ii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Nama : Rahma Nur Ridayan NIM : 2020503020 Jurusan : Jurnalistik Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Judul Skripsi : Desain Infografis Dalam Memudahkan Pemahaman Data Kompleks Pada Berita Online Kumparan.Com Palembang, Februari 2024 Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Dr. Achmad Syarifudin, M.Ag NIP. 197311102000031003 TIM PENGUJI Ketua Sekretaris Drs. Aliasan, M.Pd,I Jufrizal, M.A NIP. 196108281991011001 NIP. 198506262020121009 Penguji I Penguji II Drs. Aliasan, M.Pd,I Jufrizal, M.A NIP. 196108281991011001 NIP. 198506262020121009 iii iv MOTTO Tertakar Mustahil Akan Tertukar (54:49) PERSEMBAHAN Dengan mengucapkan puji Syukur kepada Allah SWT Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Teruntuk kedua orang tua saya yang selalu mendoakan di setiap sujud dan sholatnya menjadi penguat dalam setiap langkah yang dijalani, menjadi orang yang paling ikhlas dan sabar yang pernah saya temui dalam hidup ini, terimakasih karna selalu mengusahakan apa yang saya inginkan selama ini, terimakasih karna sudah bekerja keras untuk bisa saya sampai dititik ini. ibu Faridah dan bapak Sofyan. 2. Teruntuk diriku sendiri, terimakasih telah berjuang sejauh ini hingga skripsi ini akhirnya selesai. Walau banyak hal yang tak mudah dan seringkali melelahkan, tapi aku bangga padamu yang tetap bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik, mari tetap kuat diatas pijakan kaki sendiri. 3. Almamater Tercinta Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang v ABSTRAK Penelitian yang berjudul Desain Infografis Dalam Memudahkan Pemahaman Data Komplek Pada Berita Online Kumparan.com, akan membahas rumusan masalah tentang bagaimana memahami tentang analisis desain infografis pada portal berita online Kumparan.com dalam memudahkan pemahaman data komplek. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung terhadap berita infografis yang ada di media online kumparan.com, penulis dapat melakukan analisis terhadap infografis yang terdapat dalam berita-berita tertentu di situs tersebut untuk mengidentifikasi cara-cara penggunaan infografis dalam memudahkan pemahaman data kompleks, sedangkan alat pengumpulan data yang penulis pakai di mulai dari observasi dan dokumentasi setelah data terkumpul maka data tersebut akan dianalisis melalui analisis semiotika Roland Barthes, setelah di analisis maka skripsi ini akan disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif, sedangkan temuan di lapangan setelah penulis melakukan penelitian di dapat infografis di Kumparan.com memiliki peran yang krusial dalam menyederhanakan data kompleks melalui penggunaan elemen visual seperti warna, ikon, dan struktur visual. Infografis tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga meningkatkan daya tarik visual pada berita online, memicu minat pembaca untuk berinteraksi dengan konten tersebut. Meskipun memiliki kelebihan dalam menyajikan informasi secara intuitif, kelemahan dari berita infografis adalah keterbatasan ruang dalam penulisan yang memerlukan penjelasan detail. Sebagai hasilnya, dapat disimpulkan bahwa desain infografis di Kumparan.com berperan signifikan dalam mereduksi kerumitan data dan meningkatkan daya tarik konten secara keseluruhan. Kata kunci : Infografis, pemahaman pembaca, Kumparan.com vi ABSTRACT The research, entitled Infographic Design to Facilitate Understanding of Complex Data on Kumparan.com Online News, will discuss the problem formulation of how to understand the analysis of infographic design on the Kumparan.com online news portal to facilitate understanding of complex data. Meanwhile, the data source in this research was obtained through direct observation of infographic news on the online media kumparan.com. The author can analyze the infographics contained in certain news stories on the site to identify ways to use infographics to facilitate understanding of complex data. , while the data collection tools that the author uses start from observation and documentation. After the data is collected, the data will be analyzed through Roland Barthes' semiotic analysis. After the analysis, this thesis will be presented in qualitative descriptive form, while the findings in the field after the author conducted research in Infographics on Kumparan.com have a crucial role in simplifying complex data through the use of visual elements such as color, icons and visual structure. Infographics not only function as conveyors of information, but also increase the visual appeal of online news, triggering readers' interest in interacting with the content. Even though it has the advantage of presenting information intuitively, the weakness of infographic news is the limited space in writing which requires detailed explanations. As a result, it can be concluded that the infographic design on Kumparan.com plays a significant role in reducing data complexity and increasing the overall attractiveness of the content. Keywords: Infographics, reader understanding, Kumparan.com vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….i NOTA PEMBIMBING ................................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….iii LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... iii MOTTO......................................................................................................... v PERSEMBAHAN ......................................................................................... v ABSTRAK................................................................................................... vii DAFTAR ISI .............................................................................................viiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... x DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii KATA PENGANTAR ................................................................................ xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5 C. Batasan Masalah .................................................................................. 5 D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 E. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 6 F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................. 6 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 8 1. Hasil penelitian terdahulu................................................................ 8 2. Landasan Teori............................................................................... 10 B. Kerangka Teori .................................................................................. 22 1. Teori Semiotika Roland Barthes.................................................... 22 2. Teori Teknologi Media Marshall Mcluan ...................................... 28 viii BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ....................................................................... 30 1. Metodologi Penelitian ................................................................... 30 2. Data dan Sumber Data................................................................... 31 3. Teknik pengumpulan data : ........................................................... 32 4. Teknik analisis data ....................................................................... 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 34 1. Profil Perusahaan........................................................................... 34 B. Deskripsi Dan Analisis Data ............................................................. 44 1. Analisis Isi Menurut Teori Semiotika Roland Barthes .................. 45 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................ 91 B. Saran .................................................................................................... 91 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Analisis Makna verbal dan visual dan denotatif dakonotatif pada berita infografis tentang Adu Kuat Ganjar vs Puan dalam Survei Capres. ………………………………………………46 Tabel 4.2 Analisis Visual dan Verbal dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Adu Kuat Ganjar vs Puan dalam Survei Capres…………………..…………………………....51 Tabel 4. 3 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Banyak SKPD Aben, Rapat ERP di DPRD DKI Terpaksa Diskors.... ………56 Tabel 4. 4 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Buntut Kericuhan di PT GNI, Polisi periksa 6 TKA…………………………….60 Tabel 4. 5 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis Yang Perlu Diketahui Sejauh Ini dar Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs….…64 Tabel 4. 6 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Adu Kuat Ganjar vs Puan dalam Survei Capres………………………. ....……69 Tabel 4. 7 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Isu Jokowi Endorse Koalisi Besar Untuk Dukung Prabowo Capres Menghangat…………………………………………….……74 Tabel 4. 8 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Arcturus Bikin Kasus COVID-19 di India Naik 30 Kali lipat, Kematian Naik 20 Kali………………………………………..………..78 Tabel 4. 9 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang 5 Larangan di Masjidil Haram, Jemaah Haji Wajib Tahu……………...……82 Tabel 4. 10 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis Belanja Iklan Parpol di FB & IG: Golkar Rp 8,4 Miliar, PDIP Rp 74 Juta……………….86 x DAFTAR GAMBAR Gambar 4. 1 tentang Penjelasan Mafhud MD Soal Perpu Ciptaker Dinilai Bertentangan Dengan Putusan MK (10 Jan 2023)…………………………………………….....…45 Gambar 4 .2 Berita Infografis tentang Adu Kuat Ganjar vs Puan dalam Survei Capres (10 Jan 2023)….………………50 Gambar 4.3 Berita Infografis tentang Banyak SKPD Absen, Rapat ERP di DPRD DKI Terpaksa Diskors ( 16 Januari 2023)………………………………………..………..55 Gambar 4.4 Berita Infografis tentang Buntut kericuhan di PT GNI, Polisi Periksa 6 TKA (18 Januari 2023)……….…….60 Gambar 4.5 Berita Infografis tentang Yang Perlu Diketahui Sejauh Ini dari Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs (23 Januari 2023) ………………………………………64 Gambar 4.6 Berita Infografis tentang 3 Pejabat KPK yang tak setuju penyidikan formula E “ Disingkirkan “ ( 3 April 2023)………………………………………..………..69 Gambar 4.7 Berita Infografis tentang Isu Jokowi Endorse Koalisi Besar Untuk Dukung Prabowo Capres Menghangat( 4 April 2023)……………………………..……………74 Gambar 4.8 Berita Infografis Arcturus Bikin Kasus Covid-19 di India Naik 30 Kali Lipat, Kematian Naik 20 Kali (17 April 2023)………………………………..………...78 Gambar 4.9 Berita Infografis tentang 5 Larangan di Masjidil Haram Jemaah Haji Wajib Tahu ( 11 juni 2023 )........82 Gambar 4.10 Berita Infografis tentang Belanja Iklan Parpol di FB & IG : Golkar Rp 8,4 Miliar, PDIP Rp 74 Juta (13 Juli 2023)……………………………………………..…..85 xi KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang puji syukur berkat kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, serta taufik, dan hidayah- Nya untuk penulis, hingga penulis bisa berjalan dengan lancar sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Sholawat salam senantiasa selalu tercurah limpahkankan teruntuk suri tauladan baginda Nabi Muhammad SAW yang membawa umat manusia dari zaman jahilliyah menuju zaman agama Islam. Penyusunan penelitian ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi sarjana sosial (S1) program studi Jurnalistik Fakultas Dakwah Dan Komunikasi yang berjudul “Desain Infografis Dalam Memudahkan Pemahaman Komplek Pada Berita Online Kumparan.com”. Penulis sangat memahami penulisan skripsi ini tidak bisa terselesaikan apabila tidak ada bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis sangat mengucapkan terima kasihyang kepada : 1. Ibu Prof. Dr. Nyanyu Khodijah, S.Ag., M.A selaku Rektor UIN Raden Fatah Palembang Yang telah memberikan kesempatan saya untuj menjadi salah satu mahasiswi dari Universitas tercinta. 2. Bapak Dr. Achmad Syarifudin, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komuunikasi beserta Wakil Dekan I, II dan III xii yang telah memfasilitasi mahasiswa-mahasinya terkhusus mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan memberikan kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Ibu Dr. Nurseri Hasnah Nasution, M.Ag selaku ketua program studi Jurnalistik sekaligus menjadi pembimbing satu penulis, yang selalu meluangkan waktunya dengan Ikhlas dalam membimbing penulis dalam proses penyelesaian skripsi. 4. Ibu Lilis Sukmawati, M.I.Kom selaku pembimbing kedua yang dengan Ikhlas dan tulus meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan yang terbaik untuk penyelesaian skripsi penulis. 5. Ibu Dr. Nuraida, M.Ag selaku penasihat akademik yang Ikhlas selama perkuliahan membimbing dan memberikan nasihat serta sara saran yang terbaik untuk penulis. 6. Bapak Jufrizal M.A dan Karerek, M.I.Kom selaku seketaris dan dosen prodi jurnalistik, yang senantiasa membantu dan memberikan saran dalam proses penyelesaian skripsi penulis. 7. Bapak dan ibu dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat, dan staf pegawai Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang ikut serta dalam membantu kelancaran administrasi untuk proses penyelesaian 8. Teruntuk saudara saya kakak tersayang Ridayan M Afif serta adik kecilku Dande Panglima Pagar Dewa. 9. Sahabat Isranur Annisa, Rachmadina Tirativitanya, Annisa Mafiro, Syaumi Fadillah, Nourma Goepita Ramadhita. Yang xiii menjadi tempat bertukar pikiran bagi penulis dengan bantuan dan dukungan yang telah diberikan, serta memberikan semangat yang tiada henti. Semoga hubungan baik tetap terjaga hingga nantinya. 10. Teman-teman seperjuangan, untuk kelas Jurnalistik A Angkatan 2020, khususnya Yurin Alpiodita, Wiranti seftiani dan Cery Oktapia yang senantiasa memberi semangat dan menjadi tempat berkeluh kesah selama masa perkuliahan. dalam tulisan skripsi ini. 11. Teman-teman Cc Kosan yang menjadi tempat bertukar pikiran disaat penulis merasa kebingungan dalam proses penulisan skripsi ini, menjadi tempat singgah yang nyaman dengan segala hal baik di dalamnya. Semoga segala bentuk bantuan, dorongan dan motivasi yang diberikan kepada penulis menjadi amal kebaikan dan diterima Allah SWT. Dan mendapat balasan kebaikan dari yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa dalam laporan skripisi ini tidak jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan. Harapan penulis semoga dengan terselesaikannya penelitian skripsi ni dapat bermanfan bagi penulis dan para pembaca. Wassalamuálaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Palembang, 22 Desember 2023 Penulis, Rahma Nur Ridayan NIM. 2020503020 xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi termasuk hal yang penting bagi para masyarakat, media massa selalu menyediakan berbagai jenis informasi. Media massa merupakan sebuah sarana untuk menyampaikan berbagai informasi, pesan kepada masyarakat mengenai suatu peristiwa di tempat tertentu dalam waktu yang bersamaan1. Sehingga media massa seringkali dikatakan memiliki peran yang signifikan dalam menyebarkan infromasi kepada masyarakat. Era baru media dan digital dimulai dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Kemunculan teknologi digital dan jaringan internet memungkinkan orang berkomunikasi dan mendapatkan data. informasi. Istilah "New Mediaätau "Media Baru" digunakan untuk menggambarkan berbagai teknologi komunikasi yang memiliki digitalisasi dan mudah diakses untuk digunakan secara pribadi sebagai alat komunikasi. Media baru muncul dari berbagai inovasi media lama yang kurang relevan lagi dengan perkembangan teknologi di masa sekarang. Media lama, seperti televisi, film, majalah, dan buku, tidak serta merta mati begitu saja, mereka diproses dan diubah menjadi media baru karena perkembangan teknologi di masa sekarang. New media menekankan pada format isi media yang menggabungkan data digital, termasuk gambar, teks, dan suara. Sistem menyebar melalui jaringan global. 1 Emilsyah Nur, „Peran Media Massa Dalam Menghadapi Serbuan Media Online‟, Majalah 2 Jika dulunya informasi hanya bisa di dapatkan lewat koran atau majalah, kini informasi bisa di dapatka lewat perangkat komunikasi yang terhubung dengan internet. Media baru adalah media yang menggunakan internet berbasis teknologi online, bersifat fleksibel, berpotensi interaktif, serta dapat berfungsi secara privat atau publik. Media baru membuat pencarian informasi lebih cepat dan mudah, hal ini memudahkan manusia untuk mencari serta mendapatkan apa yang mereka butuhkan termasuk informasi di berita online. Para jurnalis ini memiliki kemampuan untuk menyajikan berita yang sejalan dengan perkembangan era digital, dengan memanfaatkan unsur-unsur jurnalistik visual dalam penyajian mereka. Jurnalistik visual merujuk pada penyajian visual yang melibatkan berbagai jenis media, seperti gambar, video, teks, dan konten digital lainnya. Mereka menggabungkan data jurnalistik, seperti peta atau grafis, sebagai sumber informasi, serta mengintegrasikan elemen elemen seperti tipografi, desain, info grafis, foto jurnalistik, film, dan perkembangan televisi serta teknologi informasi. Masyarakat cenderung lebih tertarik pada bentuk visualisasi daripada sekadar membaca teks. Info grafis dalam ranah jurnalistik visual, baik yang disampaikan melalui media cetak maupun online, memiliki kemampuan untuk merangkum teks yang panjang menjadi lebih ringkas dan menarik. Hal ini dapat mengatasi kebosanan yang mungkin muncul saat membaca informasi yang lebih lengkap. Infografis merupakan salah satu unsur visual yang umumnya ditemukan dalam surat kabar dan platform berita digital. Fungsinya adalah untuk membantu pembaca dalam memahami informasi melalui penyajian grafis dan visual yang mendukung konten tersebut. Gaya 3 visual ini khususnya terkait erat dengan media massa, terutama dalam konteks media cetak. Media cetak dianggap sebagai medium yang memperkenalkan konsep infografis kepada pembaca. Infografis sendiri menjadi pendekatan yang unik untuk membuat konten yang dipublikasikan menjadi lebih menonjol dan mampu mencuri perhatian.2 Kumparan.com telah menjadi salah satu opsi media alternatif yang memanfaatkan potensi internet untuk mengembangkan platform berita online. Tidak hanya terbatas pada penyampaian berita melalui teks dan tulisan, Kumparan.com melengkapi informasinya dengan ilustrasi infografis, menerapkan prinsip jurnalistik presisi. Dalam penyajiannya, berbagai bentuk data, seperti foto, kutipan, rekaman peristiwa, serta memanfaatkan data statistik yang dapat disajikan secara langsung atau melalui infografis. Pendekatan ini menunjukkan komitmen Kumparan.com dalam memberikan pengalaman berita yang lebih mendalam dan memadukan elemen visual untuk meningkatkan pemahaman pembaca terhadap berbagai informasi. Berbagai penelitian yang telah dilakukan seperti penelitian Puan Samisara Pohan dengan judul penelitian “infografis sebagai bentuk penemasan berita era jurnalisme online” pada tahun 2020 dengan hasil penelitian, bahwa infografis adalah metode pengemasan berita yang memiliki banyak manfaat dan kekurangan. Dalam hal tampilan, infografis adalah cara baru untuk menyampaikan berita di era jurnalisme online dan memiliki kemampuan untuk memperluas khalayak pengguna Tirto.id. Namun, kekurangan infografis adalah 2 Gaya Visual Infografis Sebagai Identitas Harian Kompas Di Era Digital Pandu Lazuardy Patriari and Elda Franzia, „Gaya Visual Infografis Sebagai Identitas Harian Kompas Di Era Digital Infographic Visual Style As Kompas Daily Newpaper‟S Identity in the Digital Era‟, Agung Eko Budi Waspada Jurnal Seni & Reka Rancang, 4.2 (2022), 255-70. 4 bahwa mereka membutuhkan ruang yang cukup kecil karena tidak hanya harus memuat informasi yang singkat tetapi juga menyeluruh dengan ilustrasi.3 Penelitan ini berfokus pada pada berita infografis Tirto.id yang ada di akun media sosial Instagram tirto.id yang tentu penelitian ini berbeda dengan penelitian yang akan peneliti teliti Dimana peneliti akan meneliti berita infografis yang ada di Web berita Kumpuran.com. Selanjutnya Penelitian oleh Ray Muhammad Tadlaru dengan judul penelitian “Analisis infografis dampak pandemic virus corona (covid-19) terhadap perekonomian Indonesia pada portal berita katadata.co.id” pada Tahun 2021 Universitas Pembangunan Nasional. Penelitian ini berfokus pada bagaimana infografis dalam memberitakan dampak pandemik virus corona terhadap perekonomian Indonesia.4 Ada kesamaan dalam penelitian ini yaitu meneliti tentang infografis pada media online. Penelitian ini berfokus pada pemberitaan tentang virus corona yang melanda Indonesia, sedangkan peneliti meneliti tentang berbagai infromasi berita infografi yang ada di Web Kumparan.com. Setelah peneliti melakukan observasi pada media online terdapat dua media online yang menyediakan infografis, salah satunya Kumparan.com dan Tirto.id, setelah melakukan observasi pada media kumparan.com peneliti tertarik untuk membahas infografis, membahas lebih lanjut tentang bagaimana aspek-aspek dalam infografis dimuat sehingga dapat memberikan pembelajaran yang 3 Puan Samisara Pohan, Infografis Sebagai Bentuk Pengemasan Berita Era Jurnalisme Online (Analisis Infografis Tirto . Id), 2020. 4 Tadlaru muhammad Rayhan, „ANALISIS INFOGRAFIS DAMPAK PANDEMI VIRUS CORONA (COVID-19) TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA PADA PORTAL BERITA KATADATA.CO.ID PERIODE 30 APRIL - 26 JUNI 2020‟, 2016, 1-23. 5 mendalam tentang peran desain infografis dalam memudahkan pemahaman data kompleks pada berita online. Dengan Lonjakan pengguna internet dan peralihan perilaku konsumen ke berita online, penting untuk memahami bagaiamana desain infografis dapat meningkatkan pengalaman membaca, peneliti memiliih kumparan untuk menjadi objek yang akan peneliti teliti karna belum ada penelitian tentang berita infografis di Kumparan.com, selama tahun 2023 10 berita infografis yang sudah di upload di website kumparan.com oleh pihak kumparan, Oleh karna itu peneliti ingin mengangkat judul Desain Infografis sebagai pemahaman data komplek pada berita online Kumparan B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini menguraikan bagaimana memahami tentang analisis desain infografis pada portal berita online Kumparan.com dalam memudahkan pemahaman data komplek. C. Batasan Masalah Dengan luasnya pembahasan yang akan penulis teliti maka pada penelitian ini penulis batasi 3 batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Batasan temporal, 10 berita infografis yang penulis analisis mulai dari kurun waktu Januari - Juli 2023 2. Batasan spasial, pemuatan data komplek di berita infografis Kumparan.com 3. Batasan dimensial, yaitu meneliti desain infografis memuat data komplek. 6 D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan guna mengetahui bagaimana penggunaan desain infograsi dalam memudahkan pemahaman data kompleks pada portal berita online Kumparan.com E. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, antara lain : 1. Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat membantu bagaimana kegunaan desain infrografis dalam memudahkan pemahaman data komplek pada berita online Kumparan.com 2. Secara praktis, diharapakan peneltian ini dapat memberikan sumbangan terhadapat studi jurnalistik, khususnya studi mengenai jurnalistik online dan visual. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan dan memacu kreatifitas dalam penyajian infografis atau jurnalisme visual dalam menyampaikan informasi atau pemberitaan F. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah penulisan penelitian ini maka peneliti menuliskan guna mengembangkan pembahasan dalam penelitian ini menjadi 5 bab, yaitu sebagai berikut: 1. BAB I Pendahuluan Bab ini dapat dijelaskan berisi latar belakang masalah secara umum, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penelitian. 2. BAB II Landasan Teori Bab ini berisi tinjauan pustaka, di dalam bab ini juga di paparkan dam memberikan penjelasan yang terkait beberapa teori yang berhubungan dengan topik penelitian yang merupakan kerangka teori. 7 3. BAB III Metodelogi Penelitian Bab ini merupakan salah satu tahapan pendekatan atau metode penelitian, yang mencantumkan dan menjelaskan sebuah data dan jenis data, tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab ini memaparkan hasil penelitain dan pembahasan mengenai Desain Infografis dalam memudahkan pemahaman data komplek pada berita online kumparan. 5. Bab V Penutup Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan pembahasan serta penutup. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil penelitian terdahulu Berdasarkan beberapa temuan penelitian dan bukti bahwa penelitian yang akan dilakukan belum pernah dibahas atau diteliti sebelumnya, kegiatan penelitian ini mencakup meninjau karya ilmiah sebelumnya yang relevan dengan pokok penelitian.Pada penelitian ini,peneliti menemukan terdapat beberapa tinjauan pustaka yang pembahasannya mendekati objek atau pembahasan yang ditelti oleh peneliti.Beberapa diantaranya sebagai berikut : a. Infografis sebagai bentuk pengemasan berita era jurnalisme online (Analisis infografis Tirto.ID) oleh Puan Samisara Pohan tahun 2020 jurusan Jurnalistik UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta. Dalam skripsi ini lebih berfokus pada infografis sebagai bentuk pengemasan berita jurnalisme online pada Tirto.Id. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis berita infografis Kumparan.com, sementara Puan Samisara mengkaji berita infografis di Tirto.id. Penelitian ini memiliki kesamaan dalam fokus, yaitu meneliti infografis pada media online..5 b. Analisis semiotika interaksi sosial narapidana dalam film 2037 karya Mong Hong Jin oleh Mega Sari, Hamidah, Jufrizal tahun 2023 Universistas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Yang membedakan dalam penelitian ini lebih berfokus pada hubungan sosial yang dinamis dan hasil 5 Pohan. 9 penelitian ini menemukan bentuk denotatif dan konotatif. Pada penelitian ini penulis menganalisis tentang berita dengan menggunakan Analisis semiotika Roland Barthes. Ada kesamaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Mega Sari ini yaitu menggunakan Teori Penelitian Analisis Semiotika 6 c. Analisis infografis dampak pandemic virus corona (covid-19) terhadap perekonomian Indonesia pada portal berita katadata.co.id oleh Ray Muhammad Tadlaru, Tahun 2021 Universitas Pembangunan Nasional. Dalam penelitian ini yang membedakan dari penelitian yang akini berfokus pada bagaimana infografis dalam memberitakan dampak pandemic virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Yang membedakan pada penelitian penulis menganalisis tentang penelitian infografis yang ada di portal berita online kumparan.com tentang berbagai isu selama tahun 2023 bukan hanya tentang kasus virus corona. Terdpat kesamaan dalam penelitian ini yaitu meneliti tentang infografis pada media online..7 d. Analisis Semiotika moderasi beragama dalam film animasi Upin & Ipin oleh Tira Soraya, Aliasan, Jufrizal. Tahun 2023 Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Penelitian ini berfokus pada bagaimana animasi ini dapat menarik perhatian para penonton dalam menerapakan moderasi beragama. Yang membedakan dalam penelitian ini penulis 6 Sasih Gunalan, Haryono Haryono, and I Nyoman Miyarta Yasa, „Analisis Pemaknaan Dan Tanda Pada Desain Logo Gp Mandalika Series‟, Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11.1 (2022), 212 . 7 Rayhan. 10 menganalisis makna denotatif dan konotatif pada berita infografis di portal berita online Kumparan.com. Terdapat kesamaan yaitu menggunakan analisis semiotika Roland Barthers.8 e. Persepsi Masyarakat tentang judul berita clickbait pada media kumparan.com oleh Hadynda Wahyusuci, Tahun 2021. Universitas Medan Area. Yang membedakan pada penelitian ini penulis fokus pada berita infografis kumparan.com. Terdapat kesamaan yaitu meneliti tentang berita online kumparan.com 9 2. Landasan Teori a. New Media Media baru atau New Media digunakan untuk berbagai teknologi komunikasi karena digitalisasi dan mudahnya diakses untuk penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi.10 Media baru berasal dari berbagai inovasi dari media lama yang tidak lagi relevan dengan kemajuan teknologi saat ini. Media konvensional seperti televisi, film, majalah, dan buku tidak selalu mati, tetapi mereka diproses dan diubah menjadi media baru. Sistem menyebar melalui jaringan global. Saat ini, internet sangat membantu orang mengakses berbagai jenis media baru untuk berkomunikasi. Media baru memiliki 8 Naeli Umniati Hartati Rismauli, „Jurnal Pendikan Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4 (2022), 1349-58. 9 Universitas Medan Area, „PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG JUDUL BERITA CLICKBAIT PADA MEDIA KUMPARAN . COM ( Studi Deskriptif Pada Masyarakat Kelurahan Desa Lama Kecamatan Pancur Batu ) 10 B A B Ii and Landasan Teori, „BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Media Baru (New Media)‟, 2011. 11 banyak aspek. Pertama, melalui aktivitas rekreasi, hiburan, dan konsumsi media; kedua, media kontemporer menggambarkan masyarakat virtual di dunia. Ketiga, menunjukkan cara baru orang menggunakan teknologi media. Pengalaman keempat adalah pemahaman baru tentang seseorang, komunitas, dan identitasnya. Kelima, adalah konsep tentang bagaimana tubuh dan teknologi media berinteraksi satu sama lain. Selain itu, termasuk budaya media, ekonomi, industri, akses, kepemilikan, kontrol, dan regulasi.11 Media massa mengalami perubahan besar sebagai akibat dari perkembangan baru-baru ini, seperti konvergensi sebagai media pertivitas dan konektivitas jaringan yang semakin meningkat. Selain itu, adaptasi terhadap peran publikasi dan khalayak serta bentuk baru akses informasi gateaway di Web media mulai beragam dan pengaburan lembaga media. Media baru memungkinkan umpan balik pengguna-pemberi informasi. Konsep interaktif telah mengaburkan batasan fisik dan sosial. b. Penyajian Jurnalisme dalam Era New Media Jurnalisme bukan hanya sekadar menulis berita melainkan juga merupakan kemampuan seorang jurnalis untuk menemukan sumber berita penting dan aktual.12 Jadi 11Anita Septiani Rosana, „Kemajuan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Industri Media Di Indonesia‟, Gema Eksos, 5.2 (2010), 146-48 . 12Marhamah Fauzi, „Jurnalisme Di Era Digital‟, JICOMS: Journal of Islamic Communication and Media Studies, 1.1 (2021), 16-37. 12 Jurnalisme dapat diartikan sebagai kegiatan jurnalis dalam mencari, mengumpulkan dan mengolah data sehingga menghasilkan suatu berita yang menarik. Penyajian jurnalisme tersebut kemudian dilanjutkan dengan menyebarluaskannya kepada Masyarakat melalui media cetak, elektronik dan digital. Dengan demikian, jurnalisme bukan hanya pekerjaan, tetapi juga seni meliput, menulis, dan menyebarluaskan informasi. Ini karena jurnalisme membutuhkan keterampilan dan kerja yang sesuai dengan keahliannya untuk mendapatkan kompensasi. Perubahan Teknologi komunikasi dan informasi yang didistribusikan melalui Internet memengaruhi perubahan dalam cara data didistribusikan. Data didistribusikan dengan lebih cepat dan Selain itu, penonton menirunya dengan cepat. Fakta-fakta ini menunjukkan seberapa besar revolusi teknologi memengaruhi jurnalisme, mengubah definisi jurnalisme. Di era digital, konsep jurnalisme konvensional berkembang seiring dengan masuknya teknologi berbasis internet. Konsep konvergensi memulai transformasi dalam industri media cetak, radio, dan televisi konvensional. c. Konvergensi Media Konveregensi menjadi bagian dari kemajuan teknologi komunikasi yang disebut "era digitalädalah konvergensi media, yang mencakup integrasi berbagai 13 teknologi seperti cetak, televisi, telepon, dan komputer.13 Media, seperti situs media, telah menggunakan konvergensi ini. Media seperti CNN, BBC, dan SKY News menggunakan situs web mereka untuk menggabungkan semua berita dengan menggunakan berbagai platform. Konvergensi telah mengubah cara jurnalis bekerja. Untuk menyebarkan informasi, wartawan harus dapat menggambungkan berbagai media sekaligus, seperti teks, audio, dan video. Dalam situasi seperti ini, jurnalis dan pekerjaannya harus mengubah fokus mereka ke aspek jurnalisme.14 Pastinya, jurnalis harus mengubah manajemen media untuk memenuhi kebutuhan dan kemajuan khalayak di era komputer dan internet. Istilah "konvergensi media" mengacu pada kemampuan dan keterampilan wartawan untuk menggunakan media dalam reportase dan produksi jurnalistik. Perubahan ini terjadi karena jurnalisme digital membutuhkan kerja sama yang lebih baik. Jurnalisme di era digital memiliki banyak istilah yang digunakan, seperti jurnalisme multimedia atau jurnalisme online. Jurnalisme digital membutuhkan kerja sama yang lebih besar dan terintegrasi. Banyak istilah yang digunakan untuk jurnalisme di era digital, seperti jurnalisme multimedia atau jurnalisme online, yang menyebabkan perubahan ini. 13 „Konvergensi Media‟, 2022 . 14 Fauzi. 14 d. Jurnalisme Digital Jurnalisme digital adalah istilah yang paling umum digunakan untuk menggambarkan jenis jurnalisme yang menggunakan media digital. Jurnalisme digital bukan hanya jurnalisme yang dilakukan melalui internet dan jaringan seluler, tetapi juga mencakup media digital televisi dan radio.15 Dengan kata lain, era digital tidak hanya digitalisasi konten media ke bit, tetapi merupakan hal yang nyata yang selalu berubah dari media, kontennya, dan hubungannya dengan khalayak. Spesifik dari Jurnalisme digital terletak pada fakta bahwa itu dapat diakses kapan saja dan di mana saja.atau disebut secara real time. Jurnalisme digital juga dapat didefinisikan sebagai proses penyebaran informasi melalui media internet yang menggabungkan teks, audio, dan audio sehingga pengguna internet dapat mengakses berita sebelumnya. Jurnalisme digital juga mencakup media digital yang digunakan oleh wartawan saat melakukan pekerjaan mereka. Media digital juga mencakup media cetak yang dapat diakses secara online atau e-paper. untuk mengumpulkan umpan balik dari audiens melalui media sosial seperti Twitter, Facebook, dan lainnya. Jurnalisme berbasis internet ditandai dengan penyebaran data yang lebih luas di seluruh dunia karena penggunaan media yang terhubung ke jaringan internet.16 Media multimédia 15 Djoko Waluyo, „Makna Jurnalisme Dalam Era Digital : Suatu Peluang Dan Transformasi‟, Diakom : Jurnal Media Dan Komunikasi, 1.1 (2018), 33-42 . 16 Fauzi. 15 mencakup berbagai platform media seperti blog, podcast, video digital, dan galeri foto. itu jurnalisme digital ditandai dengan partisipasi interaktif dan kerja sama antara reporter dan penulisnya. Jurnalisme di era digital terlihat berubah karena berita diproses lebih cepat dan dibagikan lebih luas. Mereka juga dapat dipercaya karena diawasi oleh Dewan Pers. Sebagai sistus internet yang resmi, situasi ini menghasilkan Jurnalisme mengalami transformasi karena konsep media berbasis Internet dan media digital bertemu. pada tingkat konten, metode kerja wartawan, susunan ruang redaksi, dan perusahaan berita.17 Dalam situasi seperti ini, teknologi dapat berdampak pada jurnalisme dalam Empat hal adalah sebagai berikut: a) cara jurnalis mencari informasi; b) karakteristik konten berita; c) cara organisasi media di ruang redaksi; dan d) karakteristik hubungan antara media dan wartawan dengan publik seperti publik, pesaing, media, sponsor, dan undang- undang dapat mengontrol media. Salah satu perubahan penting adanya digitalisasi terhadap konten. Digitalisasi konten dapat berdampak kepada pola distribusi konten yang bisa mejangkau berbagai platform digital.18 17Rani Dwi Lestari, „Jurnalisme Digital Dan Etika Jurnalisme Media Sosial (Studi Pada Akun Instagram @Tempodotco Dan @Tribunjogja) (Digital Journalism and the Ethics of Social Media Journalism (Study in the Instagram Account @Tempodotco and @Tribunjogja))‟, Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, 2020 . 18Artini, „Harapan Dan Tantangan Media Online‟, Jurnal Dewan Pers, 20.November (2019), 41-45 16 e. Pesan menurut ilmu komunikasi Pesan merupakan sesuatu yang disampaikan, baik secara lisan maupun tertulis, yang berisikan informasi atau komunikasi. Oleh karena itu, pesan sangat penting dalam proses komunikasi. pesan dapat ditransmisikan dari satu pengguna ke pengguna lain, setelah itu proses pengiriman atau penyampaian pesan, ada media perantara yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan oleh sumber dapat diterima dengan baik oleh penerima (penerima). Selama proses pengiriman, pesan harus dikemas untuk mengatasi masalah transmisi pesan sehingga tidak menghasilkan interpretasi yang berbeda dari penerima19. Tiga komponen terdiri dari pesan, yaitu: 1) Kode pesan, yang merupakan kumpulan simbol yang disusun sedemikian rupa sehingga bermakna bagi orang lain 2) Isi pesan, yang merupakan materi yang dipilih oleh komunikator untuk menyampaikan maksudnya; dan c. Isi pesan. 3) Wujud pesan: Komunikator memberi wujud nyata kepada pesan agar komunikan tertarik dengannya. . 19Alimuddin A. Djawad, „Pesan, Tanda, Dan Makna Dalam Studi Komunikasi‟, STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 1.1 (2016), 95-101 . 17 Untuk menciptakan pesan yang efektif dan efesien antara komunikator dengan komunikan, pesan disampaikan dengan sebaik mungkin. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyampaian pesan tersebut yaitu sebagai berikut : 1) Pesan harus jelas (clear), Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak berbelit-belit tanpa denotasi dalam pesan tersebut. 2) Pesan mengandung kebeneran yang terbukti (correct) berdasarkan fakta serta tidak diragukan kebenarannya. 3) Pesan ringkas (concise) tanpa mengurangi arti sesunguhnya. 4) Pesan itu mencakup keseluruhan (comprehensive), ruang lingkup pesan mengcangkup bagian-bagian yang penting dan patut diketahui komunikan. 5) Pesan berisikan hal nyata (concrite), dapat dipertanggung jawabkan 6) Pesan harus lengkap ( complete ), dan disusun secara sistematis. 7) Pesan disampaikan denga sopan (courtesy), pesan harus memperhatikan nila-nilai kebiasaan, kepribadian, pola hidup, dan aturak komunikasi agar komunikator dapat menerima pesan. 8) Pesan menarik dan meyakinkan (convinsing), menarik karena tampilannya dan meyakinkan karena logis. 9) Nilai pesan tidak mengandung pertentangan antara bagian yang satu dengan yang lainnya, berguna untuk meyakinkan komunikator untuk menerima pesan. 18 f. Infografis Informasi grafis, juga disebut infografis, adalah representasi visual dari data, informasi, atau pengetahuan yang dimaksudkan untuk menyampaikan informasi yang kompleks dengan cepat dan mudah dipahami. Istilah "infografis" berasal dari kata bahasa Inggris "infographics", yang berarti "informasi plus grafis". Infografis adalah jenis representasi visual data yang membuat informasi yang kompleks lebih mudah dan cepat dipahami oleh pembaca. Proses pembuatan infografis dikenal sebagai visualisasi data, desain informasi, atau arsitektur informasi.20 Menyampaikan informasi secara visual sudah dikenal sejak lama. Ini terbukti oleh banyak lukisan yang ditemukan di dalam gua pada zaman purba yang menggambarkan peristiwa. Disebabkan fakta bahwa orang lebih mudah memahami apa yang disampaikan, peneliti mengatakan bahwa menyampaikan informasi secara visual menghasilkan lebih banyak keuntugan dibandingkan dengan menyampaikan informasi secara teks. Salah satu alasannya adalah fakta bahwa informasi yang dikumpulkan dan ditangkap diproses oleh otak secara bersamaan, tidak seperti informasi yang dikirim melalui teks, yang diproses secara linear dari awal kalimat hingga akhir kalimat. Informasi grafis tidak lepas dari data dan informasi. Ini membuat informasi lebih mudah diakses, lebih menarik untuk dibaca, dan memiliki nilai estetika yang tinggi melalui 20Febrianto Saptodewo, „Desain Infografis Sebagai Penyajian Data Menarik‟, Jurnal Desain, 01.03 (2014), 163-218 .19 gambar, visualisasi, dan grafik yang dikemas dengan menarik.21 Dengan infografis, semakin mudah untuk mengidentifikasi media cetak dan elektronik. Infografis adalah metode inovatif untuk menyampaikan informasi melalui grafik yang cepat dan mudah dipahami. Beberapa infografis menarik menggunakan diagram, simbol, dan ilustrasi selain grafik. Informasi grafik bekerja dengan cepat. Diharapkan pembaca akan tenang ketika gambar menyampaikan semua itu setelah rangkaian kata-kata selesai. Infografis sangat populer karena lebih mudah untuk menyampaikan pesan. Karena diilustrasikan dengan gambar yang kreatif dan menarik, infografis ini menarik perhatian dan mudah dipahami oleh pembaca. Tidak diragukan lagi, dalam era saat ini, komunikasi cepat dan efisien sangat bermanfaat. Sebaliknya, cara yang lebih objektif digunakan untuk menampilkan data, dan metode grafis yang digunakan harus dibuat dengan benar. Tujuan data visualisasi adalah untuk menyerderhanakan banyak informasi yang berbeda jenis dan kuantitas pada satu tempat. Fokus pada data visualisasi adalah ketepatan konteks sumber data, yang hanya dapat dihasilkan oleh program komputer dengan menggunakan alogaritma dan sulit bagi manusia untuk melakukannya karena banyaknya kompleksitas. 21 Febrianto Saptodewo, „Desain Infografis Sebagai Penyajian Data Menarik‟, Jurnal Desain, 01.03, 163-218 .20 Desain infografis tidak perlu menggunakan softwear yang tidak sesuai saat membuat presentasi karena fokusnya pada presentasi daripada detail pengungkapan data. Ini berbeda dengan data visualisasi yang tidak memiliki konteks yang jelas dan item data yang akan ditampilkan sangat padat, yang membuat grafis pada hasil data visualisasi menjadi kurang jelas karena dibuat oleh softwear. Infografis dapat mengandung data visualisasi, tetapi tidak bisa sebaliknya. Pendekatan untuk data visualisasi menggunakan data yang terinpertrasi (data yang mengisahkan sesuatu), sedangkan pendekatan untuk data visualisasi menggunakan data yang mentah dan utuh tanpa diubah. Di sisi lain, infografis dirancang dengan hasil tertentu dalam pikiran pembuatnya, sedangkan hasil dari data visualisasi tidak diketahui dengan pasti tergantung pada personal yang melihatnya.22 Perkembangan infografis yang luar biasa ini adalah sederhana, Karena infografis seringkali dapat menjelaskan cerita yang terlalu membosankan jika dijelaskan dengan kata-kata dan tidak lengkap jika dijelaskan dengan foto saja, perkembangan infografis yang luar biasa ini sederhana. Presentasi, laporan tahunan, konten penelitian, blog, dan newsletter adalah beberapa contoh aplikasi infografis. Orang akan tertarik dengan ini karena ia memberi tahu cerita 22 Wenny Franciska Senjaya, „PERAN INFOGRAFIS SEBAGAI PENUNJANG DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA‟, 2.1 (2021), 55-62 . 21 dengan elemen visual, menarik perhatian mereka dan memberi mereka informasi yang mudah diserap. Merangkum data, informasi, atau pengetahuan tidak hanya memerlukan kata-kata atau teks; infografis dapat memberikan penjelasan visual tentang proses tersebut. Bentuk infografis memudahkan pemateri memberikan informasi kepada audiens. Namun, diperlukan usaha yang lebih besar untuk mencapainya. Dibandingkan dengan elemen lain desain komunikasi visual, infografis tidak memiliki manfaat moneter yang signifikan. Namun, infografis sangat penting untuk membantu masyarakat memahami, meniru, dan merekonstruksi informasi yang mereka lihat. g. Jenis-jenis Infografis nfografis terdiri dari beberapa jenis yang memiliki karakteristik masing-masing, jenis infografis tersebut sebagai berikut: 1) Statistical Based Infografis berbasis statistika berfokus pada data dengan menggunakan ikon, bagan, dan huruf yang menarik; itu cocok untuk menampilkan hasil survei dan data dari berbagai sumber. 2) Timeline Based Infografis berbasis waktu adalah infografis yang berfokus pada penjelasan peristiwa yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Infografis ini dapat digunakan untuk menyampaikan materi yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di masa lalu. 22 3) Geographic Based Jenis infografis berbasis geografis dapat digunakan untuk memaparkan data demografis dan biasanya menggunakan bagan peta untuk visualisasi. 4) Comparison Based Infografis berbasis perbandingan memberikan informasi tentang perbandingan dua hal yang berbeda. Informasi ini meyakinkan pembaca untuk memilih salah satu dari hal yang dijelaskan.23 B. Kerangka Teori 1. Teori Semiotika Roland Barthes Dalam teori analisis semiotika, terdapat model semiotik yang dibuat oleh Barthes yang digunakan untuk menganalisis suatu tanda atau simbol yang dikenal dengan sebagai “Two Order of Signification”, yang mencakup bagaimana makna denotasi (makna sesuai kamus) dan konotasi (makna ganda yang ada karena persepsi masing-maasing personal). Dengan demikian, two order of signification (signifikasi dua tahap atau dua tatanan pertandaan). Denotasi adalah yang pertama, sedangkan konotasi adalah yang kedua. Penanda dan petanda yang berupa tanda. Simbol ini dikenal sebagai denotasi. Denotasi adalah sistem penanda tingkat pertama yang tersusun dari rangkaian hubungan materialitas sebagai penanda dan petanda. Rantai penanda atau penanda dari sistem denotasi menjadi penanda dalam sistem konotasi, atau 23 ‘Jenis-Jenis Infografis' . 23 sistem penanda tingkat kedua, dan kemudian digabungkan dengan penanda lain dalam rantai penanda yang lebih tinggi. Menurut Barthes, mitos atau proses ideologi berfungsi untuk mengartikulasikan dan menyampaikan penilaian umum yang berlaku pada waktu tertentu. Dalam buku Alex Sobur merujuk pada pola tiga dimensi penanda, petanda, dan tanda yang ada dalam mitos (myth). Tetapi karena mitos merupakan sistem tunggal, ia diciptakan oleh rantai makna sebelumnya, atau dengan kata lain, mitos juga merupakan sistem makna tingkat kedua. Petanda dapat memiliki beberapa penanda, yang juga merupakan mitos. Karena ada lebih sedikit petanda daripada penanda, suatu gagasan sering memanifestasikan dirinya dalam beberapa bentuk dalam praktik. Karena konsep diulang dalam berbagai bentuk, mitologi mempelajari bentuk-bentuk ini.24 Makna denotasi adalah makna tingkat pertama yang bersifat objektif (first order) yang dapat diberikan terhadap lambanglambang yakni dengan mengaitkan secara langsung antara lambang dan realitas atau gejala yang ditunjuk. Kemudian makna konotasi adalah maknamakna yang dapat diberikan pada lambang-lambang dengan mengacu pada nilai-nilai budaya yang karenanya berada di tingkatan kedua (second order) Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (ekspresi) dan Signified (content) di dalam sebuah tanda terhadap realitas external. Itu yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna 24 Alex Sobur, „Semiotika Komunikasi‟, p. Op. cit., h. 71. 24 paling nyata dari tanda (sign). Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nila-nilai dari kebudayaannya. Denotasi menggambarkan hal tanda terhadap sebuah objek, sedangkan makna konotasi sendiri adlah bagaimana cara menggambarkannya. Konotasi bekerja dalam tingkat subjektif sehingga kehadirannya tidak disadari. Oleh karena itu, salah satu tujuan analisis semiotika adalah untuk menyediakan metode analisis dan kerangka berpikir dan mengatasi terjadinya salah baca (misreading) atau salah dalam mengartikan makna suatu tanda. Makna denotasi dan konotasi tidak bisa dipisahkan satu sama lain, yang saling berhubungan. Makna denotasi adalah apa saja yang terlihat pada gambar, dengan kata lain gambar dengan sendirinya akan menjadi konotasi. Yang selanjutnya konotasi kemungkinan justru menjadi denotasi ketika konotasi tersebut sudah umum digunakan untuk dipahami bersama sebagai makna yang kaku. Pemaknaan ini bisa dijelaskan dengan menggunakan “peta tanda” dari Roland Barthes pada gambar tabel berikut ini: 25 Tabel Peta Semiotika Roland Barthes 1. Signifier 2. Signified (penanda) (petanda) 3. Denotative Sign (Tanda Denotatif) I. Connotative Signifier II. Connotative Signified (Penanda Konotatif) (Petanda Konotatif) III. Connotative Sign (Tanda Konotatif) Dari peta Barthes tersebut terlihat bahwa tanda denotative (3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan tanda denotative adalah juga penanda konotatif (4). Peta tersebut memperlihatkan signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai denotasi, yaitu makna yang paling nyata dari tanda. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya. Dengan kata lain denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek; sedangkan konotasi 26 adalah bagaimana menggambarkannnya.25 Mengkaji pada komponen kedua yaitu konotasi, merupakan salah satu dari tiga fungsi tanda yang menurut teori Barthes mengacu pada interaksi yang terjadi ketika sebuah tanda dan perasaan, emosi, dan nilai budaya penggunanya bertabrakan. Konotasi dapat diartikan sebagai makna yang berkembang tergantung pada bagaimana penggunanya mengonstruksi pemikirannya, yang dilandasi oleh keberadaan budaya. Ketika pemikiran seseorang dikonstruksi oleh budaya mereka, pemikiran mereka menjadi dipengaruhi oleh masyarakat itu. Kesimpulannya adalah bagaimana pun sebuah fenomena dipersepsikan, ia selalu berakar pada nilai-nilai atau standar budaya yang menjadi kerangkanya. Menurut Barthes, tanda tidak dapat berdiri sendiri, melainkan bagian dari sebuah sistem. Sistem memiliki berbagai macam makna yang saling berkaitan satu sama lain, dan makna-makna ini ada di dalam tanda. Tanda dapat dipahami lewat berbagai macam cara untuk menemukan maknanya. Tentunya, setiap memahami sebuah makna yang terkandung di dalam tanda akan terdapat sebuah perbedaan persepsi tiap orang. Semua itu merupakan pengaruh dari budaya yang melatarbelakangi pola pemikirannya. Bagi orang awam, mitos merupakan sebuah cerita budaya yang belum tentu benar faktanya. Seperti mitos tentang dewa, ksatria kuat seperti Hercules, atau kalau di budaya Jawa ada mitos mengenai penguasa laut selatan yaitu Nyi Roro 25 Ridhotya Warman, „Semiotika Komunikasi‟, p. et al, op. cit. hlm. 177. 27 Kidul, tetapi dalam ranah semiotik pemikiran Barthes, mitos merupakan cara berpikir dari suatu kebudayaan tentang sesuatu, cara untuk mengonseptualisasikan atau memahami sesuatu. Pembicaraan merupakan ranah tersendiri bagi munculnya mitos, mitos adalah semacam wicara, segalanya dapat menjadi mitos asal hal itu disampaikan lewat wacana (discourse) Barthes mengatakan bahwa semiologi merupakan ilmu tentang bentuk-bentuk, tetapi bentuk yang dimaksud di sini adalah makna dari sebuah tanda. Roland Barthes mengkaji mengenai tanda-tanda tersebut kemudian dia menyatakan terdapat dua aspek besar dalam semiotika yaitu penanda dan petanda. Pernyataan Roland Barthes tersebut memunculkan suatu pemikiran baru di ranah ilmu filsafat dan juga disiplin ilmu. semiologi. Pemikiran Barthes yang menyatakan bahwa mitos merupakan bagian dari system semiotic menjadi dasar dari pembicaraan mengenai pemaknaan tentang tanda, dan menjadikan mitos sebuah pembicaraan yang berbentuk wacana. Keberadaan media massa menjadikan mitos semakin berkembang di masyarakat, sebab arus informasi yang didapatkan masyarakat semakin banyak pula. Konstruksi pola pikir yang dibentuk oleh media massa semakin terbentuk dengan adanya informasi tersebut, walaupun hanya berbentuk wacana di awal, mitos yang ada akan semakin berkembang pula. Barthes juga mengungkapkan bahwa mitos memiliki maksud tertentu untuk menyampaikan pesan tertentu pula yang dikreasikan terlebih dahulu oleh semiotika. 28 Mitos dalam semiologi mempunyai tugas memberikan maksud sejarah suatu justifikasi atau pengadilan alami, dan menjadikan ketidakpastian tersebut tampak abadi. Pernyataan Barthes tersebut menjadikan mitos sebagai bahan pembicaraan yang merujuk pada suatu ketidakpastian dan menjadikannya sebagai suatu wacana (discourse) yang terus ada di masyarakat. Ideology dalam mitos adalah yang mengantarkan pola pikir masyarakat untuk membicarakannya hingga membentuk sebuah konteks pemaknaan yang didasari oleh budaya. 2. Teori Teknologi Media Marshall Mcluan Menurut Marshall McLuhan, Teori Teknologi Media menyatakan bahwa setiap penggunaan media secara luas memiliki dampak signifikan dalam membentuk masyarakat dan budaya. Setiap jenis media memiliki kemampuan unik untuk memikat indera manusia, membentuk pengalaman audiens secara berbeda. Hal ini karena setiap media memliki perangkat berbeda yang memproses pesan secara berbeda.26 Menurut McLuhan, media massa berfungsi sebagai perpanjangan alat indera manusia, atau yang sering disebut sebagai "the extension of man". Dengan munculnya media massa, manusia dapat memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat yang tidak dapat diakses secara langsung. Media massa hadir untuk menyampaikan informasi terkait lingkungan sosial dan politik. Namun, perlu diingat bahwa realitas yang disajikan oleh media merupakan realitas yang telah melalui proses seleksi, yang 26 ‘Teori-Komunikasi-1-Pertemuan-‟ . 29 disebut sebagai realitas tangan kedua atau "second-hand reality". Mengingat khalayak tidak memiliki kemampuan dan waktu untuk memverifikasi informasi yang disampaikan oleh media massa, maka masyarakat cenderung mengandalkan informasi tersebut semata-mata berdasarkan apa yang dilaporkan oleh media massa.27 Selain berperan sebagai penyedia informasi, media massa juga memiliki fungsi memengaruhi. Faktor-faktor pengaruh ini secara tersirat terdapat dalam tajuk/editorial, fitur, iklan, artikel, dan lain sebagainya. Pengaruh media massa dapat termanifestasi melalui iklan televisi atau surat kabar, seperti yang tergambar dalam 27 Ensiklopedia Dunia, ‘Determinisme Teknologi' . BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Metodologi Penelitian Metode Penelitian ini berfokus pada berita infografis yang ada di laman berita online Kumparan.com. Dengan menerapkan pendekatan penelitian kualitatif, penelitian ini merupakan suatu proses eksploratif yang bertujuan untuk memahami fenomena fenomena manusia atau sosial. Metode ini bertujuan menciptakan gambaran yang mendalam dan kompleks yang dapat dijelaskan secara verbal. Hasil penelitian melibatkan penyajian pandangan yang terperinci yang diperoleh dari berbagai sumber informan, serta dilakukan dalam konteks setting yang alami. Metode penelitian ini fokus pada analisis berita infografis yang terdapat di halaman berita online Kumparan.com. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, pendekatan ini bertujuan untuk memahami fenomena manusia atau sosial dengan cara menciptakan gambaran yang menyeluruh dan kompleks yang dapat diungkapkan melalui kata-kata. Penelitian kualitatif ini memiliki tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan obyek penelitian, yang melibatkan penggunaan metode seperti pemotretan, pembuatan video, ilustrasi, dan narasi untuk memberikan makna pada obyek penelitian, termasuk peristiwa, interaksi sosial, aktivitas sosial keagamaan, dan sebagainya. Kedua, mengungkapkan makna di balik fenomena, yang melibatkan teknik wawancara mendalam dan observasi berpartisipasi untuk memperlihatkan dan mengungkapkan makna yang tersembunyi di balik fakta atau 31 fenomena. Ketiga, menjelaskan fenomena yang terjadi, dengan penekanan pada penjelasan detail, rinci, dan sistematis terhadap perbedaan antara apa yang tampak di lapangan dengan tujuan atau inti permasalahan yang sebenarnya.28 2. Data dan Sumber Data Data dan sumber data disini ada dua jenis yaitu data primer dan sukender a. Primer : Sumber data primer untuk penelitian ini dapat diperoleh melalui observasi langsung terhadap infografis yang disajikan pada berita online Kumparan.com. Peneliti dapat melakukan analisis terhadap infografis yang terdapat dalam berita-berita tertentu di situs tersebut untuk mengidentifikasi cara-cara penggunaan infografis dalam memudahkan pemahaman data kompleks. Selain data dari Kumparan.com, sumber data primer juga dapat diperoleh dari berbagai jurnal ilmiah yang membahas tentang penggunaan infografis dalam penyajian informasi. Peneliti dapat melakukan pencarian literatur dan analisis terhadap artikel-artikel tersebut untuk mengumpulkan data yang relevan dengan fokus penelitian. b. Sekunder : Peneltian ini menggunakan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes dan Marshall Mcluhan untuk mengumpulkan data. Metode ini akan digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek semiotika dalam infografis yang diterbitkan di media Kumparan.com. Fokus penelitian adalah pada bagaimana elemen visual dan simbol dalam infografis digunakan untuk menyampaikan informasi kompleks dan 28 Buku Penelitian Kualitatif. 32 memudahkan pemahaman pembaca terhadap berita. Untuk mendukung analisis semiotika, peneliti juga merujuk pada literatur ilmiah, buku, dan artikel-artikel yang membahas teori- teori media, memberikan landasan teoritis bagi penelitian ini. 3. Teknik pengumpulan data : a. Observasi Penelitian ini dilengkapi dengan pengumpulan data yang dilengkapi dengan observasi. Dengan cara membuka Google dan mencari berita infografis kumparan.com setelah itu peneliti melakukan observasi atau mengamati infografis-infografis yang di publikasikan oleh Kumparan.com. selanjutnya peneliti meneliti bagaimana Kumparan.com dari mulai penggunaan tata bahasa, pemilihan ilustrasi, objek pemberitaan, dan isi yang terkandung di dalam infografis. b. Dokumentasi Teknik pnegumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan data dengan mengunduh berupa berita infografis yang dipublikasikan oleh Kumparan.com selama periode tahun 2023 dan Analisa dokumen-dokumen yang berupa gambar serta tulisan. 4. Teknik analisis data Dalam rangka penelitian ini, fokus utama peneliti adalah pada berita-berita infografis yang disajikan di situs web Kumparan.com selama tahun 2023, yang diunggah oleh tim Kumparan. Untuk menganalisis konten infografis tersebut, peneliti menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, dengan menerapkan metode penelitian kualitatif. 33 Tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan penyusunan instrumen penelitian hingga proses pengambilan data, pengolahan data, analisis, dan penyusunan laporan penelitian, telah dirinci dalam jadwal penelitian ini. Pendekatan semiotika Roland Barthes memungkinkan peneliti untuk menyelidiki dengan mendalam bagaimana elemen semiotika dimanfaatkan dalam infografis, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap pendekatan komunikatif visual yang diterapkan oleh Kumparan.com. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil Perusahaan Kumparan.com (kumparan) merupakan platform media berita digital terkemuka yang menyediakan sarana untuk membaca, menciptakan, dan berbagi berita serta informasi yang beragam. Didirikan pada bulan Januari 2017, kumparan dibangun sebagai platform media pionir di Indonesia yang mengadopsi jurnalisme berbasis teknologi, memungkinkan interaksi bagi semua penggunanya. Pengembangan Kumparan mengandalkan tiga pilar utama. Pertama, konsep "excellence in journalism" berfokus pada pembuatan konten yang dapat diandalkan oleh jurnalis yang semuanya telah mengantongi sertifikasi dari Dewan Pers. Kedua, aspek "excellence in technology" diterapkan dengan menyampaikan konten berkualitas kepada target audiens pada waktu yang tepat melalui teknologi Personalization Algorithm Technology (PAT). Ketiga, prinsip "excellence in storytelling" menekankan keberhasilan gaya bercerita yang menarik dalam setiap bentuk konten, kampanye, dan pengembangan produk yang dilakukan oleh kumparan.29 29 B A B Iv, ‘Gambaran Umum Perusahaan Kumparan', Perpustakaan Universitas Riau, January, 2020, 7. 35 .Logo Kumparan Dirilis pada tahun 2017, kumparan menjadi Platform Media Berita Digital Terkemuka di Indonesia. Dengan memanfaatkan data dan inovasi, kumparan berhasil menyampaikan konten segar kepada jutaan pembaca setiap harinya melalui pendekatan penyampaian cerita dan praktik jurnalisme kelas dunia. Dengan dukungan jurnalis online senior Indonesia seperti Budiono Darsono, Hugo Diba, Ine Yordenaya, Arifin Asydhad, dan Yusuf Arifin yang merupakan pionir media digital di Indonesia. Pada 2016, mereka menggagas kehadiran platform media baru yang dapat merevolusi media digital. Kumparan muncul sebagai sebuah perusahaan start-up media yang mencitrakan dirinya sebagai entitas yang dinamis dengan budaya kerja yang selaras dengan perkembangan zaman. Menyandang prinsip Excellent in Technology, layanan media Kumparan mengadopsi konsep mirip media sosial yang memberikan pengguna kebebasan untuk membaca, menciptakan, dan berbagi informasi, didukung oleh distribusi konten yang disesuaikan untuk mencapai audiens yang tepat. Selain itu, Mengacu pada informasi yang terdapat dalam Company Profile di situs web kumparan.com, dapat diketahui bahwa kumparan.com telah melibatkan seluruh 34 Provinsi di Indonesia dalam cakupannya. Platform ini telah memverifikasi lebih dari 5000 pembuat konten, menghasilkan lebih dari 1000 konten harian, dan menjalin kerja sama dengan lebih dari 21.600 mitra komunitas. 36 Kumparan memiliki 2 juta pengikut di Facebook, 1,8 juta pengikut di Instagram, lebih dari 1 juta pengikut di Twitter, lebih dari 1 juta subscriber di Youtube. a. Data Umum Kumparan Nama Perusahaan : PT Kumparan Harapan Baru Nama Media : Kumparan Alamat : Jl. Jati Murni no.1A, Padar Minggu, Jakarta Selatan, 12540. No Telp : (021) 22784571 Email Redaksi : redaksi@kumparan Website : Kumparan.com Aplikasi : Kumparan Media Sosial : 1. Facebook : Kumparan 2. Instagram : Kumparan.com 3.Twitter : @Kumparan 4. Youtube : Kumparan Gambar Website Kumparan 37 Gambar Tampilan Facebook Kumparan Gambar Tampilan Instagram Kumparan \ Gambar Twitter Kumparan 38 Gambar 4. 1 Youtube Kumparan b. Visi dan Misi Kumparan Berdasarkan data yang diterima dari slide Company Profile Kumparan (2020), berikut adalah tiga pilar keberadaan Kumparan. Visi: Memanfaatkan data dan inovasi untuk memberikan konten terbaru kepada jutaan pembaca setiap hari melalui penceritaan dan jurnalisme kelas dunia Misi: - Unggul dalam jurnalistik Bertanggung jawab untuk memberikan konten yang akurat dan adil. - Unggul dalam bercerita Memicu kepentingan dan emosi publik melalui cerita. - Unggul dalam teknologi Menggunakan Personalization Algorithm Technology (PAT) c. Struktur Organisasi Kumparan Berdasarkan data yang dihimpun penulis dari situs Kumparan, terdapat daftar posisi dan nama pegawai dari struktur organisasi Kumparan antara lain sebagai berikut. 39 Posisi Nama Komisaris dan Direksi President Commissioner Budiono Darsono Chief Executive Officer Hugo Diba Chief Content Officer Arifin Asydhad Chief Operating Officer Ine Yordenaya Chief Storyteller Officer Yusuf Arifin Chief Corporate Strategy Andrias Ekoyuono Officer Chief Financial Officer Benny Sudrata Sales Director Eva Soputan Dewan Redaksi Pemimpin Redaksi /Penanggung Arifin Asydhad jawab Wakil Pemimpin Redaksi Indra Subagja VP of Content Strategy & Ikhwanul Khabibi Innovation Pemimpin Redaksi Indra Subagja kumparan NEWS Pemimpin Redaksi M.Wendiyanto Saputro kumparan BISNIS Pemimpin Redaksi Adhie Ichsan kumparan ENTERTAINMENT, FOOD & TRAVEL Pemimpin Redaksi Haikal Pasya kumparan SPORT 40 Pemimpin Redaksi Aditya Panji kumparan TEKNO &SAINS Pemimpin Redaksi Gesit Prayogi kumparan OTOMOTIF Pemimpin Redaksi Fitria Sofyani kumparan WOMAN Pemimpin Redaksi Dhini Hidayati kumparan MOM Kepala Bahasa Nurul Hidayati Kepala Tim Video Dede Rohali Kepala Kolaborasi dan Peliputan Edmiraldo Nanda Redaktur Aditia Noviansyah, Ahmad Romadoni, Angga Sukmawijaya, Caroline Ayudya Pramantie, Muhammad Iqbal, Nur Khafifah, Reza Aditya Ramadhan, Rizki Baiquni Pratama, Salmah Muslimah, Taufik Rahadian, Wisnu Prasetiyo, Yufienda Novitasari Asisten Redaktur Agaton Kenshanahan, Akbar Ramadhan, Amanaturrosyidah, Andari Novianti, Andrian Gilang Khrisnanda, Avissa Harness Rizki Utama, Azalia Amadea, Dzauqulazali Noor Mustika Sari, Ema Fitriyani, Erandhi Hutomo 41 Saputra, Kelik Wahyu Nugroho, Kevin Septhama K, Katondio Bayumitra, M. Lutfan Dharmawan, Moh. Fajri, Muhammad Darisman, Muhammad Fadjar Hadi Cakra, Muhammad Fikrie, Nabilla Fatiara, Nicha Muslimawati, Nurlaela, Raga Imam Masykur, Regina Kunthi Rosary, Rini Friastuti, Tio Ridwan Utama Reporter A Ricky Febrian, Abdul Latif, Ainun Nabila, Aji Nugrahanto, Akbar Maulana Al Ishaqi, Alexander Vito Edward K. F., Alfadillah, Aliyya Bunga Kiranasti, Ananda Amelia, Ananta Erlangga Musa, Annisa Thahira, Aprilandika Hendra Pratama, Ave Airiza Gunanto, Eka Nurjanah, Fachrul Irwinsyah, Fariza Rizky Ananda, Ghinaa Rahmatika, Giovanni, Gitario Vista Inasis, Habib Allbi Ferdian, Haya Syahira, Hedi, I Gusti Gede Sena Nugraha Pratama, Jodi Hermawan, Jonathan Devin Nathaniel, Judith 42 Aura Tiara Dwitrisaka, Mirsan Simamora, Mohammad Insan Bagus Laksono, Muhammad Luthfi Humam, Muhammad Zamachsyari Chawarazmi, Nabil Ghazi Jahja, Nabila Ulfa Jayanti, Nada Saffana, Nadia Jovita Injilia Riso, Paulina Herasmaranindar, Retyan Sekar Nurani, Rinjani Meisa Hayashi, Thomas Bosco Pandapotan Lumban Raja Tim Foto Aditia Noviansyah (Redaktur), Dicky Adam Sidiq, Fitra Andrianto, Iqbal Firdaus, Jamal Ramadhan, Meiliani Video Producer Melisa Lolindu, Teuku Muda Machmud, Andam Annisa, Nindya Rianni, Felicia Monica, Laras Kiranasari, Fadhis Abi Putra, Pinky Sheilla Cikita, Zahra Rochmainah Rizaldy Rohana Nabilah, Tarrasch Parikesit, Fairuz Syifa, Ajeng Dwiani Larashati, Muthia Risky Firdaus, Suci Prasetyoseto, Adimas Herdian, Bagas Andhita Putra, Muhammad Faiz Zulfikar, 43 Subhan Zainuri Ikhsan, Muhamad Rizky Lutfiansyah, M. Andi Fajar Sidiq, Aria Paksi, Tirta Kusuma Wardhana, Yuan Agung Trisnaya, Hakkul Muttaqiin Tim Kolaborasi Muhamad Rizki (Redaktur), Azwar Anas, Selfy Sandra Momongan, Anggita Aprilyani, Zahit Arofat Tim Foto Aditia Noviansyah (Redaktur), Dicky Adam Sidiq, Fitra Andrianto, Iqbal Firdaus, Jamal Ramadhan, Meiliani Tim Video Aditia Noviansyah (Redaktur), Dicky Adam Sidiq, Fitra Andrianto, Iqbal Firdaus, Jamal Ramadhan, Meiliani Tim Kolaborasi Tirta Kusuma Wardhana Tim Kumparan + Azwar Anas Sosial Media Mahatmanara M Sophiaan, Liana Rahmiyati Supono, Melanie Saskia, Adisty Putri Utami, Andre Josua Deneam Simanjuntak, Aini Nastiti Ayuningtyas, Nia Zhulfah Nur, Maulidya Khairani, Wita Nurfitri, Vania Almira Divanti, 44 Muhammad Yusuf Manurung, Indah Oktarilanissa Sholihat Sibuea,30 Early Arfian Raflianto Creative Daniella Syakhirina (Creative Lead), Nadia Permatasari Wijaya, Hodirin Susanto, Dinda Faradiba, Rhangga Adhiyaksa, Mohammad Fatur Al Basori, Fajar Surya Aditya Putra, Fatah Arial, Karina Sari Seketaris Chairunnisa Diya Silmi B. Deskripsi Dan Analisis Data 1. Desain Infografis Dalam Memudahkan Pemahaman Data Komplek Pada Berita Online Kumparan.com Penelitian ini membahas tentang bagaimana desain infografis dalam memudahkan pemahaman data kompleks pada berita online yang ada di situs web Kumparan.com. dalam peneltian ini menggunakan metode analisis teori semiotika Roland Barthes dan teori Marshall Mcluhan, media lainnya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “Order Of Signification”, mencakup denotasi ( makna sebenernya sesuai kamus) konotasi ( makna ganda yang lahir dari pengalaman kultural dan personal) Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan yaitu “Mitos” Menurut Barthes terletak pada tingkat kedua penandaan, jadi setelah terbentuk system sign-jadi setelah terbentuk system sign-signifier 30 Kumparan.com, „About Us‟, 2023 . 45 signified, tanda tersebut akan menjadi penada baru yang kemudian memiliki petanda kedua dan membentuk penanda baru. Jadi, Ketika suatu tanda yang memiliki makna konotasi kemudian berkembang denotasi, maka makna denotasi tersebut akan menjadi mitos. Dalam hasil penelitian yang sudah dilakukan peneliti terdapat Denotasi dan Konotasi yang terkandung di dalam Ilustrasi dari berita Infografis yang di sebarluaskan oleh Kumparan.com. 2. Analisis Isi Menurut Teori Semiotika Roland Barthes Gambar 4. 1 Berita Infografis Tentang Penjelasan Mafhud MD Soal Perpu Ciptaker Dinilai Bertentangan Dengan Putusan MK (10 Jan 2023) 46 Tabel 4. 1 Analisis Makna verbal dan visual dan denotatif dakonotatif pada berita infografis tentang Adu Kuat Ganjar vs Puan dalam Survei Capres. Visual 1 Signifier : Signified : Menampilkan gambar para demonstran melakukan aksi demo dengan membawa alat pengeras suara dan spanduk penolakkan Denotatif : Para demontstran yang membawa spanduk yang bertuliskan “NO” atau Tanda 🚫 dan pengeras suara Konotatif : Kata NO atau tanda 🚫 sering kali diidentifikasi kan dengan kata penolakan dan pengeras suara yang biasanya digunakan untuk membuat suara menjadi lebih tedengar Terdapat beberapa tanda visual, yaitu para demonstran, spanduk dan pengeras suara, spanduk biasanya digunakan para demonstran unutk menuliskan keresahan yang sedang di alami, pengeras suara dalam KBBI diatikan yaitu alat elektronik untuk memperkeras (memperlantang) suara; Pelantang. Selanjutnya analisis tanda Bahasa tingkat kedua konotatif yaitu spanduk para demonstran dengan tulisan NO dan tanda 🚫, arti dari spanduk yang dibawa oleh para demonstran merupakan ungkapan penolakan dari para pekerja tentang Perppu cipta kerja yang menurut mereka tidak sesuai. Pengeras suara digunakan untuk memperlantang suara agar suara dan keluhan atas ketidak setujuan mereka ini tentang kontroversial Perppu cipta kerja ini di dengar. 47 Visual 2 Signifier : Signified : Menampilkan gambar suatu timbangan Denotatif : Gambar timbangan yang salah satu sisinya lebih berat dari pada sisi yang lain Konotatif : Gambar timbangan yang berat sebelah ini menunjukkan suatu ketidakadilan hukum Terdapat tanda visual berupa timbangan. Analisis Bahasa tingkat pertama denotatif terhadap timbangan adalah alat yang digunakan untk menghitung berat suatu benda, sayuran ataupun buah-buahan. Dalam KBBI timbangan merupakan imbangan ; timbalan; bandingan;. Selanjutnya, analisis tanda Bahasa kedua konotatif yaitu timbangan biasanya di dalam hukum diartikan sebagai lambang keadilan yang diperoleh melalui keseimbangan suratan dan siratan rasa. Timbangan berat sebelah merupakan keputusan yang tidak adil atau berpihak kepada salah satu pihak saja. Verbal 1 Signifier : Signified : Judul (Heading) Denotatif : Sebuah headline infografis yang di tulis menggunakan 48 huruf kapital Konotatif : Judul ini menggunakan tanda tanya yang mengartikan suatu pertanyaan dari para pekerja karna ada pasal Perppu yang kontorvesial dan tidak sesuai Terdapat tanda verbal berupa teks yang menjadi judul atau heading pada infografis tersebut, tampak dengan ukuran besar dan tebal. Selanjutnya, analisis tanda Bahasa tingkat kedua konotatif terkait dengan pertanyaan "Pekerja bisa apa?" muncul sebagai pertanyaan mengenai kemampuan yang dapat dilakukan oleh pekerja dalam konteks kontroversialnya Perppu Cipta Kerja. Verbal 2 Signifier : Signified : Menampilkan sebuat teks verbal ini enam poin kontrovesial di Perppu Cipta kerja yang menjabarkan poin-poin pasal Perppu cipta kerja yang kontroversial Denotatif : Kalimat ini tertulis di bagian bawah judul Konotatif : Kalimat ini lah menjabarkan enam poin yang kontrovesial dalam Perppu cipta kerja Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, poin-poim tersebut bertujuan menjelaskan kontroversialitas keenam poin dalam Perppu Cipta Kerja. Enam poin tersebut dianggap 49 kontroversial karena menyebabkan perdebatan dan ketidaksetujuan di kalangan masyarakat atau pemangku kepentingan Verbal 3 Signifier : Signified : Sumber Berita Denotatif : Sumber berita berasal dari Kumparan, data yang di olah oleh Baiquni, Grafis yang dibuat oleh Fatah, dan telah di lakukan sumber riset oleh kumparan. Konotatif : Agar memudahkan para pembaca mengetahui oleh siap data di oleh dan Dimana berita tersebut di publish Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, Mencantumkan sumber memberdayakan pembaca atau pemirsa untuk menyelidiki lebih lanjut jika mereka tertarik atau ragu tentang informasi yang disampaikan. Ini menciptakan masyarakat yang lebih kritis dan berpengetahuan. Jadi, setelah menganalisis berita infografis yang disajikan Berita infografis ini merinci dan mengilustrasikan pasal-pasal Perppu yang menimbulkan kontroversi di kalangan pekerja. Istilah "kontroversial" mencerminkan perbedaan pendapat yang tajam di antara berbagai pihak terkait kebijakan tersebut. Infografis ini secara visual memperjelas alasan ketegangan, berita infografis ini menyoroti aksi demonstrasi para pekerja yang menentang keberlakuan Perppu tersebut, Berita infografis ini secara rinci menguraikan pasal-pasal Perppu yang menjadi pusat kontroversi bagi para pekerja. Penggunaan istilah "kontroversial" 50 merujuk pada aspek kebijakan yang menyebabkan perbedaan pandangan tajam di kalangan berbagai pihak. Infografis Isi berita berita infografis ini secara visual menggambarkan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para pekerja sebagai bentuk penolakan terhadap Perppu tersebut. Dengan judul "Pekerja Bisa Apa?" mencerminkan pertanyaan yang muncul mengenai opsi dan langkah yang dapat diambil oleh para pekerja dalam menghadapi Perppu yang dianggap kontroversial dan tidak adil bagi mereka. Gambar 4 .2 Berita Infografis tentang Adu Kuat Ganjar vs Puan dalam Survei Capres (10 Jan 2023) 51 Tabel 4. 2 Analisis Visual dan Verbal dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Adu Kuat Ganjar vs Puan dalam Survei Capres Visual 1 Signifier : Signified : Menampilkan Foto Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang dipegang oleh tangan Denotatif : Foto Ganjar dan Puan yang di pegang oleh tangan Konotasi : Foto keduanya ini digambarkan sebagai kandidat Capres 2024 dari partai PDIP Dari paparan di atas, peneliti simpulkan tanda visual tingkat Bahasa pertama denotatif yang mencakup para kandidat calon presiden (capres) dari Partai PDIP yang dipegang dengan tangan. dalam Konteks KBBI, tangan diartikan sebagai kekuasaan, pengaruh, atau perintah, seperti dalam frasa "kekuasaan pemerintah ada di tangan rakyat." Selanjutnya, analisis bahasa tingkat kedua dengan pendekatan konotatif menunjukkan bahwa penyandingan foto bertujuan untuk menyoroti dua kandidat terbaik yang kemungkinan besar akan diusung sebagai calon presiden dari Partai PDIP. Hal ini menciptakan dimensi perbandingan yang lebih mendalam, membantu pembaca untuk memahami dinamika internal dan pertimbangan dalam menentukan calon terbaik dari partai tersebut. tetapi juga membuka ruang pemahaman yang lebih dalam terkait dengan dinamika politik dan pertarungan internal dalam pemilihan calon presiden dari Partai PDIP. 52 Verbal 1 Signifier : Signified : Menampilkan sebuah teks verbal Adu kuat Ganjar Vs Puan semua huruf berbentuk kapital Denotatif : Judul (Headline) Konotatif : Headline ditulis di bagian atas berita menggunakan huruf kapital dan tebal Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tanda bahasa tingkat pertama denotatif pada teks "Adu Kuat Ganjar Vs Puan" merupakan judul atau headline pada berita infografis tersebut. Selanjutnya, analisis tanda bahasa tingkat kedua konotatif penggunaan warna putih sering dikonotasikan dengan kebersihan dan transparansi. Dalam politik, terutama di saat-saat yang memerlukan integritas dan kejelasan, penggunaan warna putih dapat mencerminkan niat untuk menunjukkan kejujuran, dan transparansi. Verbal 2 Signifier : 53 Signified : Menampilkan hasil survei dari bebagai Lembaga Denotatif : Hasil Survey dari berbagai Lembaga Konotatif : Hasil survey dari beberapa Lembaga yang rajin meneropong efektabilitas mereka. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Terdapat tanda berupa teks, yaitu hasil survei, yang merupakan isi dari berita infografis tersebut. terdapat tanda berupa teks dalam bentuk hasil survei, yang menjadi inti dari berita infografis tersebut. Analisis bahasa tingkat kedua dengan pendekatan konotatif terhadap hasil survei menunjukkan bahwa Ganjar diwakili oleh warna kuning, sedangkan Puan diwakili oleh warna merah. Perbedaan ini dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam melihat hasil survei dan menentukan siapa yang mendominasi. Dalam Konteks KBBI, survei diartikan sebagai teknik riset dengan memberikan batas yang jelas atas data tersebut.Hasil survei menunjukkan bahwa warna kuning unggul dibandingkan warna merah, yang secara simbolis mengindikasikan bahwa Ganjar dianggap lebih unggul berdasarkan parameter survei tersebut. Warna kuning yang lebih dominan menciptakan persepsi bahwa Ganjar merupakan kandidat yang lebih diunggulkan. Evaluasi ini didasarkan pada data konkret dari hasil survei, menjadikan Ganjar dinilai oleh banyak pihak sebagai kandidat terkuat untuk menjadi calon presiden pada tahun 2024. 54 /Verbal 3 Signifier : Signified : Sumber Berita Denotatif : Sumber berita berasal dari Kumparan yang di olah data oleh Andrian dan berita infografis dibuat oleh Amedea Fadiani dan survei dirilis pada JuliDesember 2022 Konotasi : Agar para pembaca mengetahui oleh siapa, dimana berita tersebut diterbitkan dan kapan hasil survei sudah di rilis pada tanggal yang tertera. Berdasarkan pemaparan data di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda berupa teks yaitu hasil sumber berita yang terletak dibagian bawah berita infografis tersebut, selanjutnya analisis Bahasa tingkat kedua konotatif terhadap sumber berita merupakan penjelasan dari mana berita tersebut oleh siapa berita tersebut dibuat dan sejak kapan hasil survey tersebut di terbitkan ini semua untuk membutikan bagaimana kredibilitas dan fakta konkret yang dapat di percaya oleh pembaca dari berita infografis tersebut. Jadi, setelah menganalisis berita infografis yang disajikan, terdapat foto Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang disertakan dengan tujuan meningkatkan kredibilitas berita. Penampilan foto ini bukan hanya sekadar elemen visual, tetapi juga memberikan kesan bahwa pemberitaan tersebut didukung oleh fakta yang konkret dan dapat dipercaya. Penggunaan foto tersebut bertujuan untuk memberikan dimensi lebih dalam pada informasi yang disampaikan. 55 Selain itu, hasil survei yang dicantumkan dalam berita tersebut bertindak sebagai pijakan data dan fakta yang mendukung inti dari informasi yang disajikan. Dengan menyertakan hasil survei, pembaca diberikan dasar yang lebih kuat untuk memahami dan menerima isu yang dibahas dalam berita tersebut. Tak kalah pentingnya, mencantumkan sumber berita dalam pemberitaan adalah langkah yang mendukung prinsip-prinsip etika jurnalistik. Etika ini, antara lain, menegaskan kebutuhan akan kejujuran dalam menyampaikan fakta kepada publik. Dengan mencantumkan sumber berita, media tidak hanya menunjukkan transparansi, tetapi juga memberikan penghargaan pada kepentingan masyarakat untuk memiliki informasi yang dapat dipercaya dan diverifikasi. Gambar 4.3 Berita Infografis tentang Banyak SKPD Absen, Rapat ERP di DPRD DKI Terpaksa Diskors ( 16 Januari 2023) 56 Tabel 4. 3 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Banyak SKPD Aben, Rapat ERP di DPRD DKI Terpaksa Diskors. Visual 1 Signifier : Signified : Titik Jalan Denotatif : 25 Titik jalan Jakarta yang di rencanakan Konotatif : Titjk ruas jalan Jakarta yang akan di rencanakan untuk penetapan sistem ERP ( Electronic road pricing) Berdasarkan pemaparan data di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa tingkat pertama berupa 25 titik jalan yang ada di Jakarta, selanjutnya analisis bahasa tingkat kedua 25 titik jalan ini akan di terapkan ERP, yang dimaksud dengan ERP ialah ERP atau Electronic Road Pricing adalah suatu sistem penagihan tol jalan yang menggunakan teknologi elektronik untuk mengenakan biaya berdasarkan penggunaan jalan. Sistem ini dirancang untuk mengelola lalu lintas di area perkotaan atau tertentu dengan cara mengatur biaya tol berdasarkan waktu, tempat, atau kondisi lalu lintas. 57 Verbal 1 Signifier : Signified : Judul berita Jalan Di Jakarta Bakal Berbayar Denotasi : Judul berita infografis yang ditulis menggunakan huruf verbal dan di cetak serta menggunakan warna yang menyala Konotasi : Judul berita infografis ini dirancang dengan menggunakan huruf verbal yang mencolok dan dicetak dengan warna yang menyala untuk menonjolkan pesan utama, yaitu "Jalan Di Jakarta Bakal Berbayar" Berdasarkan pemamaparan data di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu judul berita Jalan Di Jakarta Bakal Berbayar,yang ditulis menggunakan huruf yang mencolok, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua konotatif tentang judul tersebut ialah di tulis sedemikian rupa untuk sehingga menciptakan daya tarik visual dan memastikan bahwa informasi tentang rencana pemberlakuan pembayaran untuk penggunaan jalan di Jakarta disampaikan dengan jelas dan mencolok kepada pembaca. Verbal 2 Signifier: Signified : Lead berita atau teras berita berfungsi membangkitkan minat pembaca terhadap pemberitaan yang disampaikan 58 Denotatif : Pemprov DKI Berencana menerapkan Electronic road pricing. Tarifnya mulai Rp 5 ribu hingga Rp 19 ribu. Konotatif : Kalimat tersebut mengindikasikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki rencana untuk menerapkan Electronic Road Pricing (ERP), suatu sistem penagihan tol jalan yang menggunakan teknologi elektronik. Dalam konteks ini, tarif yang akan dikenakan untuk menggunakan jalan-jalan tertentu di Jakarta akan bervariasi, dimulai dari Rp 5 ribu hingga mencapai Rp 19 ribu. Berdasarkan pemaparan data di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif lead berita Pemprov DKI Berencana menerapkan Electronic road pricing. Tarifnya mulai Rp 5 ribu hingga Rp 19 ribu. Selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua konotatif, Penerapan ERP merupakan strategi yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk mengelola lalu lintas dan merespons masalah kemacetan. Dengan menerapkan tarif yang berbeda-beda, pemerintah berharap dapat mengatur jumlah kendaraan yang melintas pada waktu-waktu tertentu atau di lokasi tertentu. Penggunaan tarif berkisar dari Rp 5 ribu hingga Rp 19 ribu menunjukkan bahwa biaya yang akan dikenakan tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi atau jam tertentu. Jumlah yang lebih tinggi mungkin berlaku untuk kondisi atau waktu tertentu yang dianggap lebih sibuk atau untuk akses ke area tertentu yang memerlukan pengelolaan lalu lintas yang lebih cermat. 59 Penanda Verbal 3 Signifier : Signified : Sumber berita Denotatif : sumber berita berasal dari Kumparan, data di olah oleh Baiquni, Grafis oleh Fatah dan sumber dari Draft Rapeda DKI Konotatif : mencantumkan sumber berita sangat penting dalam jurnalisme dan penyampaian informasi. Berdasarkan pemaparan data di atas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif sumber berita, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua konotatif untuk kredbilitas suatu berita Mencantumkan sumber berita dapat meningkatkan kredibilitas suatu berita. Ini memberikan pembaca, pendengar, atau pemirsa keyakinan bahwa informasi yang disampaikan didukung oleh sumber yang dapat dipercaya. Jadi setelah menganalisis berita infografis yang disajikan, Penggunaan judul yang dimuat sedemikian rupa untuk menarik perhatian pembaca di dalam berita infografis tersebut terdapat tanda berupa 25 titik jalan yang ada di Jakarta, selanjutnya analisis bahasa tingkat kedua 25 titik jalan ini akan di terapkan ERP, yang dimaksud dengan ERP ialah ERP atau Electronic Road Pricing adalah suatu sistem penagihan tol jalan yang menggunakan teknologi elektronik untuk mengenakan biaya berdasarkan penggunaan jalan. Dan disertakan sumber berita yang digunakan sebagai kredibilitas berita infografis tersebut. 60 Gambar 4.4 Berita Infografis tentang Buntut kericuhan di PT GNI, Polisi Periksa 6 TKA (18 Januari 2023) Tabel 4. 4 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Buntut Kericuhan di PT GNI, Polisi periksa 6 TKA Visual 1 Signifier : 61 Signified : Kronologi kejadian Denotatif : Dalam berita infografis ini digambarkan kronologi kejadiaan beserta ilustrasi dari kejadian tersebut. Konotatif : kejadian yang di jelaskan menggunakan ilustrasi dapat memudahkan para pembacawa untuk memahami peristiwa secara lebih jelas. Dengan menunjukkan waktu dan urutan kejadian, informasi dapat disampaikan dengan lebih terstruktur dan mudah dipahami. Berdasarkan pemaparan data di atas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu kronologi kejadian, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua yaitu kronologi kejadian di ilustrasikan agar menghidupkan cerita visualisasi kronologi seperti grafik atau diagram waktu dapat membuat pemberitaan menjadi lebih menarik dan dinamis sehingga dapat membuat para pembawa lebih mudah terlibat dengan konten yang disajikan. Verbal 1 Signifier : Signified : Judul berita Sampai Bikin TKA Tewas Denotatif : Judul berita di tulis tebal dan menggunakan huruf kapital ditekankan di TKA TEWAS menggunakan warna kuning Konotatif : Warna memiliki kekuatan untuk membangkitkan perasaan dan menarik perhatian, dan warna kuning khususnya dapat dikaitkan dengan beberapa konsep seperti peringatan, keceriaan, 62 dan kehati-hatian. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan warna dalam konteks media dan pemberitaan harus dilakukan dengan bijak dan etis. Berdasarkan pemaparan data atas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda verbal Bahasa Tingkat pertama denotatif judul berita yang di tekankan dengan warna kuning, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua konotatif Warna kuning dapat menarik perhatian pembaca dengan cepat. Ini dapat menjadi strategi yang efektif untuk membuat judul berita menjadi lebih mencolok di antara berbagai informasi lainnya. Verbal 2 Signifier : Signified : Lead berita Denotatif : Ini kronologi kerusuhan di PT GNI Morowali Utara yang libatkan pekerja lokal dan TKA Konotatif : Lead berita sering kali di jadikan untuk menarik perhatian para pembaca dan memberikan informasi dasar tentang topik utama berita. Berdasarkan pemaparan data diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu sebuah lead berita, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua konotatif Lead berita dirancang untuk merangkum pokok-pokok berita yang paling penting dan menangkap perhatian pembaca sejak awal. Sebuah lead berita biasanya mencakup unsur-unsur penting seperti siapa, apa, 63 kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Verbal 3 Signifier : Signified : Sumber berita Denotasi : Sumber berita dari Kumparan, olah data oleh Vosa dan grafis oleh Nuril Fikriyah Konotasi : Mencantumkan sumber berita juga berfungsi sebagai Langkah preventif untuk mencegah plagiarisme Berdasarkan pemaparan data diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu sebuah sumber berita, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua konotasi mencantumkan sumber berita juga berfungsi sebagai Langkah preventif untuk mencegah plagiarisme Jadi setelah menganalisisi berita infografis ini dapat peneliti simpulkan bahwa penggambaran ilustrasi kronologi jadian di perlukan untuk membuat pengaruh yang signifikan terhadap cara informasi disampaikan dan diterima oleh pembaca atau pemirsa. Selain itu juga Ilustrasi kronologi membantu menghindari kesalahpahaman karena menyajikan informasi secara kronologis. Hal ini meminimalkan risiko interpretasi yang salah atau keliru mengenai urutan peristiwa. Penggunaan warna merah yang mendominasi berita memilki makna konotatif Merah adalah warna yang mencolok dan menarik perhatian dengan cepat. Dalam konteks berita kericuhan, penggunaan warna merah dapat dimaksudkan 64 untuk memperingatkan pembaca atau penonton tentang situasi yang sedang berlangsung dan memberikan kesan urgensi. Gambar 4.5 Berita Infografis tentang Yang Perlu Diketahui Sejauh Ini dari Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs (23 Januari 2023) Tabel 4. 5 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis Yang Perlu Diketahui Sejauh Ini dar Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs. Visual 1 Signifier : Signified : Foto pelaku, ilustrasi korban, beserta nama , serta cara pelaku membunuh para korban. Denotatif : Tanda 📌 dan benang merah merupakan korban yang 65 di bunuh oleh wowon Cs benang merah merupakan hubungan antara korban dan para pelaku Konotatif : 3 orang pelaku yaitu Wowon sebagai otak dari kasus pembunuhan Solihin dan Dede Sebagai Kaki tangan dari pelaku, para istri, anak, TKW dan Mertua juga ikut menjadi korban dalam kasus pembunuhan berantai ini. Berdasarkan pemaparan data diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat tanda Visual Tingkat pertama denotatif yaitu sebuah kronolig kejadian, selanjutnya analisis Visual Tingkat kedua Dalam konteks kasus pembunuhan, istilah "📌 dan benang merah" bisa merujuk pada upaya untuk mengaitkan atau mengidentifikasi koneksi atau hubungan antara berbagai elemen atau bukti dalam kasus tersebut. Dalam konteks investigasi kriminal, mencari "benang merah" berarti mencoba menemukan pola atau hubungan yang konsisten di antara berbagai elemen bukti, saksi, atau peristiwa. Wowon si pelaku memiliki 6 orang istri, 3 di antaranya menjadi korban pemubunuhan berantai yaitu Wiwin ( dicekik sampai mati), Halimah (ibu dari Ai Maemunah, dicekik sampai mati), Ai Maemunah ( diracun sampai mati), total dari kasus pembunuhan berantai 9 orang tewas mereka adalah : Korban di Bekasi 1. Ai Maemunah ( 40) (istri sirih wowon, diracun) 2. Ridwan (anak Tiri Wowon, diracun) 3. Riswandi (anak Tiri Wowon, diracun) Korban di Cianjur 1. Noneng (mertua wowon cara mati belum diketahui) 2. Wiwin (anak Noneng, dibunuh di dorong ke laut) 3. Bayu (anak Wowon, cara mati belum diketahui) 66 4. Faridah ( TKW, dibunuh dicekik) 5. Halimah (istri siri Wowon, istri sirih Wowon) Korban di Garut 1. Siti (TKW, dibunuh didorong ke laut) Verbal 1 Signifier : Signified : Judul Berita Denotatif : Judul Berita WOWON CS THE SERIAL KILLER Konotatif : Judul berita ditulis dengan menggunakan huruf Kapital The Serial Killer diwarnai dengan warna kuning, serta ada beberapa tanda merah di atas N dan S Berdasarkan pemaparan data diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu sebuah Judul berita, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua konotasi Judul berita ditulis dengan menggunakan huruf Kapital The Serial Killer diwarnai dengan warna kuning dan tanda bercak merah yang sering diartikan sebagai darah dalam kasus pembunuhan, Warna merah dapat digunakan untuk menyoroti fakta-fakta kunci atau poin utama dalam berita, membantu pembaca fokus pada informasi yang dianggap paling penting. Verbal 2 Signifier : 67 Signified : Lead berita Denotatif : Lead berita disini menjelaskan tentang Dimana, kapan dan bagaimana motif pembunahan dalam kasus ini. Konotatif : Lead berita berfungsi sebagai pintu gerbang utama untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan informasi kunci tentang apa yang terjadi dalam berita tersebut. Digambarkan di lead berita ini telah terjadi kasus pembunuhan hingga kasus keracunan sekeluarga pada kamis (12/1) yang dilakukan oleh Wowon Cs. Korbannya tersebat di Bekasi, Cianjur, hingga Garut Berdasarkan pemaparan data diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu Lead berita, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua konotasi Lead berita menjelaskan tentang bagaimana, siapa, Dimana, dan kapan. Lead berita ini dibuat secara menarik dan jelas serta mengandung keteganggan untuk menarik perhatian pembaca. Verbal 3 Signifier : Signfied : sumber berita Denotatif : Sumber berita Olah data oleh Aditya Adrian dan Grafis oleh Dinda Faradiba Konotatif : Kegunaan Olah data dan grafik yaitu Visualisasi Informasi data Journalism sering kali melibatkan pembuatan grafik, diagram, atau peta untuk membantu pembaca memahami informasi secara visual, ini dapat membuat lebih mudah dimengerti dan diingat. 68 Berdasarkan pemaparan data diatas dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu sumber berita, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua konotasi, sumber berita digunakan untuk mengatasi informasi kompleks Dalam konteks kasus pembunuhan, istilah "📌 dan benang merah" merujuk pada upaya mengaitkan atau mengidentifikasi koneksi antara elemen atau bukti dalam kasus. Dalam investigasi kriminal, "benang merah" berarti menemukan pola atau hubungan yang konsisten di antara elemen bukti, saksi, atau peristiwa. Pada kasus pembunuhan berantai yang melibatkan Wowon, seorang pria dengan 6 istri, terdapat 9 korban tewas, termasuk racun, dicekik, atau dibunuh dan didorong ke laut. Berita dengan judul "The Serial Killer" menyoroti kasus ini dengan huruf kapital, diwarnai kuning, dan tanda bercak merah yang sering diartikan sebagai darah dalam kasus pembunuhan. Penggunaan warna merah bertujuan untuk menyoroti fakta-fakta kunci atau poin utama, membantu pembaca fokus pada informasi yang dianggap penting. Lead berita tersebut dirancang untuk menarik perhatian pembaca dengan gaya penulisan yang menarik dan jelas, mengandung unsur ketegangan untuk meningkatkan minat pembaca. penggunaan sumber berita untuk mengatasi informasi kompleks. Melalui olah data dan analisis, wartawan dapat menyajikan informasi dengan tingkat transparansi yang tinggi, membantu pembaca memahami dengan lebih baik isu-isu kompleks dan mendalam yang terkait dengan kasus pembunuhan tersebut. 69 Gambar 4.6 Berita Infografis tentang 3 Pejabat KPK yang tak setuju penyidikan formula E „Disingkirkan‟( 3 April 2023) Tabel 4. 6 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang 3 pejabat KPK yang tak setuju penyidikan Formula E „Disingkirkan‟ Visual 1 Signifier : Signified : Foto 3 Pejabat KPK Denotasi : Foto 3 pejabat KPK yang diduga disingkirkan karna tak sepakat tentang penyidikan kasus Formula E 70 Konotasi : 3 foto ini merupakan Brigjen Endar Priantoro (Direktur Penyidikan), Irjen Karyoto ( Deputi Penindakan dan Eksekusi), dan Fitroh Rohcahyanto(Direktur Penuntutan). Mereka diduga „disingkirkan‟ karena menghalangi penyidikan formula E, Formula E Merupakan ajang kejuaraan olahraga otomotif kursi Tunggal yang menggunakan mobil listrik. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat tanda visual, yaitu tiga foto para pejabat KPK yang diduga disingkirkan. Analisis tanda bahasa tingkat pertama, yang bersifat denotatif, menunjukkan bahwa terdapat tiga foto pejabat yang ditampilkan. Selanjutnya, analisis bahasa tingkat kedua, yang bersifat konotatif, mengindikasikan bahwa ketiga pejabat tersebut diduga disingkirkan karena ketidaksetujuan mereka dan upaya menghalangi penyidikan Formula E. Dalam berita infografis tersebut, penempatan foto ketiga pejabat bertujuan memberikan dimensi visual dalam pemberitaan. Penggunaan foto tersebut juga memiliki fungsi sebagai bahan identifikasi, membantu pembaca mengidentifikasi individu yang sedang dibicarakan. Verbal 1 Signifier : Signified : Judul berita infografis yang di cetak tebal serta menggunakan huruf verbal Denotasi : Judul (Headline) 71 Konotasi : Judul atau Headline ditulis di bagian atas berita menggunakan huruf verbal dan dicetak tebal Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa tingkat pertama denotative, terhadap teks 3 Pejabat „disingk irkan‟ merupakan judul atau headline dari berita infografis tersebut. Selanjutnya analisis tanda Bahasa tingkat kedua konotatif terhadap teks tersebut untuk membuat branding dan identitas media gaya tertentu dalam penyajian judul dapat menjadi bagian dari identitas visual suatu media dan dapat memberikan gambaran singkat dan memadai tentang isi berita. Verbal 2 Signifier : Signfied : Lead atau teras berita Denotasi : Lead atau teras berita yaitu bagian awal berita yang menjelaskan 4 unsur utama yaitu “ apa, di mana, kapan, dan siapa” Konotasi : Mengacu pada tiga pejabat dengan posisi atau peran penting dalam struktur organisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Adanya dugaan bahwa alasan di balik pengunduran diri atau pemecatan mereka terkait dengan ketidaksepakatan terhadap penyidikan terkait Formula E. 72 Berdasarkan pemaparan hasil diatas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa verbal tingkat pertama denotatif yaitu lead berita, selanjutnya terdapat tanda Bahasa tingkat kedua konotatif lead berita digunakan untuk merangkum informasi utama, gambaran umum dari isi berita tersebut, lead menjawab pertanyaan dasar jurnalistik “ siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana” untuk memberikan kerangka dasar untuk pemahaman pembaca. Verbal 3 Signifier : Signified : Sumber berita Denotasi : Sumber berita berasal dari Kumparan yang di olah data oleh Baiguni dan Grafis oleh Fatah Konotasi : Agar para pembaca mengetahui oleh siapa bagaimana berita tersebut dan di mana berita tersebut di terbitkan. Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa tingkat pertama denotatif yaitu sumber berita yang terletak di bagian bawah berita. Selanjutnya analisis Bahasa tingkat kedua yaitu konotatif sumber berita di tulis untuk memvalidasi suatu informasi yang disajikan dalam berita, dengan menyertakan pernyataan dari sumber-sumber yang terpercaya, yang membuktikan bahwa informasi tersebut telah diverifikasi dan diambil dari sumber yang sah. 73 Dari hasil analisis gambar kelima, peneliti dapat menyimpulkan bahwa menyertakan foto, nama, dan jabatan dalam sebuah berita memiliki manfaat yang signifikan. Foto tidak hanya memberikan representasi visual yang konkret dari individu yang terlibat dalam peristiwa, tetapi juga membantu pembaca mengidentifikasi tokoh atau subjek utama berita. Selain itu, informasi tentang jabatan seseorang dapat meningkatkan pemahaman pembaca terkait posisi dan tanggung jawab yang dimilikinya dalam konteks berita. Hal ini membantu membentuk perspektif pembaca dan memberikan wawasan tambahan terkait kredibilitas atau otoritas seseorang dalam suatu bidang atau topik tertentu. Pentingnya lead berita juga tidak dapat diabaikan, karena fungsinya dalam memudahkan pemahaman unsur 5W+1H dalam suatu berita. Lead berita memberikan gambaran singkat dan jelas mengenai siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana suatu peristiwa terjadi, sehingga mempermudah pembaca untuk dengan cepat memahami esensi dari berita tersebut. Sumber berita juga memegang peran sentral dalam menjamin keakuratan informasi. Dengan menyertakan sumber yang dapat dipercaya, berita menjadi lebih dapat dipertanggungjawabkan karena pembaca dapat yakin bahwa informasi tersebut telah melalui proses verifikasi dan berasal dari sumber yang sah. Dengan demikian, kombinasi antara foto, nama, dan jabatan dalam sebuah berita, bersama dengan lead berita yang efektif dan sumber yang kredibel, menciptakan kerangka informasi yang komprehensif dan dapat dipercaya bagi pembaca. 74 Gambar 4.7 Berita Infografis tentang Isu Jokowi Endorse Koalisi Besar Untuk Dukung Prabowo Capres Menghangat( 4 April 2023) Tabel 4. 7Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Isu Jokowi Endorse Koalisi Besar Untuk Dukung Prabowo Capres Menghangat. Visual 1 Signifier : Signfied : Narasi dan foto Bapak Jokowi Denotasi : Foto bapak Jokowi dan narasi dari beliau “Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai” Konotasi : Dalam pernyataannya ini bapak Jokowi memberikan 75 persetujuan atau menyetujui terkait isu koalisi besar. Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa tingkat pertama denotatif yaitu Foto bapak Jokowi dan Narasi dari beliau, Selanjutnya analisis Bahasa tingkat kedua yaitu konotatif, pernyataan ini bisa diartikan sebagai sikap netral atau terbuka dari Presiden Jokowi terhadap kemungkinan adanya koalisi besar yang melibatkan berbagai partai politik untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Dia juga menyatakan bahwa keputusan tersebut terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai Visual 2 Signifier : Signified : Gambar dari berbagai Partai Denotatif : Gambar logo dari berbagai Partai Yaitu dari Koalisi Indonesia Bersatu, partai Golkar (85 Kursi), PAN (44 Kursi), PPP (19 Kursi). Sedangkan dari Koalisi kebangkitan Indonesia Raya Gerindra (78 Kursi) dan PKB (48 Kursi) jadi total seluruhnya 284 kursi Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa tingkat pertama denotatif yaitu Gambaran dari beberapa Partai, Selanjutnya analisis Bahasa tingkat kedua yaitu konotatif menyebutkan jumlah kursi dari beberapa partai politik yang tergabung dalam dua koalisi yang berbeda, yaitu 76 Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Verbal 1 Signifier : Signified : Judul Berita Denotatif : Judul berita infografis ini ialah Wacana Koalisi Besar Konotatif : Judul berita Berita Infografis ini adalah Wacana Koalisi besar yang dalam artian Wacana merujuk pada segala bentuk pembicaraan atau komunikasi yang terjadi dalam suatu konteks tertentu. Wacana tidak hanya melibatkan kata-kata itu sendiri, tetapi juga konteks, struktur, dan fungsi dari komunikasi tersebut Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa tingkat pertama denotatif yaitu Judul berita. Selanjutnya analisis Bahasa tingkat kedua yaitu konotatif Wacana koalisi besar merujuk pada pembahasan atau percakapan mengenai kemungkinan terbentuknya koalisi politik yang melibatkan sejumlah besar partai politik atau kelompok politik dalam sebuah negara. Verbal 2 Signifier : Signified : Sumber Berita Denotatif : Sumber berita dari Reportase Kumpuran, Olah data oleh Baiquni, grafis oleh Hodrn, Data per 4 april 77 Konotatif : Sumber berita digunakan sebagai pencegahan penyebaran Hoaks Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa tingkat pertama denotatif yaitu sumber berita. Selanjutnya analisis Bahasa tingkat kedua yaitu konotatif, sumber berita digunakan untuk mencegah penyegah penyebaran Hoaks, dengan mencantumkan sumber berita, pembaca lebih cendurung memiliki kepercayaan pada informasi yang disampaikan. Ini dapat membantu mencegah penyebaran berita palsu atau hoaks, karna pembaca dapat melacak Kembali ke sumber yang dapat dipercaya. Dari hasil penelitian gambar ketujuh, dapat peneliti simpulkan bahwa pernyataan yang mencakup foto Bapak Jokowi dan narasinya menunjukkan sikap netral atau terbuka Presiden Jokowi terhadap kemungkinan terbentuknya koalisi besar yang melibatkan berbagai partai politik untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Presiden menyatakan bahwa keputusan tersebut berada di tangan ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Pernyataan ini sejalan dengan pembahasan wacana koalisi besar, yang merujuk pada percakapan atau pembahasan mengenai kemungkinan terbentuknya koalisi politik melibatkan sejumlah besar partai politik atau kelompok politik dalam sebuah negara. Penting untuk mencantumkan sumber berita dalam konteks ini sebagai langkah untuk mencegah penyebaran berita hoaks dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap informasi yang disampaikan. 78 Gambar 4.8 Berita Infografis Tentang Arcturus Bikin Kasus Covid-19 di India Naik 30 Kali Lipat, Kematian Naik 20 Kali (17 April 2023) Tabel 4. 8 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang Arcturus Bikin Kasus COVID-19 di India Naik 30 Kali lipat, Kematian Naik 20 Kali. Visual 1 Signifier : Signified : Macam-macam Penyakit yang dilambangkan dengan 🦠 Denotatif : Ciri-ciri penyakit yang disebabkan oleh Virus Arcturus Konotatif : 🦠 Tanda ini sering kali di lambangkan sebagai 79 Lambang Virus penyakit, penyakit yang di sebabkan oleh virus ini ialah Mata merah, belek meningkat, batuk, sakit kepala, pilek, nyeri otot, sakit tenggorokan dan demam disertai menggigil. Berdasarkan pemamaparan data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat tanda visual Tingkat pertama yaitu denotatif, virus yang dilambangkan dengan 🦠, selanjutnya analisis Tingkat kedua konotatif tanda 🦠 digunakan untuk merepresentasikan virus karna tanda ini menggambarkan struktur dan karakteristk virus yang kecil dan memiliki bentuk menyerupai orgnisme mikroskopis. Verbal 1 Signifier : Signified : Judul Berita Denotasi : Judul berita “Waspada Varian Arcturus” Konotatif : Bagian judul berita Varian Arcturus ditulis menggunakan warna oren, warna oren termasuk dalam kategori warna yang menclok dan menarik perhatian. Ketika pembaca berita melihat tulisan berwana oren secara otomatis akan tertuju pada warna tersebut. 80 Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bawah, terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama yaitu denotatif, pertama yaitu Judul berita, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua dituliskan disitu Waspada, waspada adalah memperhatikan dengan hati-hati atau berada dalam keadaan siaga terhadap kemungkinan bahaya atau ancaman. Verbal 2 Signifier : Signified : Lead berita Denotatif : Lead berita “Muncul Pertama Kali di India. Disebut lebih mudah menular dari varian corona sebelumnya.” Konotatif : Dituliskan pada lead berita bahwa virus ini muncul pertama kali di Negara India dan disebut lebih menular dari varian virus corona yang mulai masuk di Indonesia pada tahun 2020 kemarin. Beradasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama yaitu denotatif sebuah lead berita, selanjutnya konotatif, disini lead berita berfungsi untuk memberikan ringkasan pertanyaan dasar “siapa. Apa. Kapan, Di mana, Mengapa dan Bagaimana” Lead berita infografis ini menjawab pertanyaan tentang di Mana pertama kali Virus ini muncul dan bagaimana bahaya virus ini 81 Verbal 3 Signifier : Signified : Sumber berita Denotatif : Sumber berita dari kumparan, olah Data oleh Baiquni, grafis oleh Hod Susanto, dan Sumber di dapat dari Dinkes DKI Konotatif : Sumber berita dari Dinas Kesehatan Daerah Khusus Ibukota yang menjelaskan tentang Virus Arcturus, menjadi pengingat bagi para Masyarakat. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu sumber berita, selanjutnya tanda Bahasa Tingkat kedua konotatif, sumber berita digunakan untuk memberikan informasi, sumber berita memberikan informasi tentang peristiwa terkini, perkembangan, dan fakta-fakta penting di berbagai bidang, seperti Kesehatan, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Dari hasil penelitian gambar ketujuh, dapat disimpulkan bahwa berita infografis ini bertujuan untuk memberikan peringatan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap penyebaran virus Arcturus. Infografis yang disajikan oleh kumparan mengenai virus Arcturus memberikan gambaran yang komprehensif tentang karakteristik, penyebaran, dan dampak dari virus tersebut. Poin-poin kunci yang dapat diambil dari infografis ini melibatkan gejala-gejala yang disebabkan oleh virus Arcturus tersebut. Dengan menyajikan data dalam format visual, infografis ini tidak hanya memperjelas informasi, tetapi juga memudahkan 82 pemahaman bagi pembaca, sekaligus meningkatkan kesadaran akan risiko yang ditimbulkan oleh virus tersebut. Gambar 4.9 Berita Infografis tentang 5 Larangan di Masjidil Haram Jemaah Haji Wajib Tahu ( 11 juni 2023 ) Tabel 4. 9Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis tentang 5 Larangan di Masjidil Haram, Jemaah Haji Wajib Tahu. Visual 1 Signifier : Signified : Ka‟bah, Para Jemaah Haji, dan larangan kegiatan yang 83 dilakukan di Masjidil Haram Denotatif : Ada 5 larangan kegiataan di berita ini yang pertama Dilarang membuang sampah sembarangan, kedua dilarang berkumpul atau berkerumun, ketiga dilarang merokok, keempat dilarang membentangkan spanduk yang mencirikan kelompok, dan yang terakhir dilarang mengambil barang atau benda tercecer Konotatif : Digambarkan di berita tersebut gambar para Jemaah haji dan ka‟bah agar berita ini memiliki signifikan religious, penggunaan ilustrasi ini dapat membantu menekankan relevansi dan signifikansi dari berita ini Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat analisis Tingkat pertama Denotatif yaitu penggunaan ilustrasi dan larangan yang di lakukan di masjidil haram. Selanjutnya analisis Tingkat kedua yaitu konotatif penggunaan ilustrasi dapat digunakan untuk membantu visualisasi cerita atau laporan dari berita tersebut. Verbal 1 Signifier : Signified : Judul Berita Denotasi : Judul berita ini “5 Larangan Di Masjidil Haram Jemaah Haji Wajib Tahu” Konotasi : 5 larangan Haji di tulis menggunakan warna oren, oren adalah warna yang kuat secara visual dan kontras, yang dapat membantu judul lebih mudah terlihat dan dibaca. 84 Berdasarkan pemaparan data di atas, dapat disumpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu Judul berita, selanjutnya tanda Bahasa Tingkat kedua konotatif penggunaan warna oren dalam penulisan judul untuk menarik perhatian warna oren cendurung menarik perhatian dengan kecerahannya. Penggunaan warna ini dapat membantu judul menjadi menonjol dan membedakan diri dari elemen desain lainnya. Verbal 2 Signifier : Signified : Sumber berita Denotatif : Sumber berita dari Kumparan, olah data oleh Baiquni, Grafis Oleh Dinda Faradiba, Sumber dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Konotatif : Sumber berita 5 larangan resmi dari PPIH Arab Saudi yang berarti sumber ini memiliki kredibilitas yang tinggi Berdasarkan pemaparan data di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu sumber berita, selanjutnya terdapat tanda Bahasa Tingkat kedua konotatif yaitu sumber berita yang kredibilitas berguna sebagai keakuratan Informasi, sumber berita yang kredibel cenderung menyajikan informasi yang lebih akurat dan dapat dipercaya. Dari Gambar ke Sembilan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa berita infografis mengenai "5 Larangan di Masjidil Haram yang Harus Diketahui oleh Jemaah" memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman kepada para Jemaah mengenai 85 larangan-larangan yang tidak diperbolehkan saat berada di Masjidil Haram. Infografis ini secara jelas menyampaikan lima larangan tersebut, diilustrasikan dengan gambar Jemaah dan Ka'bah untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya. Penggunaan ilustrasi tersebut tidak hanya bertujuan untuk memperjelas informasi, tetapi juga membantu menekankan relevansi dan signifikansi dari berita ini. Sumber larangan yang disajikan berasal dari sumber yang jelas dan kredibel, yang menyediakan fakta-fakta dasar dan analisis mendalam tentang peristiwa tersebut. Pendekatan ini membantu pembaca untuk memahami latar belakang dan implikasi dari setiap larangan, meningkatkan pemahaman mereka terhadap konteks yang lebih luas. Gambar 4.10 Berita Infografis Tentang Belanja Iklan Parpol di FB & IG : Golkar Rp 8,4 Miliar, PDIP Rp 74 Juta (13 Juli 2023) 86 Tabel 4. 10 Analisis Tanda Bahasa Verbal dan Visual dan makna denotatif dan konotatif pada berita infografis Belanja Iklan Parpol di FB & IG: Golkar Rp 8,4 Miliar, PDIP Rp 74 Juta. Visual 1 Signifier : Signified : Isi berita Infografis Denotatif : Di dalam isi berita ini di gambarkan Troli, logo FB & IG, serta Foto para Capres dan warna kuning, merah serta biru. Konotatif : Logo Instagram dan Facebook di dalam troli belanja di artikan sebagai kegiatan pembelian ruang iklan oleh partai politik untuk mempromosikan pesan mereka kepeda Masyarakat luas, karna media sosial mempunyai jangkauan global dan memungkinkan partai politik untuk mencapai audiens yang lebih luas. Serta foto para capres seperti Prabowo Subianto yang berasal dari partai golkar yang logo-nya di dominasi menggunakan warna kuning, selanjutnya Ganjar Pranowo berasal dari partai PDIP yang logo-nya di dominasi oleh warna merah dan Foto Anies Baswedan yang berasal dari partai Nasdem yang logo-nya di dominasi dengan warna Biru. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tanda visual Tingkat 1 yaitu Troli, logo FB & IG, serta Foto para Capres dan warna kuning, merah serta biru. Selanjutnya, Tanda visual Tingkat kedua yaitu Partai Golkar lah yang belanja iklan paling 87 besar sedangkan PDIP berada di urutan kedua dan urutan terakhir yaitu partai Nasdem. Verbal 1 Signifier : Signified : Judul Berita Denotasi : Judul Berita tentang Belanja Iklan Jelang Pilpres 2024 Konotasi : Judul berita Belanja Iklan Jelang Pilpres 2024, jelang pilpres 2024 di tekankan menggunakan warna merah, warna merah secara visual dapat memberikan kesan urgensi, pentingnya informasi, atau bahkan menunjukkan keberanian atau dramtisasi. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat peneliti simpulkan, terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama Yaitu Judul berita, selanjutnya analisis Bahasa Tingkat kedua konotatif penggunaan judul yang di tekankan menggunakan warna merah sering digunakan untuk menarik perhatian pembaca dan membuat judul lebih mencolok di antara konten lainnya. Verbal 2 Signifier : Signified : Lead Berita Denotatif : Lead Berita “Relawan sudah bergerak di Facebook dan 88 Instagram. Berikut nilai belanja iklan masing-masing bacapres” Konotatif : Maksud dari lead berita ini menjelaskan bahwa relawan dari masing-masing bacpres sudah mulai bergerak di sosial media seperti Facebook dan Instagram Berdasarkan pemaparan di atas disimpulkan bahwa, terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama denotatif yaitu sebuah lead berita, selanjutnya terdapat tanda bahasa tingkat kedua konotatif lead berita memberikan konteks dan kerangka berita secara singkat. Ini memberikan pemahaman awal kepada pembaca tentang apa yang akan dijelaskan oleh berita infografis. Verbal 3 Signifier : Signified : Sumber berita Denotatif : Sumber berita dari kumpuran pemilpedia, olah data oleh Rinjani, grafis oleh Fatah, Data 4 agustus 2020- 7 juli 2023 Konotatif : Data meta yang di olah kumparan merupakan data yang memiliki kredibilitas yang tinggi Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan terdapat tanda Bahasa Tingkat pertama yaitu denotatif sebuah sumber berita, selanjutnya analisi tanda Bahasa Tingkat kedua yaitu informasi mengenai sumber data ang digunakan untuk Menyusun infografis. Ini dapat memberikan legitmasi dan keandalan pada informasi yang disajikan. 89 Dari analisis gambar ke sepuluh dapat disimpulkan Kesimpulan dari pernyataan tersebut adalah bahwa penggunaan logo Instagram dan Facebook dalam troli belanja diartikan sebagai upaya partai politik dalam memanfaatkan ruang iklan media sosial untuk menyampaikan pesan mereka kepada masyarakat secara luas. Pilihan platform media sosial ini dipandang efektif karena memiliki jangkauan global yang memungkinkan partai politik mencapai audiens yang lebih luas Selain itu, pemilihan warna dominan pada logo calon presiden dari berbagai partai, seperti warna kuning untuk Prabowo Subianto (Partai Golkar), merah untuk Ganjar Pranowo (PDIP), dan biru untuk Anies Baswedan (Partai Nasdem), menunjukkan adanya strategi visual untuk membedakan dan memperkuat identitas partai Penekanan penggunaan warna merah dalam konteks ini ditekankan karena warna merah dianggap memiliki kekuatan visual yang mampu memberikan kesan urgensi, menunjukkan pentingnya informasi, dan bahkan dapat memberikan elemen dramatisasi atau keberanian dalam penyampaian pesan. Terakhir, penekanan pada data meta yang diolah oleh Kumparan sebagai data yang memiliki kredibilitas tinggi menunjukkan pentingnya keandalan informasi yang disampaikan oleh media tersebut. Hal ini memberikan keyakinan kepada pembaca bahwa informasi yang diberikan dapat diandalkan dan dapat dijadikan acuan yang dapat dipertanggung jawabkan. 3. Analisis Menurut Teori Marshall McLuhan Menurut Teori Marshall McLuhan, new media atau media baru adalah hasil perkembangan teknologi komunikasi yang telah memperluas sejarah jangkauan komunikasi manusia. McLuhan 90 menggunakan istilah "media baruüntuk merujuk pada suatu konsep yang sangat mirip dengan yang dimaksudkan saat ini. Dalam analisis teori ini, McLuhan percaya bahwa medium komunikasi memiliki kekuatan untuk membentuk dan memengaruhi cara kita memahami dunia. Dalam konteks ini, infografis sebagai bentuk media visual dianggap sebagai medium yang dapat membentuk persepsi dan pemahaman kita terhadap informasi. Dalam Infografis Kumparan.com menggabungkan elemen elemen visual seperti grafik, diagram, dan teks singkat, memiliki potensi untuk menyampaikan informasi dengan cara yang lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan teks biasa. Dalam konteks infografis, desain, tata letak, dan penggunaan elemen visual memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan. Dalam berits infografis Kumparan.com, yang di mana informasi diungkapkan melalui media yang memperkaya pengalaman pembaca perkembangan media akan menciptakan dunia yang semakin terhubung dan serba cepat. Infografis di platform Kumparan, yang kemungkinan besar dapat diakses oleh audiens yang beragam, dapat menjadi contoh implementasi konsep "The Global Village" dengan menyampaikan informasi yang relevan secara luas. perlu diingat bahwa interpretasi terhadap infografis atau media lainnya juga dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya. Dalam konteks McLuhan, media tidak hanya membentuk cara kita memahami informasi, tetapi juga membentuk cara kita memahami dunia di sekitar kita. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : infografis di Kumparan.com memiliki peran yang krusial dalam menyederhanakan data kompleks melalui penggunaan elemen visual seperti warna, ikon, dan struktur visual. Infografis tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga meningkatkan daya tarik visual pada berita online, memicu minat pembaca untuk berinteraksi dengan konten tersebut. Meskipun memiliki kelebihan dalam menyajikan informasi secara intuitif, kelemahan dari berita infografis adalah keterbatasan ruang dalam penulisan yang memerlukan penjelasan detail. Dalam penelitian dengan menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes dan teori teknologi media Marshall McLuhan, terbukti bahwa desain infografis berperan penting dalam menyajikan informasi kompleks secara lebih mudah dipahami di platform seperti Kumparan.com. Sebagai hasilnya, dapat disimpulkan bahwa desain infografis di Kumparan.com berperan signifikan dalam mereduksi kerumitan data dan meningkatkan daya tarik konten secara keseluruhan. B. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang membangun agar lebih baik lagi kedepannya, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Media Kumparan.com Desain infografis sebaiknya tetap relevan dan bermanfaat dalam jangka waktu yang cukup lama. Sederhanakan Tata letak, hindari kebisingan visual dan terlalu banyak detail. Sederhanakan tata letak sehingga 92 informasi dapat dicerna dengan mudag. Prioritaskan elemen-elemen yang paling penting untuk disorot. desain harus mencerminkan esensi dari informasi yang ingin disampaikan untuk mendukung narasi berita secara keseluruhan. 2. Bagi Masyarakat / Pembaca Jangan lewatkan deskripsi yang menyertai inforgrafis. adang-kadang, informasi lebih lanjut atau penjelasan kontekstual dapat ditemukan di deskripsi yang melengkapi infografis. Pastikan bahwa infografis Kumparan.com menyertakan sumber informasi yang dapat dipercaya. Informasi yang bersumber dari sumber yang jelas akan meningkatkan kepercayaan terhadap konten tersebut. DAFTAR PUSTAKA Area, Universitas Medan, „PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG JUDUL BERITA CLICKBAIT PADA MEDIA KUMPARAN . COM ( Studi Deskriptif Pada Masyarakat Kelurahan Desa Lama Kecamatan Pancur Batu ) SKRIPSI OLEH : HADYNDA WAHYUSUCI FAKULTAS ILMUSOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN ‟, 2021 Artini, „Harapan Dan Tantangan Media Online‟, Jurnal Dewan Pers, 20.November (2019), 41-45 Buku Penelitian Kualitatif Djawad, Alimuddin A., „Pesan, Tanda, Dan Makna Dalam Studi Komunikasi‟, STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 1.1 (2016), 95-101 Dunia, Ensiklopedia, „Determinisme Teknologi‟ Fauzi, Marhamah, „Jurnalisme Di Era Digital‟, JICOMS: Journal of Islamic Communication and Media Studies, 1.1 (2021), 16-37 Gunalan, Sasih, Haryono Haryono, and I Nyoman Miyarta Yasa, „Analisis Pemaknaan Dan Tanda Pada Desain Logo Gp Mandalika Series‟, Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11.1 (2022), 212 Hartati Rismauli, Naeli Umniati, „Jurnal Pendidikan Dan Konseling ‫ م ل ع ي‬٥ ‫ م‬٤ ‫‟ م ل ا م ن سن ل ۡ ِ ل ق ل ٱ ِ ب م ل ع ي ِ ل ٱ ِ ٱ م ل ع‬, Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4 (2022), 1349-58 Ii, B A B, and Landasan Teori, „BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Media Baru (New Media)‟, 2011 Iv, B A B, „Gambaran Umum Perusahaan Kumparan‟, Perpustakaan Universitas Riau, January, 2020, 7 „Jenis-Jenis Infografis‟ „Konvergensi Media‟, 2022 Kumparan.com, „About Us‟, 2023 Lestari, Rani Dwi, „Jurnalisme Digital Dan Etika Jurnalisme Media Sosial (Studi Pada Akun Instagram @Tempodotco Dan @Tribunjogja) (Digital Journalism and the Ethics of Social Media Journalism (Study in the Instagram Account @Tempodotco and @Tribunjogja))‟, Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, 2020 Nur, Emilsyah, „Peran Media Massa Dalam Menghadapi Serbuan Media Online‟, Majalah Ilmiah Semi Populer Komunikasi Massa, 02 (2021), 52 Patriari, Gaya Visual Infografis Sebagai Identitas Harian Kompas Di Era Digital Pandu Lazuardy, and Elda Franzia, „Gaya Visual Infografis Sebagai Identitas Harian Kompas Di Era Digital Infographic Visual Style As Kompas Daily Newpaper‟S Identity in the Digital Era‟, Agung Eko Budi Waspada Jurnal Seni & Reka Rancang, 4.2 (2022), 255-70 Pohan, Puan Samisara, Infografis Sebagai Bentuk Pengemasan Berita Era Jurnalisme Online (Analisis Infografis Tirto . Id), 2020 Rayhan, Tadlaru muhammad, „ANALISIS INFOGRAFIS DAMPAK PANDEMI VIRUS CORONA (COVID-19) TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA PADA PORTAL BERITA KATADATA.CO.ID PERIODE 30 APRIL - 26 JUNI 2020‟, 2016, 1- 23 Rosana, Anita Septiani, „Kemajuan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Industri Media Di Indonesia‟, Gema Eksos, 5.2 (2010), 146-48 Saptodewo, Febrianto, „Desain Infografis Sebagai Penyajian Data Menarik‟, Jurnal Desain, 01.03 (2014), 163-218 Senjaya, Wenny Franciska, „PERAN INFOGRAFIS SEBAGAI PENUNJANG DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA‟, 2.1 (2021), 55-62 Sobur, Alex, „Semiotika Komunikasi‟, p. Op. cit., h. 71 „Teori-Komunikasi-1-Pertemuan-‟ Waluyo, Djoko, „Makna Jurnalisme Dalam Era Digital : Suatu Peluang Dan Transformasi‟, Diakom : Jurnal Media Dan Komunikasi, 1.1 (2018), 33-42 Warman, Ridhotya, „Semiotika Komunikasi‟, p. et al, op. cit. hlm. Lampiran DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Rahma Nur Ridayan Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 30 Oktober 2002 Nim / Prodi : 2020503020 / Jurnalistik Agama : Islam Alamat : JL. Talang Jambe LR. Gotong Royong Gg. Setia Kawan Rt.06 Rw.02 No Telp / Hp : 089616016588 Email : Rahmardyan@gmail.com Jenis Kelamin : Perempuan Nama Orang Tua Ayah : Sofyan Ibu : Faridah Pekerjaan Orang Tua Ayah : Buruh Harian Lepas Ibu : Ibu Rumah Tangga Riwayat Pendidikan SD : SD IT Al-Hanan Palembang SMP : MTS N 1 Palembang SMA : SMK Muhammadiyah 1 Palembang