Apriyanti, Apriyanti (2020) DEKONSTRUKSI NUSYUZ (Solusi Mengatasi Kekerasan dalam Rumah Tangga). Project Report. CV Amanah, Palembang.
|
Text
Dekonstruksi_Nusyuz_Apriyanti.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatari oleh maraknya fenomena kekerasan yang dialami kaum perempuan khususnya dalam rumah tangga. Tindak kekerasan yang kebanyakan dilakukan oleh suami sering kali dipicu oleh alasan ketidaktaatan isteri. Berdalih dengan tuntutan agama Islam, kesalahan�kesalahan yang dilakukan isteri dianggap suami sebagai bentuk kedurhakaan yang dikenal dengan nama nusyuz. Tanpa bekal pemahaman yang cukup terkait apa yang dimaksud dengan nusyuz dan bagaimana cara penyelesaiannya, kebanyakan oknum suami bertindak sewenang-wenang lantaran menganggap dirinya sebagai kepala keluarga yang berkuasa penuh atas isterinya. Beranjak dari fenomena di atas, penelitian ini akan difokuskan untuk meninjau kembali pemaknaan nusyuz dengan cara mendekonstruksinya agar menghasilkan makna baru yang berimbang dan bermaslahat. Penelitian ini berbentuk normatif karena akan menggali persoalan nusyuz yang terdapat pada surat al Nisa’ ayat 34 dan 128 dalam perspektif hukum Islam. Oleh karena itu pendekatan usul al fiqh yang mengacu kepada maslahah akan diterapkan dalam penelitian ini. Semua data penelitian akan dianalisis isinya dengan menerapkan interpretasi dinamis yang berkolaborasi dengan usul al fiqh dan ilmu tafsir (‘ilm al tafsir) dengan berbagai aspek lain yang terkait.Islam merupakan agama moderat yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan kesetaraan. Tanpa perbedaan apapun, semua manusia dipandang sejajar kecuali jika ia memiliki tingkat ketaqwaan yang tinggi. Oleh karena itu laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam beribadah, kehidupan sosial, maupun dalam persoalan pidana. Beranjak dari hal ini nusyuz pasca dekonstruksi mengacu kepada makna fahishah mubayyinah sebagaimana yang disampaikan Rasulullah saat Haji Wada’. Fahishah mubayyinah itu sendiri merupakan dosa besar yang diketahui lantaran mengacu kepada perbuatan seksual selain zina. Makna baru nusyuz ini dapat diterapkan secara seimbang kepada suami dan isteri. Artinya baik suami maupun isteri sama-sama punya kesempatan dan peluang untuk berbuat nusyuz kepada pasangannya.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nusyuz, Dekonstruksi, dan Fahishah Mubayyinah. |
Subjects: | Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76232 - Aqidah dan Filsafat Islam |
Depositing User: | APRIYANTI 197804012003122002 |
Date Deposited: | 11 Apr 2023 01:28 |
Last Modified: | 11 Apr 2023 01:28 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/26488 |
Actions (login required)
View Item |