuan calon suami. Tidak hanya itu di desa ini dalam menyerahkan mahar semua itu harus di bayar dengan kontan seluruhnya, serta pemberian mahar tersebut cenderung mengikuti adat istiadat setempat daripada hukum Islam, padahal syari‟at Islam mempermudah urusan dalam pernikahan. Penelitian ini menggunakan jenis data Kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, dokumentasi dan kepustakaan, kemudian setelah data yang di butuhkan terkumpul dari lokasi penelitian tersebut maka untuk analisa datanya dilakukan secara deskriptif yaitu suatu metode berfikir dari umum ke khusus yang mempunyai maksud cara pengambilan simpulan berangkat dari hal-hal yang bersifat umum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian mahar dalam proses pernikahan pada masyarakat Desa Pemulutan Ilir, dilakukan melalui beberapa tahapan : pertama, yaitu proses perkenalan, peminangan atau lamaran, serta penentuan dan pemberian mahar. Syari‟at Islam mempermudah urusan dalam pernikahan yaitu dengan memberikan mahar (maskawin) sesuai dengan kemampuan calon suami, bukan hal yang harus memaksakan diri dan mahar juga tidak boleh memberatkan bagi pihak calon suami, karena dalam Islam jumlah mahar tidak dibatasi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? HM ??
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 14 Feb 2019 07:19
Last Modified: 14 Feb 2019 07:19
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/2517

Actions (login required)

View Item View Item