EKSISTENSI BUDAYA KRAMA MATAH DAN KRAMA MASAK DALAM ADAT PERNIKAHAN DI DESA SUKA DAMAI KECAMATAN PLAKAT TINGGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

MAYA SARI, SRI YULIYUS (2024) EKSISTENSI BUDAYA KRAMA MATAH DAN KRAMA MASAK DALAM ADAT PERNIKAHAN DI DESA SUKA DAMAI KECAMATAN PLAKAT TINGGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN. Undergraduate Thesis thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

[img] Text
SRI YULIYUS MAYA SARI 2030701082.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Budaya merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus hingga menjadi turunan yang diwariskan kepada anak cucu. Setiap daerah memiliki budaya sendiri yang penting dan perlu untuk dikerjakan. Pada prosesi pernikahan yang kerap kali menonjolkan sebuah budaya. Seperti pada desa Suka Damai memiliki budaya serta adat dalam sebuah pernikahan yang tidak bisa ditinggalkan, budaya itu bernama Krama Matah dan Krama Masak. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui eksistensi serta makna dari budaya Krama Matah dan Krama Masak. Metode penelitian menggunakan Kualitatif Deskriptif yang mana pada metode ini akan dapat mendeskripsikan sebuah objek melalui pengamatan, wawanccara dan observasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori Semiotika Roland Barthes. Adapun hasil dari penelitian ini ialah budaya ini, tidak bisa ditinggalkan dalam prosesi pernikahan karena memiliki makna serta arti tersendiri. Krama Matah merupakan bahan mentah seperti beras, minyak, gula dan lain sebagainya. sedangkan Krama Masak merupakan bahan masak yang sudah diolah seperti wajik, gulai, dodol, bolu dan lain sebagainya. Sifat dari keduanya ialah wajib bagi pihak laki-laki untuk mengadakannya. Krama adalah serangakain permintaan dari pihak keluarga perempuan kepada pihak keluarga laki-laki. Makna dari krama ini sendiri ialah, bentuk ungkapan terimakasih karena telah diterima pinangan bagi pihak laki-laki, untuk pihak perempuan mencerminkan harga diri dan terpandang. Dari pengelompokan 3 fase pernikahan mulai dari diatas tahun 1980, pada tahun 1980 dan tahun 2000 hingga saat ini, memiliki perbedaan. Perbedaan terlihat jelas pada fase ke 3 ditahun 2000an. Yang mana pada fase pertama dan kedua krama bersifat pasti dan tidak bisa digantikan dengan hal lain. Namun, pada fase ketiga krama disingkatkan dan bisa digantikan dengan uang berdasarkan jumlah permintaan yang telah dihitung oleh pihak keluarga perempuan. Meskipun begitu, keberadaan Krama Matah dan Krama Masak hingga kini masih digunakan dan bahkan tidak akan bisa ditinggalkan. Kata Kunci: Budaya, Teori Roland Barthes, Makna, Eksistensi Krama Matah dan Krama Masak

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Unnamed user with email perpustakaanfisip@radenfatah.ac.id
Date Deposited: 30 Jan 2024 06:52
Last Modified: 30 Jan 2024 06:52
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/34731

Actions (login required)

View Item View Item