KISAH BERGURUNYA NABI MUSA AS KEPADA NABI KHIDHIR AS (Studi Komparatif Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dan HAMKA)

Karima, Lisa Adati (2023) KISAH BERGURUNYA NABI MUSA AS KEPADA NABI KHIDHIR AS (Studi Komparatif Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dan HAMKA). Undergraduate Thesis thesis, UIN Raden Fatah Palembang.

[img] Slideshow
Lisaadati K. skripsi trbaru.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini diberi judul “KISAH BERGURUNYA NABI MUSA ASbKEPADA NABI KHIDHIR AS (Studi Komparatif Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili Dan HAMKA). Sebagian besar mufasir termasuk juga HAMKA dan Wahbah az-Zuhaili sepakat bahwa yang dimaksud seorang hamba yang berada di pertemuan dua laut tersebut ialah nabi Khidhir as. Namun, terdapat perbedaan antara HAMKA dan Wahbah az-Zuhaili ketika menafsirkan kisah tersebut. Seperti penafsiran bagaimana keadaan nabi Khidhir as. Berangkat dari permasalahan ini penulis ingin melanjutkan penelitian lebih jauh mengenai perbedaan penafsiran dari kedua mufasir di atas, mengenai kisah tersebut. Dari latar belakang masalah di atas maka menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran, persamaan dan perbedaan dari kedua mufasir di atas terkait kisah tersebut. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis lebih jauh apa persamaan dan perbedaan penafsiran dari kedua mufasir terkait kisah tersebut. Penelitian skripsi ini, secara keseluruhan penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Dalam metode pengumpulan data, penulis menggunakan metode kepustakaan (Library Research). Dalam mengolah data tersebut penulis menggunakan pendekatan metode muqaran dengan cara mendeskripsikan pendapat kedua mufasir kemudian menganalisa persamaan dan perbedaan penafsiran dari kedua mufasir. Wahbah az-Zuhaili memandang kisah ini berkaitan dengan dengan kedua kisah sebelumnya tentang perintah menghilangkan kesombongan. Selain corak adabi ijtima’i terdapat pula corak fiqh al-hayah di dalam penafsirannya. Sedangkan penafsiran HAMKA terkait kisah tersebut adalah dalam kisah ini Allah Swt menegur dan ingin menunjukkan kepada nabi Musa as tentang keistimewaan seorang guru dan mengingatkan kita supaya kebenaran jangan hanya dipandang dari satu pihak saja. Penafsiran HAMKA sangat kental dengan corak adabi ijtima’i. Dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan penafsiran dari kedua mufasir. Persamaannya adalah keduanya sama-sama menafsirkan bahwa di dalam kisah tersebut Allah Swt menegur dan memerintahkan nabi Musa as untuk belajar kepada hamba yang shalih yakni nabi Khidhir dan keduanya sama-sama menafsirkan diwarnai dengan corak adabi ijtima’i. Perbedaannya adalah dalam penafsiran Wahbah az-Zuhaili diwarnai corak fiqhi sedangkan di dalam penafsiran HAMKA lebih kental dengan corak adabi ijtima’i yang sudah tentu akan menghasilkan penafsiran yang berbeda. Kata kunci: Musa as dan Khidhir as

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Uncontrolled Keywords: Musa as dan Khidhir as
Subjects: 000 Komputer, Informasi, dan Referensi Umum > Ensiklopedia Umum
000 Komputer, Informasi, dan Referensi Umum > Asosiasi, Organisasi dan Museum
200 Agama > 297 Islam > 2x0 Karya Islam Umum
200 Agama > 297 Islam > 2x1 Al-Quran dan Ilmu Terkait
200 Agama > 297 Islam > 2x2 Hadits dan Ilmu Terkait
Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76231 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S1)
Depositing User: LISA ADATI KARIMA 1920304030
Date Deposited: 27 May 2024 02:59
Last Modified: 27 May 2024 02:59
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/37847

Actions (login required)

View Item View Item