Hukum Pembelaan Diri Yang Mengakibatkan Pelaku Kejahatan Terbunuh Menurut Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hanafi

Saputra, Rino saputra (2022) Hukum Pembelaan Diri Yang Mengakibatkan Pelaku Kejahatan Terbunuh Menurut Mazhab Syafi'i dan Mazhab Hanafi. Undergraduate Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
RINO SAPUTRA (SKRIPSI A5 ) SIAP CETAK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Masalah ini diangkat dari banyaknya orang yang melakukan pembelaan diri ditengah maraknya kejahatan bahkan sampai mengakibatkan pelaku kejahatan terbunuh, salah satunya sering terjadi dikalangan masyarakat yang dalam pembelaan diri tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu ketika melakukan pembelaan diri terhadap pelaku kejahatan. Untuk itulah skripsi ini dibuat agar dapat menjawab permasalahan tersebut yang terdiri dari tiga rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimana menurut hukum Mazhab Syafi’i terhadap pembelaan diri yang mengakibatkan pelaku kejahatan terbunuh? (2) Bagaimana menurut hukum Mazhab Hanafi terhadap pembelaan diri yang mengakibatkan pelaku kejahatan terbunuh? (3) Bagaimana perbedaan sudut pandang antara Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi tentang pembelaan diri yang mengakibatkan pelaku kejahatan terbunuh dan sebab-sebab timbulnya perbedaan tersebut? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif (penelitian kepustakaan) atau Library Research yaitu penelitian yang menggunakan data tertulis seperti buku-buku, jurnal, karya tulis, fiqh empat mazhab dan fiqih jinayah ataupun dari dokumen yang terkait dengan penelitian ini. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data sekunder itu sendiri terbagi menjadi tiga bahan yaitu: Bahan Hukum Sekunder, Bahan Hukum Primer, dan Bahan Hukum Tersier. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menelaah, mengkaji, mencari serta menganalisa pendapat para Ulama Mazhab ataupun buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa, Yang pertama, hukum pembelaan diri yang mengakibatkan pelaku kejahatan terbunuh menurut Mazhab Syafi’i adalah boleh karena suatu pembelaan yang mengakibatkan terbunuhnya si pelaku, pembunuhan yang dilakukan bukanlah suatu bentuk kesalahan dan juga si pembela diri tidak bertanggungjawab atas ganti rugi ataupun tuntutan hukum, baik dari segi pidana maupun perdata sedangkan hukum pembelaan diri menurut Mazhab Hanafi adalah wajib, si pembela dirir haruslah bertanggungjawab baik dari segi hukum perdata maupun pidana mengenai pembelaan tersebut baik berupa ganti rugi ataupun yang lainnya. Adapun persamaan dari Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi adalah sama-sama mewajibkan dari hukum pembelaan diri dan perbedaan pandangan antara Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi adalah dari segi syarat pembelaan diri Mazhab Syafi’i menekankan bahwasannya ketika ingin melakukan pembelaan tidak harus dari jarimah sedangkan Mazhab Hanafi menekankan ketika ingin melakukan pembelaan diri haruslah dari kejahatan jarimah.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Pembelaan, pembunuhan, Mazhab Syafi'i, Mazhab Hanafi
Subjects: 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 340 Hukum > Hukum pidana
Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74233 - Perbandingan Mazhab
Depositing User: RINO SAPUTRA 1720102031
Date Deposited: 26 Jun 2023 06:44
Last Modified: 26 Jun 2023 06:44
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/28617

Actions (login required)

View Item View Item