KONTRUKSI KOMUNIKASI MASYARAKAT ASAL MINANGKABAU DI PALEMBANG TENTANG TRADISI PERNIKAHAN PARIAMAN

RAHMADHANI, RAHMADHANI (2024) KONTRUKSI KOMUNIKASI MASYARAKAT ASAL MINANGKABAU DI PALEMBANG TENTANG TRADISI PERNIKAHAN PARIAMAN. Undergraduate Thesis thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

[img] Text
Rahmadhani 1920701036.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Pernikahan adalah suatu hal yang diwajibkan dalam islam dan pernikahan di setiap daerah memiliki adat masing-masing terutama adat pernikahan di pariaman yang biasa disebut adat bajapuik begitu banyak aturan yang membuat beberapa masalah timbul akan itu, dengan itu peneliti mengambil judul ini untuk memberikan suatu kejelasan tentang kontruksi masyarakat terhadap adat bajapuik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, dengan menggunakan teori Konstruksi sosial Luckman Berger sebagai kerangka teoritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi komunikasi masyarakat suku Minang di Palembang terhadap adat pernikahan Pariaman tentang tradisi bajapuik dan bagaimana masyarakat Minang dalam mempertahankan dan melestarikan tradisi. Data penelitian menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa masyarakat minang di Palembang mengkonstruksikan tradisi bajapuik dengan melakukan beberapa proses, proses internalisasi merupakan proses pemahaman individu dari lingkungan sekitarnya, memberikan pemahaman secara mendalam oleh keluarga kepada anak-anak. Lalu ada juga proses objektivitas dimana tradisi ini berubah dan dipertahankan di lingkungan perantauan bahwa masyarakat setempat saling menghargai dan saling bertoleransi sesama lingkungannya dimanapun berada, dan proses terakhir dimana masyarakat Minang memperkenalkan tradisinya ke masyarakat umum melalui unggahan sosial media sebagai penyalur untuk memberikan informasi dan ajang promosi kebudayaan tradisi pernikahan bajapuik sebagai salah satu kebudayaan dari Minang. Pada penelitian ini juga, peneliti menemukan upaya-upaya masyarakat Minang dalam mempertahankan dan melestarikan tradisi. Tradisi bajapuik ini sebagai bentuk penghormatan kepada pengantin pria sebagai kepala rumah tangga dan bentuk terimakasih kepada orangtua laki-laki yang telah membesarkannya. Tradisi ini bukan berarti untuk memberatkan pihak perempuan melainkan sebagai pemberdayaan perempuan dengan memberikan ruang untuk berpartisipasi dan memperkuat identitas serta peran perempuan dalam masyarakat. Kata Kunci: Adat, konstruksi komunikasi, bajapuik

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: PERPUSTAKAAN FISIP
Date Deposited: 01 Mar 2024 01:29
Last Modified: 01 Mar 2024 01:29
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/35720

Actions (login required)

View Item View Item