BIRRUL WALIDAIN DALAM TAFSIR AL-MARAGHI (Studi Tafsir Tahlili Q.S. Al-Isra’ : 23)

DESI RATNASARI, DESI RATNASARI (2023) BIRRUL WALIDAIN DALAM TAFSIR AL-MARAGHI (Studi Tafsir Tahlili Q.S. Al-Isra’ : 23). Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
COVER Fix.pdf

Download (87kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK (2).pdf

Download (113kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1-5 (2).pdf

Download (645kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA Fix.pdf

Download (141kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini diberi judul “Birrul walidain dalam tafsir Al-Maraghi (Studi tafsir tahlili Qs. Al-Isra’ : 23). Kedua orang tua merupakan hamba Allah Swt. yang menjadi perantara sebab lahirnya seorang anak ke dunia. Tidak sedikit perintah untuk berbakti terhadap kedua orang tua di dalam Al-Qur’an selalu disandingkan dengan perintah untuk menyembah kepada Allah Swt. serta tidak menyekutukan-Nya. Dapat dilihat bahwa birrul walidain mempunyai kedudukan dan amal yang tinggi jika dibandingkan dengan amal-amal yang lain yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia. Penelitian ini berusaha mengkaji tentang bagaimana kedudukan perintah birrul walidain dan ruang lingkupnya menurut QS. Al-Isra’ : 23 dalam tafsir Al-Maraghi dan bagaimana hubungan birrul walidain dengan keimanan menurut QS. Al-Isra’ : 23 dalam tafsir Al-Maraghi. Penelitian ini merupakan penelitian Library research atau penelitian kepustakaan. Sumber data primer penelitian ini yaitu Al-Qur’an serta kitab-kitab tafsir. Adapun data sekunder seperti buku, catatan, jurnal, majalah dan sebagainya. Untuk metode penelitian tafsir yang digunakan yaitu metode tafsir tahlili dengan jenis penelitian kualitatif yang berusaha menerangkan arti ayat-ayat Al-Qur’an dari berbagai seginya. Dalam menafsirkan ayat tentang birrul walidain Al-Maraghi menjelaskan konsep berbakti kepada kedua orang tua yang mana dijelaskan mengenai pengertian, perintah dan keutamaan berbakti kepada kedua orang tua, kemudian hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang anak dan juga larangan dari mengikuti keduanya dalam kemudharatan. Kesimpulan teoritis dalam pembahasan ini bahwa kedudukan perintah birrul walidain sangat tinggi dan terhormat, perintah birrul walidain Allah Swt. sering menyandingkannya dengan perintah beribadah kepada-Nya. Oleh sebab itu diwajibkan seorang anak untuk mentaati dan memenuhi hak orang tua dengan segala bentuk kebaikan seperti menghormati, berkata yang baik, menyayangi, menafkahi dan merawat keduanya dengan penuh keikhlasan tanpa rasa jengkel. Namun berbakti tetap berada di bawah hubungan akidah. Bila kedua orang tua memerintahkan untuk berbuat syirik, maka taat kepada makhluk dalam perkara yang dilarang Allah Swt. tidak diperbolehkan untuk mentaatinya. Kata Kunci : Birrul walidain, Tafsir Al-Maraghi, Surah Al-Isra’.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76231 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S1)
Depositing User: DESI RATNASARI 1730304073
Date Deposited: 08 Sep 2023 06:51
Last Modified: 08 Sep 2023 06:51
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/30517

Actions (login required)

View Item View Item