RELEVANSI HIFDZUN NAFS DENGAN HUKUMAN QISHASH (Studi Analisis Penafsiran Ibnu ‘Asyur Dalam Tafsir Al-Tahrir Wa Al-Tanwir)

Tusakdia, Annisaa (2024) RELEVANSI HIFDZUN NAFS DENGAN HUKUMAN QISHASH (Studi Analisis Penafsiran Ibnu ‘Asyur Dalam Tafsir Al-Tahrir Wa Al-Tanwir). Undergraduate Thesis thesis, UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

[img] Text
Skripsi Annisaa Tusakdia (1).pdf

Download (980kB)

Abstract

Hifdzun nafs merupakan syariat Islam yang harus dipenuhi kebutuhannya, demi menghadirkan kemaslahatan (kebaikan) dan meninggalkan kemafsadahan (kerusakan). Ada lima hal yang harus ada pada manusia agar terhindar dari kemafsadahan dan mengacu kepada tujuan syariat, di antaranya adalah hifdzun nafs. Dalam konteks hifdzun nafs ini Allah melegalkan qishash (hukuman yang setimpal) bagi orang yang melakukan tindak pidana pembunuhan. Salah satu mufasir kontemporer yang membahas sekaligus pakar dari tujuan syariat ini adalah Ibnu ‘Asyur ini, penulis berusaha untuk mencari relevansi hifdzun nafs dengan hukum qishash dalam kitab al-Tahrir wa al-Tanwir terhadap Maqashid al-Syariah. Dalam menafsirkan ayat-ayat qishash, prinsip yang dipegang dan menjadikan landasan befikir Ibnu ‘Asyur di dalam kitabnya adalah bertujuan kepada syariat untuk menghadirkan kemaslahatan dan meninggalkan kemafsadahan. Adapun rumusan dari masalah ini adalah bagaimana pandangan Ibnu ‘Asyur terhadap qishash dalam kitab tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir dan bagaimana relevansinya dengan hifdzun nafs dalam penafsiran Ibnu ‘Asyur dalam kitab al-Tahrir wa al-Tanwir. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif, yaitu menggambarkan dan menganalisis permasalahan yang ditemukan. Penelitian kualitatif terdiri dari data primer dan sekunder. Sumber data primer yang penulis gunakan adalah al-Qur’an dan tafsir Ibnu ‘Asyur yang berkaitan dengan ayat-ayat qishash. Sedangkan data sekunder yang digunakan adalah artikel, serta buku-buku penunjang dan segala refrensi yang mendukung pembahasan tersebut. Adapun penelitian ini menggunakan tafsir maudhu’i, yang mana metode ini adalah metode tafsir yang berusaha mencari jawaban al-Qur’an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai tujuan yang satu mengenai suatu judul atau tema tertentu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dilihat dari pemikiran Ibnu ‘Asyur, pemikirannya relavan terhadap qishash sebagai penjagaan jiwa (hifdzun nafs) bahkan dianjurkan untuk melaksakannya. Menurut Ibnu ‘Asyur alasan dibalik hukum qishash ini adalah menghindari dari pertumpahan darah sebagaimana yang telah terjadi pada zaman Jahiliyyah, yang mana mereka saling membunuh jika terjadi tragedi pembunuhan. Kelompok korban menyerbu kelompok pembunuh sampai mereka puas atas pembunuhan yang dilakukan. Kelompok korban juga meminta bantuan kepada kelompok lain, dan kelompok si pelakupun meminta bantuan dikarenakan penyerbuan tersebut. Terjadilah pertumpahan darah yang menghilangkan banyaknya nyawa. Jika tidak ada hukum qishash maka hal ini akan berkelanjutan yang tidak ada habis-habisnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76231 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Date Deposited: 11 Jun 2024 02:37
Last Modified: 11 Jun 2024 02:37
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/36786

Actions (login required)

View Item View Item