Agung, Saputra (2024) KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN DALAM HUBUNGAN SEKS SUAMI ISTRI MENURUT SYEKH AN NAWAWI AL-BANTANI DALAM KITAB ‘UQŪDULLUJAIN PERSPEKTIF GENDER. Undergraduate Thesis thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
Text
Agung fix cetak.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Pernikahan ialah suatu ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita yang memiliki tujuan untuk membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal. Untuk mencapai tujuan tersebut perlunya suami maupun istri menjalankan hak dan kewajiban khusunya hak dan kewajiban dalam hubungan seksual. Hubungan seksual dapat menjadi sumber kebahagiaan ataupun sumber malapetaka yang dapat mengakibatkan goyangnya kehidupan pernikahan sampai tahap perceraian bahkan dapat menyebabkan kasus yang sering terjadi yakni timbulnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual Adapun tujuan penelitian ini untuk menjelaskan konsep hak dan kewajiban dalam hubungan seks suami istri menurut Syekh An-Nawawi Al-Batani dalam kitab ‘Uqūdullujain serta mengaji konsep hak dan kewajiban hubungan seks suami istri menurut Syekh An-Nawawi Al-Batani dalam persfektif gender. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang temuan-temuan Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan kepustakaan (Library Research) yakni melalukan analisis peikiran-pemikiran Syekh an nawawi mengenai hak dan kewajiban hubungan seksual antara suami dan istri kemudian dianalisis dalam persfektif gender. Penulis menganalisis data mengunakan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep hak dan kewajiban istri di larang menolak untuk melakukan hubungan biologis,walaupun berada di atas punggung unta. Permintaan tersebut wajib dilakukan istri bila istri dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani serta tidak dalam keadaan masa haid atau nifas dan tidak melanggar syara. Konsep hak dan kewajiban hubungan seks suami istri menurut Syekh An-Nawawi Al-Batani dalam kitab‘Uqūdullujain tersebut tidak sama sekali mewakili perempuan dalam kesetaraan, karena kitab tersebut mayoritas hadits yang disampaikan sangat misoginis dan tidak adil gender bahkan kitab tersebut dinilai ada ketimpangan dalam kekuasaan antara laki-laki dan perempuan. Kata Kunci : Hak dan Kewajiban, Hubungan Seks, Persfektif Gender
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Subjects: | Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah) |
Depositing User: | AGUNG SAPUTRA 1920101049 |
Date Deposited: | 05 Sep 2024 07:11 |
Last Modified: | 05 Sep 2024 07:11 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/41059 |
Actions (login required)
View Item |