Gresyo, Gerardo (2024) TINDAK PIDANA CYBER CRIME PENYADAPAN DATA DIRI MENGGUNAKAN SURAT UNDANGAN ONLINE DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM. Undergraduate Thesis thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
|
Text
Cover.pdf Download (281kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (235kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (441kB) | Preview |
|
![]() |
Text
Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (604kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (720kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (542kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (285kB) | Request a copy |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (422kB) | Preview |
Abstract
Internet berkembang pesat seiring berkembangnya zaman sebagai kultur masyarakat modern, disebut sebagai kultur karena dengan adanya internet berbagai macam aktivitas masyarakat cyber seperti berkreasi, berfikir, serta berpendapat dapat di ekspresikan di dalam internet ini. Penelitian ini terfokus kepada tindak pidana cybercrime penyadapan data diri menggunakan surat undangan online dalam perspektif hukum pidana Islam. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni; pertama, bagaimanakah sanksi pidana terhadap penyadapan data diri melalui Whatsapp dengan modus pengiriman surat undangan online; kedua, bagaimanakah perspektif hukum pidana Islam terhadap penyadapan data diri melalui sosial media menggunakan surat undangan online. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif, sumber data dalam penelitian ini memakai bahan hukum primer yakni Al-Qur’an, Hadits dan Undang-Undang Undang-Undang No 19 Tahun 2016 Tentang Informasi Transaksi Elektronik, juga memakai bahan hukum sekunder seperti jurnal, artikel terkait dengan penelitian dan bahan hukum tersier seperti kamus hukum. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini yakni; pertama, sanksi pidana terhadap penyadapan data diri melalui Whatsapp dengan modus pengiriman surat undangan online ialah berupa penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) sesuai dengan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; kedua,perspektif hukum pidana Islam terhadap penyadapan data diri melalui whatsapp dengan undangan online merupakan perbuatan yang haram (berdosa jika dilakukan) dan termasuk pada jarimah sariqah shughra (tindak pidana pencurian biasa yang hanya wajib dikenakan hukuman had potong tangan). Akan tetapi, jika nashab pencurian itu tidak sampai maka diancam dengan hukuman ta’zir yang mana hukuman tersebut belum ditentukan oleh syara’, melainkan diserahkan kepada ulil amri (pemimpin/hakim), baik penentuannya maupun pelaksanaannya. Namun jika nashabnya sampai maka wajib dikenai potongan tangan wallahu’alam bissawab.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penyadapan, Cyber Crime, Hukum Pidana Islam |
Subjects: | Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam (Jinayah) |
Depositing User: | Gerardo Gresyo NIM. 2030103132 |
Date Deposited: | 30 Jan 2025 07:28 |
Last Modified: | 30 Jan 2025 07:28 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/43735 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |