PELAKSANAAN SUJUD SAHWI DALAM PERSPEKTIF HADIS (Analisis Mukhtaliful Hadis)

Wahyuni Rahmadia, Wahyuni Rahmadia (2023) PELAKSANAAN SUJUD SAHWI DALAM PERSPEKTIF HADIS (Analisis Mukhtaliful Hadis). PELAKSANAAN SUJUD SAHWI DALAM PERSPEKTIF HADIS (Analisis Mukhtaliful Hadis). (Submitted)

[img]
Preview
Text
Wahyuni Rahmadia_Pelaksanaan sujud sahwi dalam perspektif hadis (Analisis Mukhtaliful Hadis).pdf

Download (619kB) | Preview

Abstract

Abstract The research entitled "Implementation of Sujud Sahwi in the Perspective of Hadith (Mukhtaliful Hadith Analysis)". Islam as a religion full of compassion provides relief by sunnah prostration for sahwi - as a redeemer for mistakes or deficiencies and excess number of cycles, when performing prayers. The problem that occurs in the community is that they do not know the things related to errors in prayer, either in the form of leaving one of the pillars or feeling anxious about an accidental excess number. They also do not understand how to perform prostration for sahwi; which one is more in accordance with the sunnah of Rasulullah SAW between before greeting or after greeting. This raises the question how should prostration for forgetfulness be performed, before greeting or after greeting? and how to analyze the resolution of the differences contained in the hadiths that contain these issues. To answer the formulation of this problem, the author uses one of the methods from Mukhtaliful hadith, namely Tanawwu 'Al-'Ibadah. Keywords: Afdhaliyah,Mukhtaliful Hadith, Difference, Sujud Sahwi. Abstrak Penelitian ini berjudul “Pelaksanaan Sujud Sahwi dalam Perspektif Hadis (Ananlisis Mukhtaliful Hadis)”. Islam sebagai agama yang penuh dengan kasih sayang memberikan suatu keringanan dengan disunnahkan untuk sujud sahwi, sebagai penebus kesalahan atau kekurangan dan kelebihan jumlah rakaat, ketika melaksanakan shalat. Permasalahan yang terjadi pada masyarakat adalah mereka tidak mengetahui hal-hal yang terkait dengan kesalahan dalam shalat, baik berupa meninggalkan salah satu rukun atau rasa was-was terhadap kelebihan bilangan tanpa disengaja. Mereka juga tidak paham dengan cara pelaksanaan sujud sahwi, mana lebih sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW antara sebelum salam atau setelah salam. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana seharusnya pelaksanaan sujud sahwi, apakah sebelum salam atau setelah salam? dan bagaimana analisis penyelesaian perbedaan yang terdapat dalam hadis-hadis yang memuat persoalan tersebut. Untuk menjawab rumusan masalah ini, penulis menggunakan salah satu metode dari Mukhtaliful hadis yaitu Tanawwu’ Al- ‘Ibadah. Kata kunci: Afdhaliyah, Mukhtaliful Hadis, Perbedaan, Sujud Sahwi.

Item Type: Article
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76235 - Ilmu Hadis
Depositing User: WAHYUNI RAHMADIA 1930303043
Date Deposited: 07 Aug 2023 09:01
Last Modified: 07 Aug 2023 09:01
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/29472

Actions (login required)

View Item View Item