PENAFSIRAN AYAT-AYAT ANTROPOMORFISME ANTARA ISLAM KULTURAL DAN ISLAM TRANSNASIONAL

Khozinul, Alim (2022) PENAFSIRAN AYAT-AYAT ANTROPOMORFISME ANTARA ISLAM KULTURAL DAN ISLAM TRANSNASIONAL. PENAFSIRAN AYAT-AYAT ANTROPOMORFISME ANTARA ISLAM KULTURAL DAN ISLAM TRANSNASIONAL, 2 (2). pp. 136-159. ISSN 2809-0500

[img]
Preview
Text
Khozinul Alim.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penafsiran ayat antromorfisme (tajsīm) adalah satu dari sekian objek kajian yang begitu penting untuk diteliti. Karena ia merupakan objek kajian teologi yang banyak melahirkan penafsiran yang berbeda. Perbedaan tersebut terkadang tidak hanya bersifat tanawwu’ (perbedaan yang variatif), tetapi juga bersifat tadād (perbedaan yang kontradiktif) sehingga tidak jarang satu mazhab menyalahkan bahkan sampai ranah takfirī (menganggap kafir) kelompok lain yang tidak sepaham dengannya. Mengingat bahwasanya Indonesia adalah negara dengan umat Islam paling besar di dunia dan dengan beragam paham keislaman yang masuk, maka tesis ini membahas komparasi penafsiran ayat antropomorfisme perspektif mufasir Indonesia yaitu dari kalangan Islam Kultural dalam hal ini adalah Muhammad Quraish Shihab, dan dari Kalangan Islam Transnasional dalam hal ini adalah Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Penelitian ini dirancang dengan metode muqāran (komparatif). Di dalam tesis ini penulis berupaya untuk membandingkan penafsiran mufasir Islam Kultural dan mufasir Islam Transnasional sehingga akan didapat persamaan dan perbedaan penafsiran hingga latar belakang dari perbedaan penafsiran tersebut. Di akhir tulisan ini penulis juga menambahkan konsekuensi dari penafsiran keduanya terhadap akidah masyarakat Indonesia. Hasil penelitian dapat diketahui persamaan keduanya terletak pada penafsiran mereka yang mengarahkan kepada keyakinan kepada sifat-sifat jismiyyah Allah. Sedangkan perbedaannya terletak pada metode yang digunakan. Jika Islam Kultural dalam hal ini Quraish Shihab cenderung menggunakan takwil, sedangkan Islam Transnasional dalam hal ini adalah Yazid Jawas menggunakan metode yang cenderung kepada tashbīh (menyerupakan Allah dengan Makhluk). Perbedaan penafsiran ini dilatar belakangi oleh perbedaan sosio-historis dari keduanya. Sedangkan konsekuensi dari perbedaan ini membuat umat Islam Indonesia terpecah dan tidak jarang menyalahkan atau mengkafirkan satu sama lain hanya karena perbedaan pandangan terhadap ayat antromorfisme. Hal ini dapat dilihat di dunia realitas maupun di dunia maya.

Item Type: Article
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Pascasarjana > Program Magister > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: KHOZINUL ALIM 2030306008
Date Deposited: 31 Jul 2023 07:01
Last Modified: 31 Jul 2023 07:01
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/28590

Actions (login required)

View Item View Item