SISTEM UPAH KERNET TUKANG BANGUNAN RUMAH DEPOK MENURUT PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS DI DESA KOTA BATU KECAMATAN WARKUK RANAU SELATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN)

Sabarno, Hary (2023) SISTEM UPAH KERNET TUKANG BANGUNAN RUMAH DEPOK MENURUT PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS DI DESA KOTA BATU KECAMATAN WARKUK RANAU SELATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN). Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Slideshow
full bab Hary Sabarno FIks Final 1111_compressed.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Muamalah merupakan suatu aktivitas yang berkaitan dengan manusia diantaranya yaitu masalah upah mengupah, upah merupakan memberikan imbalan sebagai bayaran kepada seseorang yang telah diperintahkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu dan bayaran itu diberikan menurut perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian yaitu Pertama, bagaimana analisis sistem upah kernet tukang bangunan rumah depok di Desa Kota Batu Warkuk Ranau Selatan. Kedua, bagaimana analisis sistem upah kernet tukang bangunan rumah depok menurut perspektif hukum ekonomi syariah di Desa Kota Batu Warkuk Ranau Selatan. Dalam penulisan skripsi ini menggunakan penelitian lapangan (field research), adapun untuk menganalisis data penulis mengunakan sumber data primer dan sekunder, dengan metode kualitatif yakni melakukan observasi langsung ke lapangan dengan mewawancarai narasumber atau responden secara langsung ke lapangan sebayak tiga belas orang responden dengan waktu tiga minggu. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama, pelaksanaan pengupahan yang terjadi di di Desa Kota Batu atas pembangunan rumah depok terhadap kernet tukang bangunan yang upahnya dihitung perhari dan dibayarkan setelah bekerja selama satu hari oleh kepala tukang atau pemborong. Standar pembayaran upah yang diberikan oleh kepala tukang yaitu sesuai dengan kesepakatan yang telah di buat secara lisan maka untuk tukang mendapatkan Rp, 125.000 perhari kerja yang akan dibayarkan sebelum atau sesudah rumah tersebut selesai dan untuk kernet tukang mendapatkan Rp, 80.000 perhari yang dibayarkan setelah bekerja selama satu hari penuh sistem ini merupakan pembayaran upah yang dilakukan dalam pembangunan rumah bapak doris dan bapak romli, Namun terdapat ketidak sesuaian untuk upah yang diterima oleh kernet tukang yang hanya memperoleh Rp. 75.000 rupiah yang tidak sesuai dengan perjanjian lisan yang dibuat diawal dikarnakan terjadinya sesuatu yang tidak di inginkan yaitu terjadi kesalahan yang dilakukan oleh kernet tukang yang membuat kerugian sehingga untuk menutupi kerugian pemborong memotong upah kernet tukang. Kedua, praktik pelaksanaan pengupah kenek tukang atas pembangunan rumah depok di Desa Kota Batu ini apabila dilihat serta dikaji dengan memperhatikan norma-norma dalam hukum Islam yang bersumberkan dari al-Qur’an dan Hadis, dapat dipandang dan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem pengupahan kernet tukang di Desa Kota Batu, tidak bertentangan dengan norma norma Islam sedangkan dalam pembayaran upahnya kepala tukang ini belum menerapkan sistem pembayaran yang adil dan merata kepada tukang dan kernet tukang sesuai dengan syariat Islam .

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Sistem Upah, Kernet Tukang Bangunan, Hukum Ekonomi Syariah
Subjects: Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Mu'amalah)
Depositing User: HARY SABARNO 1920104033
Date Deposited: 08 Nov 2023 01:12
Last Modified: 08 Nov 2023 01:12
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/32346

Actions (login required)

View Item View Item