NURANTI, SYAFITRI Piil Pesenggiri dan Muakhi: Kearifan Lokal Lampung Berlandas Nilai-Nilai Moderasi Beragama. In: The 9th International Seminar on Social Humanities and Malay Islamic Civilization (ISSHMIC), 8-9 November 2023, UIN Raden Fatah Palembang.
Text
Prosiding ISSHMIC 9.pdf - Published Version Restricted to Registered users only until 31 November 2024. Download (37MB) | Request a copy |
Abstract
Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Lampung dikenal dengan Piil Pesenggiri, nilai agung yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Lampung. Nilai-nilai tersebut membentuk karakter masyarakat adat etnis Lampung yang memiliki motivasi yang besar untuk maju dan tidak tertinggal. Nilai-nilai tersebut menjadi falsafah hidup masyarakat Lampung yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Akan tetapi, di sisi lain nilai-nilai ini juga dianggap sebagai penyebab konflik sosial yang melibatkan etnis asli Lampung. Untuk menangani berbagai konflik sosial di tengah-tengah masyarakat Lampung tersebut, maka nilai-nilai religius seperti nilai-nilai moderasi beragamalah yang urgen untuk diaplikasikan sebagai identitas dan pondasi jati diri dalam kehidupan bermasyarakat sehingga melahirkan Muakhi, yaitu istilah untuk nilai-nilai persaudaraan dalam filsafat Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relasi antara nilai-nilai kearifan lokal piil pesenggiri dan muakhi dengan nilai-nilai moderasi beragama guna membantah anggapan bahwa konflik sosial yang sering terjadi di Lampung itu dikarenakan nilai-nilai kearifan lokal piil pesenggiri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data simak bebas libat cakap dan library research dengan tahapan yaitu: menyimak serta mencatat data, pencarian data, dan klasifikasi data. Adapun teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik identifikasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian yang dilakukan ini, didapatkan hasil bahwa nilai kearifan lokal Piil Pesenggiri ‘Sakai Sambaian’ memiliki persamaan dengan nilai moderasi beragama ‘Muwathanah’; ‘Nemui Nyimah’ dengan ‘Tathawur wa Ibtikar’; ‘Nengah Nyepur’ dengan ‘Musawah’; ‘Ragong Mufakat’ dengan ‘Syura’ dan ‘Awlawiyah’; ‘Bejuluk Beanok’ dengan ‘Tahadhdhur’ dan ‘Qudwah’; dan Muakhi dengan ‘Tasamuh’.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | 100 Filsafat dan Psikologi > 170 Etika, Filsafat Moral 200 Agama > 297 Islam > 2x9 Sejarah, Islam dan Modernisasi 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 390 Norma, etika dan tradisi > Kebiasaan yang berhubungan dengan jalan kehidupan dan kehidupan > Perkawinan 300 Ilmu sosial, Sosiologi dan Antropologi > 390 Norma, etika dan tradisi > Etiket (sopan santun) |
Depositing User: | SYAFITRI NURANTI 2020401034 |
Date Deposited: | 18 Nov 2024 04:38 |
Last Modified: | 18 Nov 2024 04:38 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/42275 |
Actions (login required)
View Item |