Fajri, Fajri (2024) ANJURAN MENIKAH DALAM TAFSIR ULAMA BUJANGAN. Masters thesis, UIN Raden Fatah Palembang.
![]() |
Text
Cover.pdf Download (40kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (212kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (212kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (341kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (473kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (427kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (635kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (118kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penafsiran ayat-ayat tentang anjuran menikah oleh para ulama tafsir yang hidup sebagai bujangan. Penelitian ini akan mengidentifikasi perbedaan penafsiran mereka dan menilai apakah status mereka sebagai bujangan mempengaruhi interpretasi mereka, sehingga menciptakan bias. Selain itu, penelitian ini juga akan menentukan adanya unsur subjektivitas dalam tafsir mereka. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan content analysis, menggunakan sumber data primer dari kitab tafsir al-Ṭabari, al-Zamakhshari, dan Sayyid Quṭb, serta data sekunder dari literatur pendukung lainnya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Dan dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan metodologis dan teoritis. Secara motodologis penelitian ini mengunakan metode tafsir muqarān, tafsir mauḍū’i, dan tahlīli, sekaligus pendekatan tekstual dan kontekstual. Sedangkan secara teoritis menggunakan kaidah tafsir (al-dakhīl fi tafsīr). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam tafsir ayat-ayat anjuran menikah antara para ulama tafsir yang hidup sebagai bujangan. Penafsiran al-Ṭabari dan Sayyid Quṭb terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang bertemakan tentang anjuran menikah. tidak dipengaruhi oleh kondisi mereka sebagai ulama tafsir yang membujang. Sedangkan penafsiran al-Zamakhshari terhadap ayat-ayat tentang anjuran menikah dipengaruhi oleh kondisinya sebagai ulama yang membujang. Terjadi al-dakhīl dalam penafsiran al-Zamakhshari, baik dari aspek tafsir bi al-riwāyah maupun dari aspek bi al-ra’yi sehingga penafsirannya menjadi bias. Subjektivitas penafsiran al-Zamakhshari terhadap ayat-ayat tentang anjuran menikah sesuai dengan nasihat dan ungkapan dalam syair-syairnya, yang berfungsi sebagai apologi atas statusnya sebagai bujangan. Keduanya secara jelas menunjukkan bahwa al-Zamakhshari memiliki pandangan pesimis terhadap kebahagiaan dalam pernikahan dan memiliki keturunan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tafsir; Ulama; Bujangan; Subjektivitas |
Subjects: | Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Divisions: | Pascasarjana > Program Magister > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2) |
Depositing User: | Fajri 2230306005 |
Date Deposited: | 29 Apr 2025 03:56 |
Last Modified: | 29 Apr 2025 03:56 |
URI: | http://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/45893 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |