KRITIK MAX SCHELER TERHADAP ETIKA IMMANUEL KAN

GADING, NIM. 14340023 (2019) KRITIK MAX SCHELER TERHADAP ETIKA IMMANUEL KAN. Diploma thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH.

[img]
Preview
Text
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (866kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (320kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (90kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (991kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul: “Kritik Max Scheler Terhadap Etika Immanuel Kant”. Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos, dalam bentuk tunggal x mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yang biasa, akhlak, watak, sikap dan cara berpikir. Menurut Socrates, yang ditulis oleh M. Yatimin Abdullah, etika adalah membahas baik-buruk, benar-salah dalam tingkah laku, tindakan manusia, dan menyoroti kewajiban-kewajiban manusia.Menurut Max Scheler, Kant dengan formalismenya justru tidak menangkap hakikat moralitas yang sebenarnya. Sebuah tindakan bernilai secara moral bukan karena merupakan kewajiban, melainkan merupakan kewajiban karena bernilai secara moral. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana konsep etika Immanuel Kant. 2. Bagaimana kritik Max Scheler terhadap etika Immanuel Kant. Sedangkan tujuannya adalah: 1. Untuk menjelaskan konsep etika Immanuel Kant. 2. Untuk mengetahui kritikan Max Scheler terhadap etika Immanuel Kant. Penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (Library Research), sehingga data yang diperoleh berasal dari kajian teks atau buku-buku yang relevan dengan pokok masalah di atas. Metode yang digunakan adalah: Metode deskriptifkualitatif. Dengan deskriptif untuk menggambarkan kritik Max Scheler terhadap etika Immanuel Kant. Dan dalam analisis ini, peneliti menggunakan pendekatan interpretasi. Ini artinya peneliti berusaha menafsirkan dan memahami apa yang telah di kritik oleh Max Scheler. Dalam pembahasan ini dapat dipahami bahwa etika nilai Max Scheler ini berawal dari kritiknya terhadap etika Kant yang bersifat formal. Kekeliruhan Kant adalah menganggap bahwa seluruh etika material merupakan etika kebaikan dan tujuan, dan selanjutnya seluruhnya harus ditolak karena isinya bersifat empiris dan tidak stabil. Menurut Scheler nilai berasal dari dunia nilai yang keberadaannya secara esensial tidak tergantung pada objek bernilai yang bersifat empiris. Ketidaktergantungan tersebut memberi kemungkinan Scheler menyusun suatu etika nilai yang sekaligus bersifat material dan apriori. Etika nilai Scheler didasarkan pada nilai sebagai sesuatu hal yang bersifat material, dan sekaligus keberadaannya bersifat apriori, tidak berdasarkan dan tergantung pada pengalaman indrawi. Dan dalam rangkah mencipatakan landasan yang kokoh, Scheler mempertunjukan bahwa keberadaan nilai tidak tergantung pada objek bernilai maupun tujuan. Etika Kant dan Scheler sama-sama berprinsip apriori tapi yang membedakannya ialah Kant apriorinya berasal dari rasio murni sedangkan Scheler berasal dari fenomena (pengalaman langsung). Dan Kant dengan imperatif kategorisnya ia mengacuh pada sebuah upaya pembentukan prinsip moral yang seragam atau universal. Sedangankan menurut Scheler nilai mempunyai hirarki. Ada nilai yang lebih tinggi nilainya di bandingkan nilai lainnya begitupun sebaliknya. Kata Kunci: Nilai, Apriori, Hirarki Nilai

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 100 Filsafat dan Psikologi > 140 Filsafat (Umum)
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 27 May 2019 02:54
Last Modified: 27 May 2019 02:54
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/4015

Actions (login required)

View Item View Item