TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP WANPRESTASI UPAH PEMBUAT PISAU (STUDI KASUS DI DESA TANJUNG LAUT KABUPATEN OGAN ILIR)

nia, Meli (2024) TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP WANPRESTASI UPAH PEMBUAT PISAU (STUDI KASUS DI DESA TANJUNG LAUT KABUPATEN OGAN ILIR). Undergraduate Thesis thesis, UIN Raden Fatah Palembang.

[img] Text
cover melinia.pdf

Download (90kB)
[img] Text
ABSTRACTmelin.pdf

Download (30kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (211kB) | Request a copy
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (356kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (211kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (542kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (159kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA melin.pdf

Download (161kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Wanprestasi Upah Pembuat pisau (Studi Kasus di Desa Tanjung Laut Kab Ogan Ilir”. Latar belakang skripsi Pemilik usaha yang melakukan wanprestasi karena naik turunnya harga pisau dan benda tajam lainnya maka otomatis adanya pemotongan gaji karyawan dengan catatan alasan naik turunya harga pisau tersebut. Maka dari itu terdapat beberapa rumusan yaitu 1) Bagaimana terjadinya wanprestasi pada upah pembuatan pisau di Desa Tanjung Laut ? dan 2) Bagaimana Tinjauan Hukum Ekonomi Syari’ah terhadap Wanprestasi upah Pembuatan Pisau di Desa Tanjung Laut Kabupaten Ogan Ilir?. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Dengan subjek penelitian yaitu pemilik dan pekerja pembuat pisau di Desa Tanjung Laut Kabupaten Ogan Ilir. Teknik analisis data melalui reduction, display dan verifikasi. Hasil penelitian yaitu 1) Terjadinya Wanprestasi Pada Pengupahan Pembuatan Pisau di Desa Tanjung Laut Kabupaten Ogan Ilir yaitu pada usaha yang dikelola bapak Z melakukan tindakan pemberian upah pembuat pisau setengah dari nilai kesepakatan bersama Wanprestasi diasumsikan sebagai tindakan ingkar janji yang dilakukan dalam perjanjian di atas materai maupun kesepakatan lisan bersama. Pemilik usaha pembuat pisau tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan sebelumnya kepada pekerjanya. 2) Tinjauan hukum ekonomi syariah menjelaskan mengenai upah/ujrah secara tegas Allah SWT mewajibkan seseorang untuk memberikan upah (ujrah) terhadap tenaga seseorang yang telah dipekerjakannya, upah yang diberikan haruslah jelas bentuk dan ukuranya sehingga dalam upah tidak diperbolehkan adanya unsur gharar atau ketidakjelasan, serta upahpun harus diberikan sesegara mungkin dengan sebaik-baiknya diberikan setelah pekerjaan selesai dilakukan sehingga tidak menimbulkan kerugian diantara salah satu pihak.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Default, Wages, Sharia Economic Law
Subjects: 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 340 Hukum > Hukum acara perdata dan pengadilan
300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 300 Ilmu Sosial (Umum)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Mu'amalah)
Depositing User: MELINIA 1930104244
Date Deposited: 06 May 2024 01:22
Last Modified: 06 May 2024 01:22
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/37148

Actions (login required)

View Item View Item