KEBIASAAN PEMBAGIAN HARTA WARIS DI DESA SANDING MARGA PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM DAN KUHPERDATA

Sandira, Medi (2022) KEBIASAAN PEMBAGIAN HARTA WARIS DI DESA SANDING MARGA PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM DAN KUHPERDATA. Undergraduate Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH.

[img] Text
MEDI SANDIRA_1651500028.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Hukum kewarisan merupakan hukum yang mengendalikan perpindahan hak kepemilikan aset (tirkah) pewaris, memastikan siapa- siapa yang berhak jadi pakar waris. Sebagaimana Islam mengakui berpindahnya suatu yang dipunyai seorang kala hidupnya kepada pakar waris setelah matinya, tanpa membedakan anak kecil serta orang berusia. tetapi namun dalam perihal aplikasi yang terjalin di dalam warga Desa Sanding Marga yang kebanyakan beragama Islam masih banyak yang belum dapat mempraktikkan hukum kewarisan bersumber pada hukum yang berlaku sebab bermacam perihal, sebab sistem yang dilaksanakan mayoritas warga Desa Sanding Margta tersebut kerap diucap metode kekeluargaan. Riset ini dicoba di Desa Sanding Marga dengan memakai tata cara purposivesampling, tipe dan sumber informasi yang dibutuhkan yakni informasi primer, sekunder, dan tersier, berikutnya informasi yang sudah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil riset perihal ini yakni menampilkan kalau Tinjauan Hukum Islam ada penerapan pembagian harta waris secara kekeluargaan dalam warga Desa Sanding Marga yang cuma membagikan tirkah dalam ketetapan bagian tiap-tiap pakar waris membagi rata Hukum Islam membolehkannya sebab permasalahan peninggalan merupakan hak indivividu pakar waris dan bersumber pada kaidah fiqh al- A’ datu muhakkamah. Bagi KUH Perdata, terdapat 2 metode buat memperoleh peninggalan, ialah Mewaris Bagi Syarat Undang- Undang (ab intestato), serta Mewaris Sebab Wasiat (Testamentair). Bagi syarat Pasal 852 KUH Perdata kanak-kanak serta keturunannya sama perannya dalam mewaris itu sehingga tidak dipersoalkan apakah mereka pria ataupun wanita, tertua ataupun termuda. Apabila mewaris ataupun diri sendiri hingga tiap- tiap hendak memperoleh bagian yang sama, sebaliknya apabila mereka mewaris dengan pengganti hingga pembagian itu berlangsung pancang demi pancang. Jadi dalam pewarisan tidak membedakan antara pria serta wanita, lahir terlebih dulu ataupun belum lama serta lahir dari pernikahan awal ataupun ke 2, seluruhnya sama saja.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: 000 Komputer, Informasi, dan Referensi Umum > Bibliografi
Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74233 - Perbandingan Mazhab
Depositing User: MEDI SANDIRA 1651500028
Date Deposited: 17 May 2023 01:55
Last Modified: 17 May 2023 01:55
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/27276

Actions (login required)

View Item View Item