PEMAHAMAN SENSITIVITAS GENDER PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA ILIR TIMUR II TERHADAP PERNIKAHAN USIA ANAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM KELUARGA ISLAM

Gunawan, Indra (2024) PEMAHAMAN SENSITIVITAS GENDER PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA ILIR TIMUR II TERHADAP PERNIKAHAN USIA ANAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM KELUARGA ISLAM. Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
COVER depan.pdf

Download (120kB)
[img] Text
Absrak...pdf

Download (226kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (481kB) | Request a copy
[img] Text
BAB II....pdf
Restricted to Registered users only

Download (515kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III...pdf
Restricted to Registered users only

Download (439kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV...pdf
Restricted to Registered users only

Download (350kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V...pdf
Restricted to Registered users only

Download (142kB) | Request a copy
[img] Text
Daftar Pustaka...pdf

Download (303kB)

Abstract

Pernikahan Usia Anak masih ramai terjadi pada masyarakat Indonesia, salah satunya terjadi di Kecamatan Ilir Timur II, sebagaimana data yang ditemukan bahwa masih terjadi pernikahan yang terdaftar akan tetapi tidak memenuhi syarat usia pernikahan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk memahami Sensitivitas Gender pegawai Kantor Urusan Agama Ilir Timur II Kota Palembang terhadap Perkawinan Usia Anak, dan memahami sensitivitas gender pegawai Kantor Urusan Agama Ilir Timur II Kota Palembang terhadap Perkawinan Usia Anak dalam kajian Hukum Keluarga Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan normatif-empiris. Hasil penelitian ini Pemahaman Sensitivitas Gender Pihak Pegawai Kantor Urusan Agama Kecamatan Ilir Timur II menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap peran dan identitas gender untuk mencegah ketidakadilan dalam kehidupan rumah tangga. Selain itu, penekanan pada Undang-undang No. 16 Tahun 2019 yang menaikkan batas usia minimum perkawinan perempuan menjadi 19 tahun juga menjadi bagian dari pemahaman sensitivitas gender. Ketidakadilan gender sangat berdampak bagi anak yang menikah dibawah umur, khususnya anak perempuan. Anak perempuan yang menikah dibawah umur pastinya nanti akan putus sekolah lebih awal, lebih mungkin untuk mengalami kesehatan yang buruk karena akan memiliki anak serta perkawinan anak termasuk rentan terjadinya kekerasan pasangan dan kurangnya pengambilan keputusan dalam rumah tangga dan juga akan berdampak dalam lingkungan keluarga. Faktanya masih ditemukan ketidakadilan dalam pembagian peran dimana menimbulkan beban ganda yang dominan dirasakan oleh istri karena masyarakat masih memposisikan laki-laki kaum kelas pertama sedangkan perempuan kaum kelas kedua.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Sensitivitas Gender, Pernikahan Usia Anak, KUA.
Subjects: Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah)
Depositing User: INDRA GUNAWAN 1830101108
Date Deposited: 28 Mar 2024 02:21
Last Modified: 28 Mar 2024 02:21
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/36474

Actions (login required)

View Item View Item