TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PENJUALAN TELUR PENYU MELALUI MARKETPLACE MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

Nugraha, Sandy (2023) TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PENJUALAN TELUR PENYU MELALUI MARKETPLACE MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img]
Preview
Text
Skripsi Sandy Full Bab-3.pdf

Download (824kB) | Preview

Abstract

Sumber daya hayati seperti sumber daya tumbuhan dan hewan beserta tempat habitatnya adalah salah satu sumber daya dasar dalam pembangunan nasional yang cukup menjanjikan. Oleh karenanya, sumber daya alam hayati dan tempat habitatnya harus diberdayakan dengan bijak dan terstruktur demi menjaga kelestariannya dan menjamin kelangsungan ketersediaannya, memelihara serta menaikkan kualitas keanekaragamannya. Salah satu keberagaman yang negara Indonesia punya yaitu hewan penyu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penjualan telur penyu melalui marketplace Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta mengetahui tinjauan hukum pidana Islam terhadap penjualan telur penyu melalui marketplace. Penelitian ini menggunakan metode Studi kepustakaan (Library Research) dengan menggunakan data sekunder yang didapat dari literatur kepustakaan dan dianalisis menggunakan teknik deskriptif analitis. Hasil penelitian ini ialah penjualan telur penyu merupakan tindakan penjualan telur penyu yang tidak memiliki izin resmi dari pihak berwenang dengan mengambil telur penyu secara diam-diam yang kemudian dijual tanpa izin ke marketplace. Adapun penjualan telur penyu tersebut melanggar Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang mendapat pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Sedangkan sanksi hukuman ta’zir yang diberlakukan yakni sanksi hukuman penjara atau denda karena dia termasuk dalam pelanggaran jarimah keamanan umum. Sedangkan sanksi ta’zir yang berlaku dalam hukum Indonesia adalah berupa sanksi penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda sebanyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Telur Penyu, Marketplace, Hukum Pidana Islam.
Subjects: Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Syariah dan Hukum > Hukum (Umum)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam (Jinayah)
Depositing User: SANDY NUGRAHA 1930103110
Date Deposited: 27 Nov 2023 03:03
Last Modified: 27 Nov 2023 03:03
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/32956

Actions (login required)

View Item View Item