PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SUMPAH PUYANG PANJANG DALAM TRADISI PENGANTEN DI DESA PUSAR KECAMATAN BATURAJA BARAT KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

RESKIYA, ELZA WINDA PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SUMPAH PUYANG PANJANG DALAM TRADISI PENGANTEN DI DESA PUSAR KECAMATAN BATURAJA BARAT KABUPATEN OGAN KOMERING ULU. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP SUMPAH PUYANG PANJANG DALAM TRADISI PENGANTEN DI DESA PUSAR KECAMATAN BATURAJA BARAT KABUPATEN OGAN KOMERING ULU. (Unpublished)

[img] Text
JURNAL ELZA WINDA RESKIYA 1830301077.docx

Download (54kB)

Abstract

Abstrak Pernikahan merupakan akad yang di tetapkan oleh syara’ yaitu suatu kebolehan untuk melakukan hubungan suami istri dengan lafal nikah/kawin. Kemudian fenomena juga bekaitan dengan adanya tradisi yang mempunyai arti sebagai sesuatu hal yang sudah ada sejak dulu dan di lakukan secara terus menerus. Dalam kehidupan masyarakat memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam memperingati suatu acara. Masyarakat desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Oku pada acara pernikahan selalu melakuka tradisi penyembelihan kambing hitam di kuburan Puyang Panjang. Puyang Panjang itu sendiri merupakan leluhur desa Pusar. (a. Apa makna dari fenomena penyembelihan kambing hitam di kuburan puyang panjang? (b. Apa pandangan masyarakat desa Pusar terhadap adanya fenomena penyembelihan kambing hitam di kuburan puyang panjang? Jenis penelitian yang di gunakan dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research). Jenis data yang ada dalam penelitian ini adalah data kualitati yang bersifat menggambarkan suatu objek dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Yang mana data primer dapat secara langsung dari tokoh adat dan masyarakat desa Pusar dengan wawancara dan dokumentasi. Data sekunder diambil dari buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan masalah yang di teliti. Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam skripsi ini adalah reduksi data dan penyajian data dan verifikasi. Maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa makna dari penyembelihan kambing hitam dikuburan Puyang Panjang dijadikan tradisi yaitu untuk memenuhi sumpah puyang dan menyangkal kutukan yang di sumpah puyang kepada anak cucunya jika ada laki-laki luar desa yang ingin menikahi gadis Pusar agar terjauh dari hal-hal yang buruk yang akan menimpah kehidupan rumah tangga mereka. Tradisi ini sebagai bentuk penghormatan kepada puyang sebagai leluhur desa Pusar.Masyarakat desa Pusar memandang dengan adanya tradisi penyembelihan kambing hitam ini yaitu sebagai warisan leluhur desa Pusar dan tidak menyalahi ajaran dalam Islam, yang mana tradisi ini di lakukan untuk menjauhkan diri dari terkenanya sumpah Puyang. Tradisi ini tetap di lakukan karena tidak memberatkan warga dalam pelaksanannya. Kata Kunci : Kambing Hitam, Puyang Panjang

Item Type: Article
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama - Agama
Divisions: UPT Pengembangan Bahasa
Depositing User: ELZA WINDA RESKIYA 1830301077
Date Deposited: 27 Sep 2023 02:36
Last Modified: 27 Sep 2023 02:36
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/31084

Actions (login required)

View Item View Item