Tradisi Belajar Islam Melalui Cawisan: Asal Usul Sejarahnya di Palembang Abad 19 dan 20

Sari, Sri Despita (2022) Tradisi Belajar Islam Melalui Cawisan: Asal Usul Sejarahnya di Palembang Abad 19 dan 20. Masters thesis, UIN Rade Fatah Palembang.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (39kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (260kB) | Preview
[img] Text
Bab 1 - 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (400kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul “Tradisi Belajar Islam Melalui Cawisan: Asal Usul Sejarahnya di Palembang Abad 19 dan 20”. Berlatar belakang dari adanya perkembangan Islam di Palembang yang dimulai pada abad ke-17 M sampai dengan awal abad ke-20 M. Perkembangan dan pengajaran agama Islam di Palembang cukup diperhitungkan dengan adanya dukungan dari penguasa Kesultanan Palembang Darussalam pada masa itu. Perkembangan tersebut diikuti dengan hadirnya ulama-ulama terkemuka baik dalam susunan birokrat maupun dalam masyarakat. Berbeda dengan ulama daerah lainnya, ulama Sumatera Selatan melaksanakan pendidikan dan pengajaran dakwah Islam di rumahnya sendiri, di langgar, atau di masjid-masjid dan di daerah pedesaan. Pendidikan dan pengajaran agama Islam tersebut dilakukan secara sederhana dalam bentuk pengajian al-Quran dan pengajian kitab yang disebut dengan cawisan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi masyarakat dan keagamaan kota Palembang abad 19 dan 20, mengetahui tradisi belajar agama Islam melalui cawisan di kota Palembang abad 19 dan 20, dan menganalisis perkembangan cawisan menjadi sebuah tradisi di kota Palembang. Penelitian ini menggunakan Teori Struktural Fungsionalisme, yang mendukung adanya hubungan masyarakat dengan kebudayaan yang berkaitan dengan kegiatan keaagamaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian studi kepustakaan (library research). Sumber-sumber data dan informasi yang diperoleh kemudian mengkaji dan dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. Hasil kesimpulan (1) Cawisan merupakan bentuk kegiatan pendidikan dan pengajaran agama Islam yang dilakukan oleh ulama-ulama di Sumatera Selatan yang bersifat nonformal dalam bentuk pengajian Al-Quran dan pengajian kitab. Dilakukan secara sederhana di rumah-rumah, langgar, dan masjid. Materi yang diajarkan dalam kegiatan cawisan biasanya mengikuti keahlian dari ulama pengajarnya. Tradisi cawisan ini merupakan tradisi belajar agama Islam yang berasal dari Sumatera Selatan. (2) Dalam perkembangannya kegiatan pembelajaran agama Islam di Palembang tidak hanya dalam bentuk nonformal tetapi juga dalam bentuk formal yaitu mulai berkembangnya madrasah dan pondok pesantren. Namun metode cawisan tetap menjadi pilihan yang banyak dilakukan masyarakat dalam mempelajari ilmu keagamaan Islam, sehingga metode tersebut terus berkembang dan bahkan menjadi sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Palembang. Cawisan menjadi kebiasan dan tradisi yang terus dilakukan oleh masyarakat Sumatera Selatan hingga saat ini walaupun telah mengalami beberapa perubahan, namun tetap mempertahankan kegiatan asli.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Cawisan, dan Majelis Taklim
Subjects: Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Divisions: Pascasarjana > Program Magister > 80101 - Sejarah Peradaban Islam (S2)
Depositing User: SRI DESPITA SARI 1804022001
Date Deposited: 07 Sep 2023 00:23
Last Modified: 07 Sep 2023 00:23
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/30485

Actions (login required)

View Item View Item