TOKOH PEREMPUAN DALAM SEJARAH PALEMBANG ABAD XVII-XX

Endang Rochmiatun, peneliti and Nor Huda M.Ag., MA, peneliti and Otoman S.S.,M.Hum, peneliti and sri suryana, peneliti (2016) TOKOH PEREMPUAN DALAM SEJARAH PALEMBANG ABAD XVII-XX. fakultas adab dan humaniora.

[img]
Preview
Text
lengkap_perempuan.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul ’Tokoh Perempuan Dalam Sejarah Palembang Abad XVII-XX” . Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan antara lain adalah : Bagaimana peran tokoh perempuan “Ratu Sinuhun” Abad XVII dan “Malikhah binti Muhammad” Abad XX, Bagaimana latar kehidupan tokoh Malikhah binti Muhammad dan Ratu Sinuhun. Apa saja isi dari teks-teks yang ada dalam naskah yang melibatkan tokoh perempuan di Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencapai penulisan sejarah, maka upaya merekonstruksi masa lampau dari objek yang diteliti tersebut ditempuh melaui metode sejarah. Sebagaimana biasanya dalam penelitian sejarah, tahapan yang dilakukan yakni : heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber pertama yang digunakan adalah berupa sumber primer berupa naskah-naskah baik yang tersimpan di Palembang (masyarakat Palembang Museum Balaputra Dewa, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Perpustakaan Umariyah, dsb) maupun yang tersimpan di luar Palembang (Perpustakaan Nasional RI, Arsip Nasional) Naskah Undang-Undang Simbur Cahaya yang diyakini disusun oleh tokoh perempuan di Palembang yakni Ratu sinuhun adalah merupakan produk lokal yang muatannya penuh dengan nilai-nilai kearifan masa lalu, dan nilai-nilai kerifan masa lalu tersebut dipandang masih relevan dengan nilai-nilai dalam hubungan sosial masyarakat pada masa kini, bahkan nilainilai kearifan dalam menghargai perempuan yang tercermin dalam pasal-pasal perlindungan terhadap perempuan. Meski demikian dalam realitasnya atau penerapannya pada masa lalu,masih perlu pembuktian lebih lanjut. Namun demikian sebagai salah satu warisan kearifan lokal, bukti-bukti adanya perlindungan terhadap hak-hak perempuan Palembang khususnya untuk daerah uluan (pedalaman) setidaknya pernah mendapat perhatian dari para pemimpin wilayah pada masa itu. Nilai-nilai yang masih relevan dengan pembinaan masyarakat sekarang ini diantaranya adalah masalah : larangan berbuat jahat/ pelecehan terhadap perempuan. Selain memuat hal-hal yang dirasa masih relevan dengan pembinaan masyarakat sekarang yakni pembinaan moral masyarakat, juga memuat halhal peningkatan kesadaran hukum

Item Type: Book
Subjects: Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Fakultas Adab
Date Deposited: 20 Mar 2023 03:28
Last Modified: 20 Mar 2023 04:17
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/25979

Actions (login required)

View Item View Item