PENAFSIRAN AYAT FABIAYYI ALA’I RABBIKUMA TUKADZIBAN DALAM Q.S AR-RAHMAN MENURUT AHMAD MUSHTHAFA AL�MARAGHI DAN WAHBAH AZ-ZUHAILI :Studi Tafsir Muqarin

Ambarsari, Nurjannah (2025) PENAFSIRAN AYAT FABIAYYI ALA’I RABBIKUMA TUKADZIBAN DALAM Q.S AR-RAHMAN MENURUT AHMAD MUSHTHAFA AL�MARAGHI DAN WAHBAH AZ-ZUHAILI :Studi Tafsir Muqarin. Undergraduate Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

[img] Text
COVER SKRIPSI AMBARSARI.pdf

Download (107kB)
[img] Text
ABSTRAK SKRIPSI AMBARSARI.pdf

Download (171kB)
[img] Text
SKRIPSI AMBARSARI BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (374kB)
[img] Text
SKRIPSI AMBARSARI BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (488kB)
[img] Text
SKRIPSI AMBARSARI BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (304kB)
[img] Text
SKRIPSI AMBARSARI BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (379kB)
[img] Text
SKRIPSI AMBARSARI BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (40kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA SKRIPSI AMBARSARI..pdf

Download (181kB)

Abstract

ABSTRAKSkripsi ini berjudul “Penafsiran Ayat Fabiayyi Ala’i Rabbikuma Tukadziban Dalam Q.S Ar-Rahman Menurut Ahmad Mushthafa Al Maraghi Dan Wahbah Az-Zuhaili :Studi Tafsir Muqarin”Al-Qur’an yang berarti bacaan, dikenal juga dengan Ijaz Lughawi, yakni keajaiban dari segi bahasa. Salah satu aspek Ijaz adalah pengulangan dalam ayat-ayatnya, yang dikenal sebagai ilmu Al-Tikrar. Surat dalam Al-Qur’an yang menerapkan pengulangan yaitu surat Ar-Rahman, yang mencatat pengulangan ayatnya sebanyak 31 kali. Dalam pembahasan ini diperluan penelitian lebih tentang penafsiran Surat Ar-Rahman. Secara khusus tulisan ini beranjak dari dua permasalahan yakini: Bagaimana Penafsiran Ayat Fabiayyi Ala’i Rabbikuma Tukadziban Q.S Ar-Rahman Ayat 13, 18, 28, 34, 40, 59, dan 73 Menurut Ahmad Musththafa Al-Maraghi dan Wahbah Az-Zuhaili dan Bagaimana Persamaan dan Perbedaan Penafsiran Ayat Fabiayyi Ala’i Rabbikuma Tukadziban Q.S Ar-Rahman Menurut Ahmad Mushthafa Al�Maraghi dan Wahbah Az-Zuhaili. Kedua masalah diatas akan dipaparkan dengan menggunakan pendekatan tafsir muqarin (komperatif) perbandingan pendapat para mufassir yaitu Menurut Ahmad Musththafa Al-Maraghi dan Wahbah Az-Zuhaili. Mustafa Al-Maraghi berpendapat bahwa ayat tersebut menunjukkan penyangkalan atas nikmat Allah. Karena menyekutukan sesembahan dengan Allah dalam ibadah menunjukkan bahwa mereka juga kufur terhadap nikmat Allah, karena hak nikmat Allah adalah untuk disyukuri. Namun, hanya dengan adanya nikmat-nikmat tersebut mereka dapat bersyukur. Menurut Wahbah Az�Zuhaili, kalimat pertanyaan ini merupakan contoh dari kalimat istifham, atau penegasan, yang digunakan untuk memperkuat pernyataan sebelumnya. Dalam konteks ayat sebelumnya, ayat ini disampaikan dengan arti yang berbeda, seperti ayat yang menjelaskan nikmat-nikmat dan kemudian mengecam mereka yang menentangnya, penegasan ini diulang-ulang dalam istifham taqriiri. Kesimpulan dari kedua penafsir ini menghadirkan pandangan mendalam terhadap ayat tersebut dengan menekankan pentingnya mengakui, bersyukur, dan tidak mengingkari nikmat-nikmat Allah dalam segala aspek kehidupan. Mereka juga mengaitkan pengingkaran terhadap nikmat-nikmat tersebut dengan ketidakadilan dan kekufuran, serta menegaskan bahwa segala sesuatu yang diberikan Allahadalah sebuah nikmat yang harus diapresiasi oleh hamba-Nya.Kata Kunci : Penafsiran, Persamaan, Perbedaan, Ar-Rahman

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Subjects: Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam > 76231 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Nurjannah Ambarsari 2030304061
Date Deposited: 26 Feb 2025 03:44
Last Modified: 26 Feb 2025 03:44
URI: http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/44669

Actions (login required)

View Item View Item