POSISI DUDUK TAHIYAT AKHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS

FITRYA, ENDAH (2023) POSISI DUDUK TAHIYAT AKHIR DALAM PERSPEKTIF HADIS. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
Cover Endah.pdf

Download (259kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak Endah.pdf

Download (416kB) | Preview
[img] Text
Bab 1 Endah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (865kB) | Request a copy
[img] Text
Bab 2 Endah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (820kB) | Request a copy
[img] Text
Bab 3 Endah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (880kB) | Request a copy
[img] Text
Bab 4 Endah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
Bab 5 Endah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (385kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
Dapus Endah.pdf

Download (511kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Posisi Duduk Tahiyat Akhir Dalam Perspektif Hadis”. Tahiyat ialah menghidupkan, mengekalkan dan penghormatan dalam shalat. duduk tahiyat memiliki dua bentuk duduk yaitu, duduk iftirasyi yang bermakna membentangkan yakni duduk di atas telapak kaki kiri yang dihamparkan sementara telapak kaki yang kanan ditegakkan. Kemudian duduk tawaruk yang bermakna pangkal paha yakni punggung telapak kaki kiri menempel ke tanah, ujung kaki kiri dan kanan berada satu sisi, dengan posisi kaki kiri berada di bawah paha dan punggung betis kaki kanan. Dalam tata cara praktek dimasyrakat aturan duduk tawaruk dan iftirasyi ini dilakukan secara berbeda. Sebagian melakukan duduk iftirasyi ketika tahiyat awal, dan duduk tawaruk tahiyat akhir. Perbedaanya terjadi ketika seseorang masbuk dalam shalat. Perbedaan tersebut muncul mulai dari adanya hadis-hadis yang mudah dipahami secara berbeda. Berangkat dari seputar polemik permasalahan ini, maka penulis melakukan penelitian dengan rumusan masalah bagaimana posisi duduk tahiyat akhir menurut hadis Nabi. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library research) dan bersifat kualitatif yang dianalisa mengunakan metode mukhtalif al-hadis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hadis Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan Nasa’i. sebagai data primer yang berhubungan dengan judul penelitian. Sedangkan data sekundernya ialah buku-buku pendukung hasil penelitian yang semakna. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumntasi atau koleksi. Analisis data yang digunakan yakni, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam perspektif hadis duduk tahiyat akhir, pada shalat sunnah dua rakaat dan shalat orang masbuk yaitu duduk iftirasyi pada rakaat kedua, kemudian duduk tawaruk pada rakaat terakhir, kecuali uzur boleh melakukannya sesuai dengan kondisi pada saat itu, cara ini lebih utama dan inilah pendapat mayoritas ulama, tetapi boleh juga melaksanakan dengan cara yang berbeda yakni iftirasyi walaupun pada tahiyat terakhir, hadis-hadis tersebut masuk ke dalam kategori tanawwu’ al-Ibadah, pemahaman tanawwu’ al-Ibadah pada dasarnya berkaitan dengan pemahaman hadis kontekstual, karena hal ini melibatkan banyak hal yang di pertimbangkan, Pendapat ini juga di dukung oleh Imam Nawawi yang menyatakan bahwa ulama berselisih, mana yang lebih utama bukan mana yang lebih benar.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Iftirasyi, Tawaruk, Hadis,Tahiyat Akhir
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76235 - Ilmu Hadis
Depositing User: ENDAH FITRYA 1920303023
Date Deposited: 11 Jul 2023 03:08
Last Modified: 11 Jul 2023 03:08
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/28833

Actions (login required)

View Item View Item